"hayy guysss" dera menyapa the queen, yah itu adalah nama untuk geng mereka, yang terdiri dari cilla, cleo, dirinya dan vivi. Geng mereka terkenal karena anggotanya yang memiliki wajah diatas rata rata, dan tentu saja dari kalangan teratas. Cleo sangat menikmati kelopulerannya sebagai anggota the queen, sedangkan cilla dan dera, tidak merasa bangga ataupun senang namun mereka juga tidak merasa tak suka dengan kepopuleran mereka, cilla dan dera tergolong biasa saja, sangat berbeda dengan vivi yang selalu mengeluh risih karena kemanapun ia berjalan mata semua orang menyorot kearahnya, dan vivi tak menyukai hal itu
"eh kalian tau ngak ?" oke jika cleo sudah bicara seperti itu berarti dia dalam mode gibah
"gue denger dari grup lambe turah diamon high school, katanya valencia, anak kelas X IPS 3 itu masuk penjara loh" kata cleo menggebu gebu membuat dera terdiam
"kenapa ? " tanya cilla
"katanya sih dia ngelakuin percobaan Pembunuhan gitu deh, tapi ngak dikasih tau siapa yang coba dia bunuh, ahhh gue penasaran banget sama orang yang dia coba untuk bunuh" ujar cleo
"kenapa lo penasaran? " tanya dera akhirnya
"yah penasaran aja, apa yang udah dilakuin sama si korban sampe sampe valen pengen banget bunuh dia " ujar cleo
"bisa aja emang si valennya aja yang ngak waras" ujar vivi
"ngak mungkin ! Valen itu emang kaya vio, tapi bedanya valen ngak akan nyerang kecuali diserang, gue yakin banget tuh si korbannya tuh udah ngelakuin sesuatu yang nyakitin si valen sampe si valen pengen banget bunuh dia " ujar cleo dengan nada sinis
"jadi lo ada dipihaknya valen ?" tanya cilla
"yah, mungkin bisa dibilang gitu, soalnya dia itu patner gosip gue hehehe" cleo nyengir bersalah pada cilla
"yah tapikan, karena dia patner gue jadi gue tau watak dia itu gimana, dan gue yakin tuh si korbannya yang nyari masalah duluan " ujar cleo menambahkan
"gue korbannya " ujar dera singkat, ia sudah tak tahan dengan segala tuduhan itu
"WHAT ?!" cleo, cilla, dan vivi berteriak kompak
"gue yang jadi korban percobaan pembunuhannya valen" ujar dera lagi, ia berdiri dan menatap cleo dengan tatapan datar
"dan asal kalian tau aja, dia benci gue karena dia iri, bukan karena gue yang nyari ribut ke dia " ujar dera datar, kalimat itu tentu menusuk tepat dihati cleo, ia menatap dera dengan pandangan gugup.
"vi, anterin ke toilet yuk" dera menarik lengan vivi dan membawanya menuju toilet, ketika dera menutup pintu toilet ia langsung bersandar di pintu sambil memejamkan mata mencoba untuk tidak menangis
"der, lo baik baik aja kan ?" tanya vivi dan dera hanya menggeleng sambil tersnyum
"gue gapapa kok " ujarnya sambil kembali tersenyum lembut, vivi menggeleng ia memeluk dera
"ngak, lo ngak baik baik aja, gue tau hati lo sakit denger omongan pedesnya si cleo" vivi merasakan dadanya basah, dan dera sudah tak mampu lagi membendung air matanya
"bahkan disaat gu-gue ngak salahpun me-mereka tetep nyalahin gu-gue salah gue a-apa ?" dera terisak dibalik pelukan vivi
"udah, lo tenang aja, lo ngak salah kok, emang mulut mereka aja yang pedesnya keterlaluan " ujar vivi sambil menepuk punggung dera
"hati gue sakit vi" ujar dera sambil meraung dibalik dekapan vivi
"lo tenang aja, ngak semua orang benci sama lo, inget masih ada gue, dan vano yang sayang sama lo, disaat mereka mengucilkan dan menghina lo, gue dan vano bakalan terus ada dibelakang lo buat jagain dikala lo jatuh " ujar vivi lembut
Dera mengangguk, ia mengurai pelukan mereka dan menatap vivi sambil tersenyum, "makasih yah vi, karena lo udah mau ada disamping gue, makasih karena lo udah jadi penyangga gue disaat gue rapuh, makasih vi" ujar dera dan vivi mengangguk sambil mengusap pipi dera
"didunia ini ngak ada yang gratis loh" ujar vivi dengan nada bercanda
"gue harus bayar lo ? " tanya dera sambil mendelik kemudian tertawa
"iya, pokoknya pulang sekolah lo harus beliin gue baju seragam baru, nih liat, baju seragam gue basah dan jadi transparan kaya bihun gara gara lo nangis diatasnya" ujar vivi dengan nada kesal, namun dera malah menyusutkan ingusnya dibahu vivi
"DERA GUE BUKAN TISU BERJALAN!!!!! " pekik vivi kesal dan dera malah tertawa melihatnya
"cuci muka sana, udah bel tau, bentar lagi bu bella dateng ke kelas" ujar vivi yang segera diangguki oleh dera
Dera mencuci mukanya secepat kilat lalu keluar dan berjalan bersama vivi sambil sesekali tertawa mendengar ocehan vivi yang mengeluh risih jika terus diperhatikan bak taun putri jika ia berjalan dimana pun kapanpun dan bersama siapapun
.
Mereka sudah sampai dikelas, dera terdiam sebentar dipintu, ia masih belum siap bertatapan dengan cleo, namun genggaman tangan vivi meyakinkannya. Dera berjalan kearah kursinya, saat ia melewati cleo, tangannya dicekal oleh cleo"der, gue minta maaf yah, tadi gue-"
"selamat pagi anak anak"
Dera segera melepas tautan mereka dan duduk dikursinya sambil menatap bu bella dengan seksama tanpa sedikitpun berniat menoleh kearah cleo
"oke hari ini ibu punya sedikit pengumuman "
Semua siswa terdiam, dan menatap bu bella dengan penasaran. Mereka memperhatikan dengan seksama apa yang akan dikatakan oleh wali kelasnya itu
"untuk siswa yang masuk jalur beasiswa dan telah melaksanakan survei, akan diberikan bantuan sosial berupa uang saku sebesar 500 ribu rupiah perbulannya mulai hari ini"
"baiklah ibu akan sebutkan nama nama anak dikelas ini yang akan mendapatkan bantuan sosial tersebut, yaitu, haikal, kinan, dan vivi, jadi dikelas ini hanya ada tiga orang yang mendapatkan bantuan sosial. Baiklah, setelah ini ada rapat hingga jam istirahat jadi kalian bebas dari pelajaran" ujar bu bella,
ia heran saat semua orang terdiam, biasanya jika sudah menyangkut jam kosong, maka mereka akan riuh dan tertawa senang, tapi sekarang mereka malah diam membisu
"baiklah ibu permisi dulu " saat bu bella keluar seluruh mata menatap ke arah vivi Dan mereka mulai saling berbisik satu sama lain
Tentu saja ini sangat aneh.Vivi adalah anggota the Queen, dan anggota the Queen terkenal karena mereka berasal dari kalangan atas, sedangkan tadi jelas vivi mendapatkan bantuan sosial yang hanya didapatkan oleh kaum menengah ke bawah
"oh ternyata dia orang miskin "
"kok bisa sih dia masuk teh Queen"
"jangan jangan anggota the Queen yang lainnya juga, orang miskin lagi"
Cleo yang mendengar semua bisikan itu merasa marah, dan emosinya naik, ia mengepalkan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad girl
Teen FictionNamanya Liana Derani Stevilla. Gadis cantik yang bernasib jelek. Terlalu banyak orang yang menoreh luka dalam kehidupannya membuat ia terkadang berfikir mengapa tuhan sejahat itu padanya dan terkadang sekelebat niat untuk mengakhiri hidupnya juga da...