46. Hancur

3.4K 223 3
                                    

Dera menangis meraung raung, ia berteriak marah dan frustasi. Dera akhirnya bangkit dan melanjutkan langkahnya, hujan semakin deras bahkan kini diiringi oleh petir dan kilat, namun dera sama sekali tak menghiraukannya. Pikirannya kosong, matanya sudah mulai sulit terbuka

Pukul 10 malam, dera baru sampai di depan gerbang rumahnya, satpam yang berjaga segera membukakan pintu gerbang

"non dari mana aja ? Nyonya panik nyariin non dari tadi " ujar satpam itu, namun dera hanya diam dan terus memandang kedepan dengan tatapan kosong, ia benar benar seperti perempuan gila

Saat sampai dipintu utama seorang pelayan segera membukakan pintu, pelayan itu meringis melihat penampilan dera yang sangat kacau

"non kenapa  ?" tanya pelayan itu, namun lagi dan lagi dera hanya diam sambil memandang kosong kedepan, ia terus berjalan hingga sampai diruang keluarga, zura berteriak panik

"DERA  ?! " zura berlari menghampiri dera, ia langsung memeluk dera walaupun tubuh dera kotor dan basah kuyup

"kamu dari mana aja sayang ? Nenek khawatir, mata kamu kenapa, kamu abis nangis yah, kamu kok basah, kenapa baju kamu kotor ? "namun dera hanya diam dengan pandangan kosong

"dera pengen sendiri" ujarnya tanpa nada lalu kembali berjalan menaiki tangga kearah kamarnya

Dera menutup pintu kamarnya, lalu bersandar dipintu, perlahan tubuhnya merosot kebawah, dera menyembunyikan wajahnya dibalik lutut dan kembali menangis histeris

Tok....tok....tok...

"dera  ? Kamu didalem  ? " suara felly memanggilnya dengan keras, ia sengaja tidak pergi untuk menunggu dera pulang

"PERGI  !!!" dera berteriak lalu kembali menangis, dera menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya sambil terus menangis terisak

"dera kamu kenapa  ?" felly terus mengetuk pintu kamarnya

"pergi......." dera berkata parau, Tubuhnya mulai melemas, suaranya mulai habis

Dera berjalan menuju kamar mandi lalu menutupnya dengan kasar, ia menyalakan shower dan duduk dibawahnya, dera kembali menangis, entah sudah berapa banyak air mata yang telah ia keluarkan

"mamah, papah........" dera berkata lirih

"dera sedih, dera capek, dera pengen ketemu kalian, dera ngak mau didunia ini lagi" ujarnya dengan suara parau

Setelah 2 jam berada dibawah shower dengan air yang dingin dera bangkit dari duduknya, ia berjalan kearah cermin, dera melihat pantulan wajah dan tubuhnya yang kacau, tiba tiba dera tersenyum pahit kala melihat seragamnya yang mendadak jadi transparan karena basah

"AAAAAAA"

PRANG!!!!

dera memukul cermin itu hingga pecah, darah mulai mengalir dari tangannya yang tergoreas serpihan kaca. Dera kembali menangis 'lagi' untuk kesekian kalinya, namun kali ini lebih keras, ia sadar dirinya sudah tak memiliki harga diri  lagi, apa lagi tubuhnya sudah dilihat semua siswa diamon high school

"BRENGSEK !!" dera kembali berteriak frustasi, Ia menjambak rambutnya sendiri dengan keras hingga beberapa ada yang rontok

Dera hendak keliar dari kamar mandi, namun lantai yang licin membuatnya jatuh terpeleset

BUGH!!!

kepalanya terbentur ujung wastafell, hingga darah mengalir deras di pelipisnya, dera merasa kepalanya sangat pusing,  perlahan pandangannya menggelap dan ia pun pingsan dalam keadaan basah dan darah yang masih mengalir dari tangan dan pelipisnya

Dera terbangun, ia meringis kala merasakan pusing dikepalanya, ia menunduk menatap tangannya yang penuh dengan bekas darah yang sudah mengering, dera menyentuh pelipisnya,  dera kembali meringis saat tak sengaja menyentuh lukanya,  dera menatap lantai,  banyak sekali berkas darah dilantai putih itu

Dera bangkit, ia keluar dari kamar mandi,  namun tubuhnya terhuyung kebelakang, kepalanya masih sangat pusing,  ditambah ia pingsan dalam keadaan basah,  dera merasakan tubunya terasa sangat sakit dan tidak enak, mungkin dia masuk angin,  wajar saja, sekarang sudah pukul 7 pagi itu artinya ia sudah kehujanan dan basah selama 9 jam

Dera berjalan mendekati jendela,  ia melihat taman yang indah di pekarangan mansion itu dengan pandangan kosong,  tiba tiba saja kejadian kemarin kembali teringat,  apa lagi saat ucapan ucapan vano kembali terngiang, perlahan air matanya kembali turun,  ia duduk di sofa sambil menatap kosong ke jendela yang terbuka

"Siapa  ? " dera berbisik lirih pada dirinya

"siapa yang tega ngelakuin ini semua  ? " air matanya semakin mengalir deras

"aku pernah salah apa  ?"

"kenapa semua orang benci sama aku ?" 

Dera memukul dadanya yang mulai sesak, ia benar benar merasa hancur, sekian lama ia diam menerima setiap caci maki dan siksaan dari orang orang sekitarnya, apakah itu belum cukup, kenapa ia juga harus dipermalukan kesemua penduduk sekolah. Setelah semua luka dan penderitaan yang ia alami, ia kira ia akan menjadi terbiasa,  tapi ia salah,  bukannya terbiasa, dera malah menjadi muak dan frustasi

"KENAPA AKU HARUS ADA DIDUNIA INI ? " dera berteriam marah ia bangkit dari sofa dan berlari kearah meja riasnya

PRANG!!! 
dera kembali memecahkan kaca meja itu dengan tangannya yang lain,  dan pada akhirnya kedua tangannya berdarah, namun dera masih belum bisa mengalihkan rasa sakitnya,  ia mengacak semua yang ada di meja rias itu,  mulai dsri skincare hingga make up ia jatuhkan

"KENAPA AKU HARUS DILAHIRKAN KE DUNIA INI MAMAH  !?"

PRANG!!!!
dera memecahkan guci dimeja kamarnya 

"AAAAAAAA" dera mengacak acak ranjangnya, ia menarik sprei dan selimut serta melempar bantal keseluruh penjuru kamar

"KENAPA TUHAN JAHAT SAMA AKU ?! " dera mengacak acak rak buku hingga semua buku itu berhamburan

PRANG!!!

PRANG!!!!

PRANG!!!!

dera memecahkan semua bingkai fotonya, ia membanting semua figura yang tergantung di dinding kamar,  hanya satu foto yang tidak ia rusak,  yaitu foto keluarganya

Felly memeluk zura yang menangis sesegukan mendengar semua suara pecahan kaca dan teriakan frustasi dera dari dalam kamarnya

"saya tajut felly,  bagaimana jika dera diluar kendali dirinya" zura menangis pilu saat lagi dan lagi mendengar suara cucunya menangis dan berteriak dari dalam kamar

"tenang nyonya,  kita sedang mencoba untuk mencari solusinya" ujar felly mencoba menenangkan

Pintu dera itu menggunakan kata sandi sebagai kuncinya,  dan hanya dera yang mengetahui kata sandi itu,  dan kalaupun kata sandinya sudah diketahui,  pintu itu masih dikunci dari dalam yang, dan kunci yang ada didalam bukan hanya satu tapi 3 pengaman sekaligus,  kamar itu benar benar dirancang untuk melindungi seseorang, hingga pintunya sangat ketat dan sangat sulit dibuka,  zura mendadak menyesal mendesain kamar dera menjadi seaman itu

"nyonya,  kata sandi kamar non dera sudah terbuka dan kunci pintu nona sudah terbuka  satu tinggal dua kunci lagi dan kita bisa mendobrak paksa pintu tersebut" ujar seorang bodyguard

"lihat,  dera pasti akan baik baik saja, kita akan mengeluarkannya sebelum sesuatu terjadi padanya " ujar felly menenangkan,  sambil kembali memeluk zura

Dera kakak mohon,  jangan kalah dengan kehancuran mu





Sad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang