Enjoy kuy.
''Jisoo koma.''
Deg!
Pergerakan Appa Kim yang akan membuka pintu mobil pun terhenti. Matanya membulat, jantungnya juga berdegup sangat kencang, bahkan kini tubuhnya gemetar.
''MWO?!''
Jinyoung melepas sabuk pengamannya. ''Sebenarnya kita semua sepakat untuk menyembunyikan Jisoo dari Appa dan Jennie.''
''Tapi kenapa? Kenapa kalian menyembunyikan hal seperti ini?! Jisoo sudah seperti anakku sendiri!'' Ucap Appa Kim sambil mengeratkan genggaman tangannya.
''Irene nuna yang menyuruh kami untuk diam. Dia takut anda dan Jennie merasa bersalah.''
''Rencananya kita akan memberi tau kondisi Jisoo setelah dia sadar.'' Tambah Jaehyun.
Bohong jika Appa Kim tidak merasa bersalah. Sekarang ia sangat merasa berdosa karena kematian Bona dan Jisoo yang saat ini koma. ''Aku ingin melihat Jisoo.''
''Arasseo. Tapi sebelum itu aku ingin bertanya.'' Kata Jinyoung.
''Mwo?''
''Setelah tau yang sebenarnya, apa Appa bisa menjaga ini dari Jennie?''
Appa Kim diam.
''Kondisi Jennie belum pulih total, aku harap Appa bisa---''
''Jinyoung-ah?'' Panggil Appa Kim.
Jinyoung melihat Appa Kim dari spion depan. ''Ne?''
''Kau pasti tau kan siapa orang pertama yang Jennie cari setelah dia sadar?''
''Hm, pasti Jisoo.''
''Apa kau juga tau saat dia mendapat donor jantung siapa orang pertama yang Jennie hubungi?''
''Jisoo juga.''
''Kau paham kan kenapa aku bertanya seperti ini?''
''Ne, tap---''
''Jinyoung-ah, jebal.'' Ucap Appa Kim memohon.
Jinyoung hanya menghela nafasnya. ''Arasseo.''
''Sekarang antar aku untuk melihat Jisoo.''
...
Irene dan Seulgi masih sama seperti tadi. Duduk di depan ruangan berwarna putih dengan doa-doa yang terus mereka ucapkan. Jika biasanya mereka tidak ada akhlak dan cerewet, beberapa hari ini itu tidak terjadi.
Kedua pasang mata itu menoleh saat mendengar langkah kaki yang semakin mendekat. Mereka kaget karena melihat Jinyoung dan Jaehyun yang sedang berjalan bersama Appa Kim.
Lewat tatapan matanya, Jinyoung tau jika Irene ingin bicara, tapi itu hanya tertahan di ujung mulutnya. Ya, Jinyoung tau Irene akan meminta penjelasan kenapa mereka berdua membawa Appa Kim ke ruangan Jisoo.
Langkah Appa Kim berhenti di depan Irene. ''Maafkan Appa dan Jennie.'' Ucap Appa Kim seraya menundukkan kepalanya. ''Maaf karena membuat Jisoo seperti ini.''
Irene mendongakkan kepalanya ke atas. Ia menahan air matanya yang akan jatuh. Ia sangat sensitif jika ada yang membahas tentang Jisoo.
''Appa tidak usah minta maaf, bukan salah Appa dan Jennie.'' Karena Irene tidak segera menjawab, jadi Seulgi yang mewakili Irene. ''Appa ingin melihat Jisoo kan?''
''Ne.''
''Jinyoung temani.''
Appa Kim pun mengikuti Jinyoung masuk ke ruangan Jisoo.