Dera menghabiskan 3 tahun waktunya bersama sang nenek. Banyak hal yang dera lakukan bersama sang nenek, mulai dari shopping sampai refreshing mereka lakukan secara rutin tiap minggunya. Ada satu hal yang dera sayangkan, dia tidak diperbolehkan bersekolah disekolah formal, neneknya masih ragu jika mentalnya sudah siap jika harus bersekolah ditempat formal, neneknya masih mengkhawatirkan mentalnya setelah kejadian dimasa lalu dera yang pasti tidak akan pernah bisa ia lupakan, maka selama 3 tahun ia menjalani home schooling, dan yang menjadi gurunya adalah felly, yap, ternyata felly bukan hanya seorang wanita yang tegar dan lembut tapi juga cerdas dan multitalenta. Tidak heran jika neneknya harus melewati beberapa hal rumit dan membayar sangat mahal hanya untuk memperkerjakan felly sebagai asisten dera. Selama 3 tahun ini ia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar walau hanya sedikit saja, orang orang di mansion itu memperlakukannya bak seorang putri raja, atau mungkin memang begitu adanya.
"kak felly" dera memanggil felly yang tengah membereskan meja bekas mereka belajar
"iya kenapa ? " tanya felly tanpa mengalihakan pandangannya
"penerimaan siswa baru di SMA pendaftarannya bakalan dibuka besokan ?"
"iya, terus kenapa ?" tanyanya masih tidak mengalihkan pandangannya dari meja
"aku pengen masuk sekolah formal kak, biar kaya anak anak yang lain " dera tersenyum dan menatap felly dengan penuh harap, akhirnya felly pun balas menatap dera, matanya menerawang jauh kedalam iris pekatnya
"yang bisa nentuin dan memutuskan kamu boleh masuk sekolah formal, itu bukan kakak, dera, tapi nenek kamu" kata felly lembut
"bantuin aku yah buat ngerayu nenek please" dera menarik narik ujung baju felly sambil merengek seperti anak kecil yang ingin dibelikan ice cream
"i'll try" akhirnya felly mengehela nafas berat. Melihat binar mata dera membuatnya tidak tega jika harus membantah apa yang ia inginkan
"YEAYYY MAKASIH KAK, KAKAK CANTIK DEH " dera berteriak bahagia sambil memeluk felly
"giliran ada maunya aja, kamu baik" felly terkekeh pelan, ia tidak habis pikir, belum diizinkan saja sudah sebahagia ini, apa lagi jika neneknya sudah mengizinkannya untuk bersekolah disekolah formal
"eh tapi seriusan kok, kak felly emang cantik" ujar dera sambil terkekeh
"bisa aja kamu" felly mencubit ujung hidung dera penuh sayang, ia kemudian membawa dera menuju meja makan untuk makan malam
3 tahun menjadi asisten pribadinya, tidak membuat kebiasaan kebiasaan felly dengan dersa berubah. Saat makan ia masih berdiri di belakang dera, begitu juga jika didepan zura, maka felly akan memanggilnya dengan sebutan 'nona'. Tapi ada beberapa hal yang berubah, misalnya saja dalam bahasa mereka saat berkomunikasi jadi tidak seformal saat mereka baru bertemu , fellypun lebih cenderung memperlakukannya seperti seorang adik, bukan majikan
"udah selesai belajarnya ?" tanya zura
"udah nek" jawab dera dengan ceria
"felly, bagaimana perkembangannya ? Apakah dera punya kendala dalam belajar ?" tanya zura pada felly, dan felly menggeleng sambil tersenyum
"tidak nyonya, nona anak yang cerdas, ia bisa menangkap apa yang saya jelaskan dengan cepat, ia juga dapat memahami beberapa hal yang cukup sulit untk dipelajari oleh anak seusianya" papar felly dengan lugas
"bagus kalau begitu" zura mengusap puncuk kepala dera dengan penuh rasa bangga
"nek" dera mencoba mengalihkan pembicaraan
"ya sayang ?"
"aku mau sekolah di sekolah formal" ungkap dera dengan lugas, membuat zura membelalak dan spontan menggeleng
"ngak !" jawabnya tegas
Dibelakangnya felly tengah menggeleng - geleng kepalanya dengan pasrah. Apakah dera tidak bisa berbasa basi sedikit, kenapa harus langsung mengatakannya dengan spontan tanpa sedikit bumbu rayuan
"nyonya, sebelumnya maaf menyela" felly menginterupsi
"saya rasa nona sudah siap untuk masuk kesekolah formal, daya saingnya dalam belajar sudah mempuni-"
"ini bukan soal belajar felly ! Dera belum siap masuk sekolah formal secara mental bukan otak !" nada bicara zura mulai meninggi
"saya rasa nyonya salah, karna dengan apa yang saya lihat, nona sudah siap kembali bersosialisasi dengan orang lain disekolah formal. Dan lagi, nona tidak mempunyai trauma di sekolah, ia hanya trauma akibat perlakuan keluarganya dulu, karena pada dasarnya, disekolah nona adalah anak yang manis dan disukai semua orang, sehingga orang orang memperlakukannya dengan baik, mungkin itu juga akan membantu nona melupakan bagian masa lalunya yang kelam" felly menjelaskan panjang lebar membuat dera tersenyum takjub dan zura yang hanya mengehal nafas panjang
"baiklah kalau begitu" zura akhirnya pasrah
"YEAYYYYY MAKASIH NEK" dera berlari menubruk tubuh zura dan langsung memeluknya dengan erat
"hmm, asal kamu jangan macem macem yah"
"iya nek, dera janji ngak bakalan macem macem" dera tersnyum bahagia
Ia kembali duduk dikursinya, sebelum itu ia menyempatkan untuk mencium pipi felly sebagai tanda terimakasih, dan felly hanya tersenyum melihat nonanya bahagia seperti itu
Makan malam sudah selesai, dera segera tidur dikamarnya, ia harus tidur lebih awal agar nanti ia bisa ikut pendaftaran bersama felly. Dera mengumpat pelan kala matanya tak kunjung tertutup, ia melihat jam sudah menunjukan pukul 11 malam tapi ia masih saja belum mengantuk.
Tiba tiba, dera mendengar suara pintu berderit, ia segera menutup matanya dan pura Pura tertidur, ia merasakan usapan lembut dikepalanya
"kamu sudah besar yah, rasanya semua yang kita jalani selama ini terasa sangat sebentar. Mungkin waktunya sudah dekat, sebentar lagi kamu akan menemukan banyak orang orang baru yang menyayangi kamu. Mau tidak mau, putri kecil akan tumbuh menjadi seorang ratu yang agung. Kamu perlahan akan belajar dengan sendirinya dan tidak membutuhkan bantuan orang lain, selamat tidur princess "felly mengecup pelan kening dera setelah mengatakan hal itu, felly melangkah pergi dan dera kembali mendengar suara pintu berderit kemudian tertutup
dera sendirian dalam keheningan malam dengan seribu tanya. Apa maksud dari perkataan felly tadi ? Putri kecil yang akan tumbuh menjadi ratu yang agung ? Apakah yang dimaksud adalah dirinya ? Lantas apa arti dari 'waktu yang sudah dekat ' dera menatap kearah jendela dengan penuh tanya, ia benar benar ingin mengetahui apa yang felly maksud. Dan ia juga penasaran mengapa felly tidak mengatakannya secara langsung, mengapa felly mengungkapkannya ketika ia tertidur, apakah felly tidak ingin ia mengetahuinya, lantas untuk apa felly mengungkapkannya ?
Semua pertanyaan itu berputar dikepala dera hingga ia akhirnya lelah dan menyerah lalu memutuskan untuk tertidur, dera tidur dengan damai dan bermimpi indah malam itu. Mungkin karena ia terlalu bersemangat untuk hari esok
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad girl
Teen FictionNamanya Liana Derani Stevilla. Gadis cantik yang bernasib jelek. Terlalu banyak orang yang menoreh luka dalam kehidupannya membuat ia terkadang berfikir mengapa tuhan sejahat itu padanya dan terkadang sekelebat niat untuk mengakhiri hidupnya juga da...