7. the wedding

5.2K 299 10
                                    

Dera berjalan melewati rumah lkamanya bgersama bastian ia melihat ada banyak karangan bunga dan juga hiasan serta tenda khas sebuah pernikahan

"dirumah ada apa? " tanya dera lirih dan hanya dibalas gelengan oleh bastian

"kakak ngak tau, mendingan kita pulang aja yuk" bastian menarik lengan dera manjauhi rumahnya namun tangan bastian dihempas dengan keras oleh dera

"ngak!  Dera mau ketemu bi inah"

Dera berlari memasuki rumahnya meninggalkan bastian, ia mencari bi inah

"BI INAH ! DERA PULANG" dera memanggil bi inah namun tak kunjung menemukannya

"Berisik banget sih  !" seseorang menyentaknya dari belakang membuat dera kaget dan menoleh kebelakang terdapat papahnya dan juga.....

"papah ? itu siapa  ?" dera menunjuk seorang wanita disamping papahnya yang bergelayut manja di tangan kanan sang papah membuat hatinya iri, bahkan ia tidak pernah diperlakukam seperti itu oleh papahnya

"oh dia, calon istri saya, yang menggantikan wanita sialan yang kamu sebut mamah itu" kata reno sinis

"dia calon mamah baru dera. ?" dera menunjuk dirinya sendiri

"calon mamah  ? Cih jangan harap, kamu bukan lagi bagian dari keluarga sanjaya" reno memandang rendah kearah dera sambil berdecih, sedangkan dera hanya memandang tidak mengerti dengan apa yang papahnya bicarakan

"lebih baik sekarang kamu pulang kerumah keluarga baru kamu itu" usir reno

"ta-tapi dera pengen ketemu sama bi inah"

"dia sudah saya pecat, jadi lebih baik sekarang kamu pulang atau saya yang akan menyeret kamu keluar dari rumah ini" dera beringsut mundur mendengar bentakan itu, matanya mulai berkaca kaca
Saat dera berbalik hendak berlari langkahnya terhenti mendengar sebuah kalimat

"oh ya bilang sama daddy baru kamu itu, kalau dengan memutus kerjasama dan mengembalikan semua investasi yang telah saya berikan tidak akan mampu mengguncang perusahaan saya, faham?! " ucapnya tajam dan dera hanya mengangguk walaupun ia tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh reno. tangisnya sudah pecah

"dasar anak sial-"

"Pembalasanku belum selesai sampai disitu reno" sebuah ucapan sinis terdengar dari arah pintu masuk

"kamu pikir saya hanya akan memutus dan mengembalikan investasi ? Kalau kamu berfikir begitu, kamu salah besar karena akan ada sesuatu yang mungkin tidak hanya akan mengguncang perusahaanmu namun juga membangkrutkannya" ucap mahesa sinis

Mendengar ancaman itu reno tergagu, belasan tahun bersahabat dengannya membuat reno faham dan tau tentang sifat mahesa, ia tidak pernah bermain main dengan ucapannya

"ayo sayang kita pulang, nanti kalau kangen sama bi inah kita susul aja ke kampungnya" dera berlari kedalam dekapan mahesa yang kemudian menggendongnya dan meninggalkan rumah itu dengan reno yang masih diam membisu

Setelah sampai mahesa langsung menurunkan dera dan memberikannya pada charlote yang memandang dengan pandangan khawatir

"bawa dera pergi dari rumah ini selama tiga hari kedepan, terserah mau kamu bawa kemana yang penting jangan sampai ada dirumah ini" kata mahesa tegas dan dibalas anggukan oleh charlote walaupun ia tidak tau apa yang terjadi

Charlote segera mempacking barang barang yang akan ia bawa, rencananya ia akan pergi kerumah dang mertua di daerah bogor,  lagi pula bastian sudah lama tidak bertemu dengan omanya

"bawa mereka segera charlote" kata mahesa dan lagi lagi charlote hanya mengangguk, ia menuntun anak anak menuju mobil dan segera menjalankannya menuju daerah kota hujan tersebut

Sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang