Keesokan harinya, diamon high school digemparkan dengan beredarnya vidio dera yang tengah berganti baju diruang ganti. Sepanjang jalan yang vivi dengar hanyalah orang orang yang menggunjingkan dera, semua orang, bahkan laki lakipun yang notabennya tidak pernah bergosip kini membicarakan dera dengan semangat
Vivi hanya menunduk lesu, ia menatap lantai dengan pandangan kosong, saat masuk kelas semua orang memandangnya, karena memang dera sangat dekat dengan vivi jadi apa yang terjadi pada dera maka vivi pun akan kena imbasnya
"liat deh, yang satu miskin yang satu murahan"
"bener bener sepasang sahabat yang serasi "
Bisikan itu vivi telan bulat bulat, kalau dera ada disini, pasti akan sangat marah, bukan karena dirinya yang disebut muraham melainkan karena vivi dihina sebagai orang miskin, betapa baiknya gadis manis itu.
"vi, kita harus ngobrol" vivi mendongkak menatap iris mata cilla yang menyorot penuh kesedihan
Vivi mengangguk dan merekapun berjalan menuju rooftop, disana lebih aman dan tentram tentu saja. Saat sudah sampai, cilla memgang kedua bahu vivi dengan lembut, dan menatapnya dengan sorot sedih
"vi, gue emang ngejauhin kalian berdua, tapi bukan berarti gue ngak nganggap kalian sahabat gue lagi" ujar cilla
"gue tau semuanya, gue ngikutin kalian dari belakang waktu kemarin" ujar cilla yang membuat vivi membelalak matanya
"jujur.. " cilla menarik nafasnya " gue kece a sama lo vi " matanya mulai berkaca kaca
"lo tau ? Lo itu adalah harapan satu satunya dera" air matanya mulai mengalir
"inget janji kalian berdua ? Lo adalah satu satunya orang yang bakalan tetap ada sekalipun seluruh dunia menganggap dia ngak berguna, bahkan vano sekalipun "
"lo itu alasan" cilla tak mampu lagi menahan isak tangisnya
" lo itu alasan dia bisa bangkit, lo itu alasan dia tetap ceria, lo itu alasan dia tetap mau menjalani hidup. Karna bagi dia LO ITU SANDARANNYA, dikala dia rapuh, dia jatuh kemudian hancur, lo adalah alasan dia untuk kembali bangkit, mencoba, dan kembali utuh, vi" cilla mengguncang bahu vivi
"dan bisa lo bayangin gimana perasaan dia pas lo pergi ninggalin dia sendirian ?" tanya cilla dengan suara parau, dan vivi menggeleng lemah
"DIA HANCUR VI, DIA HANCUR !"
"dia udah cukup hancur dengan takdirnya, dia udah cukup hancur dengan semua siksaannya, dia udah cukup hancur dengan vano yang notabennya adalah first lovenya dia ! "
"dan sekarnag, alasan dia bangkit pun pergi ninggalin dia!! "
"LO BAYANGIN PERASAANNYA KAYA GIMANA, vi ?!!!" suaranya melirih
"dia udah hancur dan lo bikin dia semakin hancur, DIMANA HATI LO VI ?! "
"kalau lo ngelakuin ini semua, sama aja lo bunuh dia dengan perlahan dan menyakitkan vi"
"LO BAKALAN BUNUH DIA LEWAT MENTALNYA VI "
"DIA BAKALAN MATI KARNA STRESS DAN FRUSTASI "
"satu satunya penopang, adalah lo vi, lo adalah satu satunya sandaran dia dan alasan dia bangkit, tapi lo ninggalin dia, dan sekarang dia ngak punya sandaran dan alasan lagi untuk bangkit "
"raganya emang ada, tapi jiwanya...... Udah tersesat dan kebingungan vi" ujar cilla
"dia bakalan mati perlahan dengan cara yang paling menyakitkan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad girl
Teen FictionNamanya Liana Derani Stevilla. Gadis cantik yang bernasib jelek. Terlalu banyak orang yang menoreh luka dalam kehidupannya membuat ia terkadang berfikir mengapa tuhan sejahat itu padanya dan terkadang sekelebat niat untuk mengakhiri hidupnya juga da...