1. Permintaan

7.3K 244 7
                                    

"Vivi pergi dulu ya, pah." Vivi turun dari mobil, melambaikan tangannya lalu berjalan menuju tempat latihan. Ia mendongak dan melihat awan mendung diatasnya, "Padahal tadi panas," gumamnya sambil terus berjalan.

Ia memicingkan matanya saat melihat seseorang berjalan di depannya, dari punggung saja ia bisa menebak jika itu Mira. Ia berlari menghampiri Mira, "Oy."

Tubuh Mira sedikit tersentak, Vivi tertawa kecil, "Bisa gak sih gak usah ngagetin?" ketusnya.

"Halah, gitu doang masa kaget."

"Lo itu datengnya kek setan tau gak, tiba-tiba nongol trus ngagetin. Untung muka lo gak gue timpuk."

Vivi mengibaskan tangannya, "Weist, jangan dong, main timpuk-timpuk aja."

"Dianterin bokap?" Vivi mengangguk, mereka berjalan bersama masuk ke dalam tempat latihan. Sore ini jadwal latihan akademi setelah tim K3. Vivi berjanji kepada Chika untuk datang lebih awal agar mereka bisa bertemu.

"Kak Viny," Sapa Vivi saat melihat Viny keluar dari pintu, Viny melambaikan tangannya ke arah mereka, "Mau kemana, kak?" tanya Mira.

"Keluar bentar, ambil barang." mereka berdua mengangguk, "Kakak, kesana dulu, ya." sambungnya. Lalu pergi melewati Vivi dan Mira.

"Kak Viny itu keren, ya." Vivi membuka pintu, Mira mengangguk, "Dewasa banget."

"Padahal udah pernah kena skandal, tapi dia tetep berusaha buat balikin kepercayaan fans. Gila, salut banget gue." ucap Mira.

"Belum tentu kita bisa kayak gi-"

"-Enak ya, yang abis jalan-jalan." Chika berdiri di depan Vivi dan Mira sambil melipat tangannya ke depan dada. Ia menatap Mira dengan tatapan sinis.

"Eh Chika, udah selesai latihan?" Chika mendecih mendengar pertanyaan basa-basi yang dilontarkan Vivi. Ia meregangkan tangannya untuk menghadang Mira yang hendak berjalan menjauhi mereka.

"Gue mau bicara sama elo." ketusnya, Mira menelan ludahnya kesusahan. Ia menundukkan kepalanya, takut melihat tatapan tajam dari Chika.

"Chika, Mira gak ada masalah sama kita." ucap Vivi. Chika gantian menatap Vivi, "Tapi gara-gara dia, kita jadi punya masalah."

Vivi berjalan lalu menurunkan tangan Chika yang masih menghadang Mira, ia mendorong pelan tubuh Mira agar menjauh dari arena pertempuran mereka. "Ini masalah kita, jangan libatkan orang lain."

"Awas lo!" ketus Chika, Mira segera berjalan menjauh, menepi ke pinggir. "Kamu kenapa, lagi pms, ya? Semalem kita baik-baik aja lho." tanya Vivi.

"Kamu yang kenapa, chat ga dibales, telfon ga diangkat, taunya jalan sama dia!"

Vivi segera mengambil ponselnya dari tas, ia mengerutkan dahinya saat melihat tidak ada notif di ponselnya. Lalu ia membuka aplikasi Whattsapp, dan beberapa notif baru masuk.

"Kamu sendiri tau kalo WA sama Line aku error, kan semalem aku udah bilang kalo perlu apa-apa dm aja."

"Halah alesan." beberapa detik kemudian Chika mendengar denting ponselnya, lalu disambung dengan dering panjang bersamaan dengan Vivi yang menempelkan ponsel ke telinga.

Emosinya sudah naik, bisa-bisanya Vivi malah membalas chatnya dan berbalik menelpon dirinya.

"Bisa gak sih, sekali aja serius?!" Vivi tersentak mendengar bentakan dari Chika, bersamaan dengan berhentinya dering ponsel Chika. Member tim K3 yang masih berada di ruangan itu langsung menoleh ke tengah, melihat perseteruan antara Vivi dengan Chika.

Beberapa anggota Akademi yang sudah sampai memilih untuk meminggir dan menikmati drama gratis sore ini.

Vivi menurunkan ponselnya, ia tidak menyangka Chika bisa semarah ini. Padahal semalam mereka masih bisa bercanda bersama, ia yakin jika Chika sedang pms.

PulseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang