Chika memutar-mutar ponselnya, ia sedang menunggu balasan pesan dari Vivi yang ia kirimkan tadi pagi. Ia pikir sebelum ia perform, Vivi akan membalas pesannya. Tapi sampai ia selesai perform dan bersiap untuk rapat tim K3 di stage theater pun ia Vivi belum mengirimkan pesan balasan untuknya.
Tadi pagi Vivi pamit untuk tidur kembali, karena hari ini tak ada kegiatan. Tapi mana mungkin Vivi tidur selama sehari penuh, kecuali semalam Vivi begadang. Chika mendengus sebal, kalau nanti Vivi membalas pesannya, ia akan memarahi Vivi sepuasnya.
"Chik, foto berdua yuk." Ajak Aya yang tau-tau sudah berjongkok di samping Chika. Tanpa menunggu lama-lama Chika langsung meng-iyakan ajakan Aya.
Mereka berdua berdiri cukup dekat dengan layar monitor, Aya meminta Tasya untuk mengambil gambar mereka berdua. Banyak foto yang mereka ambil, Tasya mengembalikan ponsel Aya dan langsung saja Chika dan Aya memilah foto mana yang kira-kira bagus untuk mereka post nanti.
"Yang ini gimana?" Tanya Aya. Chika menggelengkan kepalanya, "terlalu kalem."
Aya berganti ke foto berikutnya, tapi tak ada yang cukup bagus menurut mereka. "Mungkin ganti gaya," usul Chika.
"Bener juga, ya, bosen gini-gini terus."
"Gimana kalo gini trus gini?" Chika melangkah ke depan, lalu merentangkan tangannya, tubuhnya sedikit berputar. Tanpa sengaja tubuhnya menabrak seseorang, lalu ia terpental dan menabrak layar monitor.
"Aduh," pekik Chika. Ternyata yang bertabrakan adalah Chika dan Kristi. Semua member menoleh ke layar monitor karena tiba-tiba layar monitor menyala dan menampilkan garis-garis.
Staff yang kebetulan berada di sana langsung mengecek layar monitor. Mencari penyebab apa yang sebenarnya terjadi. Beby berdiri di samping staff tersebut, mereka terlihat saling berbicara. Chika merasa bersalah, karena dirinya lah yang menabrak layar monitor itu.
"Kak Chika, maaf tadi Kristi gak liat." Ucap Kristi. Chika tersenyum, ia menepuk pundak Kristi. "Gapapa, aku yang nabrak kamu, kok."
"Gimana kak?" Tanya Beby pada staff itu.
"Gak tau nih," gumam staff itu, kemudian staff itu berbalik dan mengkode temannya untuk mengecek kabel atau mesin monitor.
Semakin lama layar monitor semakin parah, bukan hanya garis-garis saja yang muncul, tapi titik-titik kecil mulai terlihat di layar itu. Seperti sedang menonton televisi tanpa menggunakan antena.
Chika menghampiri Beby, "Kak, aku minta maaf."
Beby menoleh, ia bingung harus marah atau biasa saja kepada Chika. Saat Beby hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba staff itu membuka suara.
"Gak bisa nih," keluh staff itu.
"Mungkin ada yang salah sama mesinnya." Ucap Beby.
Staff itu menggelengkan kepalanya, "Udah dicek semuanya aman, kayaknya layarnya yang kena."
Saat staff dan Beby sedang berbicara, Melody keluar dari backstage dan berjalan menghampiri Beby. Ia segera masuk ke stage setelah diberitahu oleh staff lain jika ada masalah di atas stage.
"Kenapa?" Tanya Melody.
"Layarnya, kak." Ucap Beby.
Chika semakin merasa bersalah, "Gara-gara aku, kak."
Melody menoleh ke arah Chika lalu berganti menatap Staff, ia sama sekali tidak menghiraukan Chika. "Udah dicek?"
Staff menganggukkan kepalanya, "Kayaknya layarnya yang kena."
"Besok panggil tukang buat perbaiki," titah Melody kepada staff itu, tidak mungkin ia meminta staff untuk mencarikan tukang hari ini, karena sekarang sudah jam 10 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulse
Romance"Aku gak pernah bisa nolak permintaanmu," cerita fanfict Vivi dan Chika. Ada Amel dan Ariel. Ara dan Fiony. Random, mau request siapa boleh Selagi ada bahan, kenapa tidak dieksekusi sekalian?