19. Boneka

1.3K 129 14
                                    

"Akhirnya kelar juga," ucap Vivi sambil duduk di salah satu kursi. Ia dan Aiko sudah terlebih dahulu datang sebelum tim K3 selesai perform.

"Gua bisa tidur dengan tenang," Aiko memilih duduk di kursi samping Vivi.

Ada kesamaan diantara mereka berdua, kantung mata yang tercetak di bawah kelopak mata mereka masing-masing. Bedanya kantung mata Vivi lebih besar daripada milik Aiko.

"Pasti Chika marah lagi nih," gumam Vivi. Aiko menoleh, "Kenapa?"

"Dia bakal tau kalo gue ga tidur semalaman." ucap Vivi sambil memejamkan matanya. Aiko memutar malas bola matanya, "Gue udah nyuruh lo tidur semalam, tapi lo gak mau."

"Udah terlanjur juga,"

Mata Aiko tanpa sengaja menangkap sosok Mira yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Langsung saja ia menggoyangkan lengan Vivi untuk memberitahu keberadaan Mira.

"Apa?" ketus Vivi sambil setengah hati membuka matanya.

"Katanya mau ngobrol sama Mira, tuh orangnya dateng." Aiko menunjuk Mira menggunakan jari telunjuknya.

Vivi mengikuti arah telunjuk Aiko, dan benar saja, ia melihat Mira sedang berbicara dengan seorang staff. Ia mengangguk sekali, menunggu Mira selesai berbicara baru ia akan menghampiri Mira.

Akhir-akhir ini mereka memang tidak terlihat bersama atau sekadar berbicara. Karena Vivi belum berani untuk memulai pembicaraan. Kalau Mira sendiri, ia senang karena tidak perlu berdekatan dengan Vivi yang nantinya akan menimbulkan suatu masalah baru.

Lagipun memang keputusan Mira sendiri untuk tidak dekat dengan Vivi. Ia berusaha menjaga perasaan Chika, ia tidak mau dicap sebagai pelakor.

"Mir," Mira menoleh dan mendapati Vivi berdiri di sampingnya. Ia datang awal karena charger ponselnya tertinggal, dan ia sudah meminta salah satu staff untuk menyimpannya. Karena itulah setelah ia datang, ia langsung menghampiri staff itu.

"Apa?"

"Ada yang pengen gue obrolin." ucap Vivi sambil sesekali melirik stage, berjaga-jaga jika tiba-tiba K3 selesai perform dan Chika menangkap basah dirinya sedang berduaan dengan Mira.

Mira mengangguk, ia mengikuti Vivi memilih sudut yang bagus, yang sekiranya tidak terlihat saat member K3 keluar dari stage. Tapi sayangnya, cermin yang berada di tengah ruangan memantulkan bayangan mereka. Jadi bisa saja Chika keluar dari stage dan langsung melihat Vivi dengan Mira.

Kita tunggu keberuntungan akan berpihak kepada siapa.

"Gak usah lama-lama, gue ga mau Chika mikir yang aneh-aneh." ucap Mira setelah mereka berdiri saling berhadapan.

Vivi menganggukkan kepalanya, walaupun Mira meminta agar tidak terlalu lama. Tapi sepertinya ini akan berlangsung lama, karena ucapan yang sudah ia persiapkan sejak semalam mendadak hilang. Ia merasa seperti sedang ujian lisan.

"Kabar lo gimana?" Mira menatap malas ke arah Vivi, tak ada pertanyaan selain basa-basi yang sudah sangat basi?

"Gak akan lo gak tau kabar gue, secara kita satu Akademi, perform bareng, latihan bareng." ketus Mira.

Vivi hanya menyengir, "Kita kan jarang ngobrol, gue cuma pengen tau kabar lo yang sebenarnya."

Mira menghela napas panjang, "Baik, jauh lebih baik daripada sebelumnya."

"Alhamdulillah," ucap Vivi sambil menengadahkan kedua tangannya ke depan dada.

Tidak ada kebohongan dari jawaban Mira, ia benar-benar dalam keadaan yang sangat baik. Renggangnya jarak mereka malah membuat Mira semakin bahagia, karena tidak perlu takut saat Chika datang.

PulseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang