They'll tell you, i don't care anymore
And i hope you'll know that's a lie
Cause i've found what i have been waiting for
But to get there means crossing a lineVivi menggumamkan sepenggal lagu milik Mike Shinoda. Tidak terdengar begitu jelas karena suara Vivi sangat pelan, mungkin hanya dirinya sendiri yang tau jika ia sedang bernyanyi.
Ia berhenti saat mendengar satu kata yang selama ini ia hindari. Ia membelokkan langkahnya dari menuju tempat tasnya berada menjadi ke sekumpulan kecil orang yang sepertinya sedang berdiskusi sesuatu.
Akademi baru saja menyelesaikan perform mereka hari ini, Vivi berniat segera pulang ke rumah tapi sepertinya ia akan bergabung dengan Lulu, Nunu dan Adel sebentar.
"Oy, gibah apaan nih," ucap Vivi dan langsung mengambil tempat di samping Adel. Dengan wajah yang sangat polos Nunu menjawab ucapan Vivi, "kak Chika sama kak Vivi."
Lulu dan Adel saling berpandangan, lalu tersenyum meminta pengampunan kepada Vivi, mata mereka melirik tajam ke arah Nunu yang tidak bisa mengontrol ucapan.
"Sante aja, dosa gue jadi berkurang gara-gara kalian." Vivi terkekeh, walaupun tidak diberitau Nunu, ia sudah tau jika ketiga gadis ini sedang membicarakan tentang putus hubungan antara dirinya dan Chika.
Wajar sih, ia juga kerap menemui beberapa orang yang sedang membicarakan dirinya. Tapi ia tidak ambil pusing, karena mau dijelaskan pun juga sia-sia, tidak akan membuat Chika kembali kepadanya.
"Mumpung kak Badrun ada disini, Nunu bisa tanya sama kak Badrun langsung," ucap Adel.
Vivi menoleh ke arah Nunu, "Apa?"
Nunu menggaruk telinganya yang mendadak gatal, sepertinya ada yang sedang membicarakan dirinya, mungkin JOT sedang mempertimbangkan dirinya untuk dipromosikan.
"Kenapa putus sama kak Chika?"
Pertanyaan Nunu adalah pertanyaan yang sama dari beberapa temannya, bahkan secara terang-terangan seakan mengira dirinya yang selingkuh dengan Mira. Yah, Vivi tidak terkejut sih, karena mereka tidak benar-benar tau apa yang sebenarnya terjadi.
Vivi tertawa, tawa yang terdengar penuh luka. "Kalian pasti udah denger kalo gue yang selingkuh sama Mira. Ya, gimana ya, susah buat dijelasin."
"Sebenernya kak Chika itu cinta sama kak Badrun apa enggak?" Giliran Adel yang berganti bertanya.
Ini pertanyaan yang selama ini ia tanyakan pada dirinya sendiri, tapi ia tak kunjung menemukan jawaban.
"Kalo Chika masih cinta, dia gak mungkin pergi gitu aja. Harusnya dia dengerin gue dulu, kan. Tapi dia enggak. Aneh kan. Secepat itu dia mutusin sesuatu, dan gak ada yang bisa gue lakuin selain menerima keputusannya."
Sepertinya ini jawaban yang tepat untuk pertanyaan Adel, mungkin tanpa sadar ia juga menjawab kebingungannya selama ini. Artinya Chika memang sudah tidak memiliki rasa lagi kepadanya, terbukti dengan kedekatan Chika dan Gita, ia juga melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.
"Tapi kak Vivi selingkuh sama kak Mira," ucap Lulu yang diangguki Nunu dan Adel. Menurut mereka jawaban Vivi barusan hanya mencoba menutupi kenyataan bahwa Vivi yang salah.
"Gini ya," Vivi merubah posisi duduknya menjadi bersila. Ia juga sedikit memajukan tubuhnya ke depan, seperti hendak berbicara serius. "Gue ajak kalian buat main logika."
Vivi tersenyum saat melihat Adel, Lulu, dan Nunu mengangguk bersamaan seperti boneka anak kucing yang berada di dashboard mobil.
"Semisal Nunu pacaran sama Adel, tapi Nunu ketahuan selingkuh sama Lulu. Apa yang kira-kira bakal Nunu lakuin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulse
Romance"Aku gak pernah bisa nolak permintaanmu," cerita fanfict Vivi dan Chika. Ada Amel dan Ariel. Ara dan Fiony. Random, mau request siapa boleh Selagi ada bahan, kenapa tidak dieksekusi sekalian?