2.keluarga Mahesa

7.7K 408 3
                                    

Tok.....tok.....tok......
kediaman keluarga Reno diketuk dari luar, membuat bi Inah yang mendengarnya lari terponggoh-ponggoh membukakan pintu, dan melihat 3 orang, satu wanita satu pria dan seorang anak laki laki, yang  mungkin satu keluarga, pikirnya. Mereka datang sambil tersenyum hangat.

"Selamat malam " Sapa wanita itu.

"Selamat malam, mohon maaf mau bertemu siapa yah?" Tanya bi Inah dengan ramah.

"Saya mau bertemu dengan keluarga Reno dan Gina, apakah ada " kata wanita itu tak kalah ramah, namun bi Inah kebingungan harus menjawab apa.

"Eh, a-anu, tuan ada didalam " Kata bi Inah sambil mempersilahkan keluarga kecil itu masuk.

"Silahkan tunggu di sini saya akan memanggil tuan " Kata bi Inah dengan sopan lalu pergi untuk menemui sang tuan rumah.

Bi Inah berjalan terburu-buru mencari Reno, ia pergi ke ruang kerjanya namun tidak ada siapapun di sana, tiba-tiba telinganya mendengar suara isak tangis, tak salah lagi itu pasti suara tangis Dera, dan siapa lagi sumber kepedihan gadis itu kalau bukan ayahnya sendiri. Bi Inah segera mencarinya dan ternyata benar, Dera serta tuannya ada di taman belakang.

"SAYA TIDAK TAU  !"  Bentak Reno.

"Ta-tapi bibi bilang mamah malem ini pulang pah" Ujar Dera dengan mata sembap dan suara paraunya sambil menarik-narik ujung baju Reno seolah memohon pada ayahnya.

BRUK!!
Reno mendorong Dera layaknya hama dan menyingkirkannya dari baju mahal yang sedang ia kenakan.

"SAYA BILANG TIDAK TAU YAH TIDAK TAU, SUDAH PERGI SANA, DASAR ANAK SIALAN !" Bi Inah membekap mulutnya menahan  tangis dan segera menghampiri Dera yang menunduk dengan tangis yang semakin kencang.

"Non " Panggil bi Inah lembut.

"Bibiii" Dera segera berlari kepelukan sang pengasuh dengan isak tangis yang semakin menjadi-jadi.

"Non kenapa ?" Tanya bi Inah sambil menjaga agar intonasi suaranya agar tidak terdengar parau.

"Ta-tadi Dera mau tanya sama papah hiks, mama kemana tapi.... hiks papah malah bentak Dera, hiks" Ujarnya seraya terisak perih.

"Udah yah non, udah, jangan nangis lagi yah  ?"  Ucap bi Inah sambil menepuk punggung Dera dengan lembut mencoba untuk menenangkan gadis malang itu, untungnya dera adalah anak yang patuh dan baik, jadi ia berhenti menangis walaupun beberapa isakan kecil masih lolos dari bibirnya. Sedangkan di sisi lain, Reno yang sedang kesal hendak pergi keluar rumah, namun saat melewati ruang tamu ia melihat ada beberapa orang duduk di sofa seperti tengah menunggunya.

"Mahesa?  " Reno menyipitkan matanya dan memanggil orang itu untuk sekedar memastikan.

"Hey apa kabar, lama yah gak ketemu" Mahesa tersenyum manis dan menyapanhya duluan, kemudian  merekapun berpelukan layaknya dua sahabat yang sudah lama tak bertemu. Senyum diwajah Reno sangat kontras dengan tatapan tajam saat ia menyakiti Dera tadi.

"Kenalin ini Charlote, istri gue" Kata Mahesa sambil menunjuk pada seorang wanita berdarah Inggris di sampingnya.

"Hallo, saya Charlote" Sapa wanita itu sambil menjabat tangan Reno.

"Saya Reno, sahabat karib Mahesa " Sapa Reno kembali.

"Oh iya, dan ini anak gue, Devano Sebastian Mahesa Putra " Kata Mahesa sambil  memperkenalkan anak laki-laki di sampingnya dengan bangga, Bastian yuang dituntun  untuk bersalaman dengan Reno langsung mencium pungggung tanganya dengan sopan.

"Hallo om " Ujar Bastian sambil menyalami Reno.

"Hallo little prince" Reno bersikap seolah antusias bertemu dengan Bastian,kemudian ia mengacak rambut Bastian dengan gemas.

Sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang