7. Salah!

1.8K 144 3
                                    

"Samlekom." ucap Vivi sambil membuka pintu. Ia masuk dan menelisik ke seluruh ruangan, hari ini jadwal show Akademi setelah tim K3. Pandangannya berhenti ke Chika, ia berdehem, lalu berjalan begitu saja melewati Chika.

Di depannya ada Mira yang sedang duduk, memegangi ponsel, sambil menatap ke arahnya. Ia menghela napas panjang, lalu berbelok ke arah Nunu yang sedang makan.

"Nunu," panggilnya lembut. Nunu menoleh sambil memegangi sendok. "Kenapa kak Vivi?"

"Em, liat Aiko gak?"

Nunu memutar tubuhnya lalu menunjuk Aiko yang duduk tak jauh dari tempat Nunu. Vivi merogoh sakunya lalu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dan memberikan kepada Nunu.

"Makasih kak Vivi, lain kali tanya Nunu lagi, ya."

Vivi mengangguk lalu berjalan menghampiri Aiko. "Wah lu cosplay jadi bunglon ya, nyatu sama alam." ucap Vivi lalu duduk di samping Aiko.

Aiko menoleh, matanya memicing, ia melihat ke sekeliling, ada Chika ada juga Mira. Biasanya Vivi akan langsung menempel dengan Chika. Lalu pandangannya lurus ke belakang Vivi, ada Chika yang sedang bermain ponsel, sendirian, yah tidak mungkin Vivi menghampiri Mira disaat ada Chika disini.

Vivi mengikuti arah pandang Aiko, tak sengaja pandangannya bertemu dengan Chika lalu ia memalingkan pandangannya dan malah melihat Mira yang sedang menatap ke arahnya. Ia kembali menoleh ke arah Aiko.

"Woy!" gertak Vivi hingga membuat tidak hanya Aiko tapi beberapa orang yang didekatnya tersentak.

"Apaan sih?!" ketus Aiko.

"Gak usah liat ke belakang ngapa!" ucap Vivi penuh penekanan namun nada suaranya pelan. Aiko tersenyum miring, "Emang ngapa?"

Vivi mendengus sebal, Aiko memang tidak bisa diajak kerja sama dengannya. "Capek gue," gumamnya.

"Lah elu nganggur, kegiatan cuma jeketi doang, capek ngapa coba?"

"Lo gak paham, Ko." Mata Aiko memicing, "Nama gue berasa Royko kalo lo cuma manggil Ko."

Vivi menunjuk hatinya, "Ini yang capek."

Aiko merubah posisi menjadi menghadap Vivi, "Kalian udah ngobrol?"

Vivi mengangguk, lalu ia menceritakan tentang pertemuan antara dirinya dengan Mira semalam secara detail. Aiko mendengarkan dengan seksama, takut jika ada hal yang terlewat dari organ pendengarannya.

Aiko menggaruk pipinya yang tidak gatal sambil sedikit berpikir. "Lo salah sih."

"Kok salah? Nih ya semalem gue ga bisa tidur gara-gara mikirin ini. Trus sekarang lo bilang kalo gue salah? Gak salah lo?" Vivi menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, tangannya ia lipat ke depan dada, matanya memicing.

"Gue agak setuju sama Mira sih. Kenapa? Karena hati itu gak ada yang tau, cuy. Bener kata Chika, hati seseorang gampang dibolak-balik tapi kalo udah sekali cinta, mau sesakit apapun rasanya, ya tetep cinta. Itu gobloknya cinta."

"Kebanyakan minum Dalgoblok Kopi, makanya jadi goblok, untung gue minumnya susu."

Aiko mendengus sebal, memutar tubuhnya. "Males gue kalo ngomong sama elo, endingnya becanda mulu. Karma kalo lo dapet masalah gak kelar-kelar."

"Lo bicara pake bahasa alien, kan gue ga paham. Coba deh pa-"

"-Semuanya Chika pulang dulu, ya." ucapan Chika membuat Vivi menoleh. Mereka saling bertukar pandang sebelum akhirnya memutuskan kontak mata. Chika menunduk lalu pergi dari ruangan itu.

Vivi terdiam, Aiko menyenggol lengan Vivi lalu menunjuk Chika menggunakan dagunya. Vivi menaikkan alisnya, "Kenapa? Dia sendiri yang minta buat ninggalin dia sendirian."

PulseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang