37. Diklat PMR

3.3K 245 2
                                    

"nenek dera berangkat dulu yah" dera mencium kedua pipi zura

"kamu hati hati yah,  jangan nakal,  kalau ada apa apa kamu telfon vano,  kalau sakit kepala nenek udah siapin obatnya ditas kamu terus kalau-"

"nenek" dera memeluk zura " dera cuma pergi 2 hari doang "

"tetep aja kamu bukan di mansion"

"tapi dera janji kok, dera ngak bakalan kenapa kenapa, dera juga janji ngak bakalan berbuat macem macem" ucap dera meyakinkan, dan zura mengangguk lalu melepas kepergian dera

"udah selesai  ?" dera mengangguk,  tidak seperti biasanya kali ini  ia kali ini pergi menunggunakan mobil, karena barang yang dibawa cukup banyak

"ekhm,  jadi hari ini kamu mau diklat PMR  ?" tanya vano basa basi

"iya " jawab dera

Sudah 1 bulan ia bersekolah di diamon high school, dan selama itu pula ia tidak pernah diganggu oleh vio and the geng,  pasca kejadian itu.  Dan semenjak itu pula ia semakin dekat dengan citra, entah mengapa,  tapi ia bersyukur atas hal itu,  karena menurutnya citra adalah gadis yang tegas sekaligus lembut dan juga seorang pendengar yang baik

"jadi kamu diklat berapa lama  ?"

"dua hari "

"selama itu  ? Mau ngapain  ?"

"mana aku tau,  ini kan pertama kalinya aku ikut organisasi PMR "

Mereka sudah sampai disebuah hutan kecil, hutan buatan itu dibuat khusus untuk acara di diamon high scool, seperti kamping pramuka dan acara dera kali ini

"oke, take care sweepty, kalau ada apa apa, call me " vano mengacak rambut dera dan meninggalkan hutan buatan itu

Dera mengecek arlojinya, masih 15 menit sebelum waktu perjanjian,  wajar jika hutan itu sepi dan tak berpenghuni,  dera kembali mengeumpat dirinya yang selalu exited terhadap sesuatu dan selalu ingin melakukannya dengan cepat, dan lihat sekarang hasilnya,  ia sendirian di hutan yang bahkan pada saat pagipun cahayanya masih remang remang

Dera terlalu sibuk mengumpat dirinya hingga ia tak menyadari jika dirinya tengah diperhatikan oleh seseorang dibalik pohon,  orang itu tersenyum senang karena ia tau siapa sebenarnya gadis yang ia lihat tempo hari di koridor

"dera  ?" dera menoleh dan tersenyum saat melihat citra didepannya

"kok datengnya pagi banget sih? "

"iya nih" dera tersenyum malu

"yaudah, mau masuk bareng aku? "

"ayo" dera dan  citra memasuki gerbang hutan bersama sama dan melangkah lebih dalam menuju pedalaman hutan

"kok kak citra bisa ada disini sih  ?"

"oh itu,  aku emang anak PMR dan aku jadi panitia diklat tahun ini"

"oh" dera mengangguk anggukan kepalanya 
"oh iya kalau kamu capek,  kamu bisa istirahat disana" citra menunjuk ke sebuah danau" itu danau buatan, disana udah dibersihin dan dijamin terhindar dari hewan buas kaya ular jadi kamu bisa istirahat dengan tenang disana,  lagi pula kita masih punya waktu 2 jam sebelum acara inti dimulai" 

"hmmm,  oke deh" dera menaruh tasnya disebelah tas citra lalu bergegas pergi

"huaaa indah bangett" dera menghirup nafasnya dalam dalam, ia senang bisa kesini,  jujur ia lebih suka pemandangan alam seperti ini dari pada mall yang bersih namun penuh dengan orang orang yang tak faham arti kebahagiaan yang sebenarnya

Sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang