29. First Kiss

3.6K 533 302
                                    

Enjoy kuy!






"Aku kekasihnya!"

Hanbin mengernyitkan keningnya. "Ap---"

Tidak ingin mendengar ocehan Hanbin, Jisoo langsung membawa Jennie pergi menjauh.

Jennie menatap tautan tangan mereka. Ia sebenarnya ingin bertanya pada Jisoo, tapi melihat wajah Jisoo yang menampakkan ekspresi datarnya, Jennie lebih memilih bungkam.

"Duduk saja disitu." Jisoo menunjuk sebuah kursi yang berada di dekat rak buku.

Jennie menggelengkan kepalanya. "Aku ikut."

"Tidak usah, aku mencari buku di rak itu." Tunjuknya pada rak di seberangnya.

Jennie akhirnya mengangguk. "Arasseo."

Jisoo pun berjalan menuju rak buku di depannya. Ia mencari latihan soal untuk ujiannya lusa nanti.

Kedua sudut bibir Jennie terangkat saat melihat Jisoo sedang memilih buku. Wajah yang sangat serius itu terlihat lucu di mata Jennie. Ia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto Jisoo secara diam-diam.

Setelah jepretan ke sepuluh, Jennie langsung menurunkan ponselnya. Senyumnya kini kian lebar saat melihat hasil fotonya. Ia berulang kali memperbesar foto Jisoo dan mengusap pipi Jisoo yang berada di layar ponselnya.

Mendengar langkah kaki yang semakin mendekat, Jennie mendongakkan kepalanya. Ia melihat Jisoo membawa dua buku di tangannya.

"Sudah?" Tanya Jennie.

Jisoo hanya mengangguk. Ia langsung menggandeng tangan Jennie dan berjalan menuju kasir.

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil untuk pulang. Wajah Jisoo pun masih sama, masih datar dan auranya sangat dingin.

"Unni?" Panggil Jennie memecah keheningan.

"Hm?"

"Apa kau marah?" Tanyanya pelan.

Jisoo menoleh sekilas, kemudian kembali menatap jalanan. "Tidak."

"Tapi kenapa kau wajahmu seperti itu?"

"Memang kenapa wajahku? Jelek?"

Jennie segera menggelengkan kepalanya. "Bukan, bukan jelek." Koreksinya cepat. "Maksudku wajahmu menunjukkan kalau kau sedang marah."

"Tidak, aku tidak marah."

"Maaf kalau aku membuatmu kesal, tapi aku tadi sudah berusaha tidak merespon Hanbin Oppa."

Jisoo menghela. "Aku tidak marah, Jen. Apa sesulit itu percaya pada ucapanku?"

Jennie menoleh cepat. "Bukan begitu, hanya saja---"

"Hanya apa?"

"Tidak jadi."

Cit!

Jisoo mengerem mobilnya saat sudah masuk halaman rumahnya. Mereka berdua pun melepas seatbeltnya dan turun dari mobil.

"Aku antar pulang." Ucap Jisoo.

Jennie mengambil tangan kanan Jisoo. "Temani aku tidur."

"Kemarin kan sudah."

"Aku ingin tidur denganmu lagi." Jennie menatap mata Jisoo. "Ya?"

Jisoo menghela, kemudian mengangguk.

"Yey!" Pekik Jennie seraya memamerkan gummy smilenya.

Percayalah, pertahanan Jisoo hampir runtuh karena melihat senyum mematikan itu. Tapi Jisoo tetaplah Jisoo, ia masih mempertahankan sifat tsundere-nya untuk melihat seberapa besar Jennie berusaha untuknya.

Silent Love (Jensoo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang