chapter 3

1.2K 59 7
                                    

Happy reading guyys :)



Aku hari ini pulang sore karna ada rapat osis, aku diantar pulang oleh kak Raihan pacar aku sekarang rasanya seneng banget, sampai di rumah ternyata Ale sudah pulang dia sedang mencuci mobilnya.

"Baru pulang?", tanya Ale.

"Iyaa", ujar ku.

"Owh", ujar dia.

Aku langsung berlari memeluk Ale.

"Aku seneng bangetttt aaaa", ujarku.

"Kenapa?", tanya Ale.

"Aku di tembak kak Raihan".

Ale malah melepas pelukanku dan dia memasang wajah datarnya lalu kembali mencuci mobilnya. Aku tidak peduli aku langsung masuk saja ke dalam. Setelah mengganti pakaian aku turun kembali ke bawah, di meja makan ada Syan yang sedang membuat sesuatu. Semenjak mamah di culik, papah om Varo dan Aunty Berli pergi ke London, karna takut di rumah sendiri akhirnya Syan di suruh papah menginap di sini.

"Bikin apa lu?", tanyaku.

"Dalgona kopi", ujar Syan.

"Heleh sok sok an", ujarku.

"Belajar jadi barista niehh kaya ayah gw", ujar Syan.

"Aamiin", ujarku.

Lalu aku melihatnya membuat kopi dia sibuk mengaduk-aduk kopinya, sedangkan aku asik memakan ice cream dari kulkas.

"Ribet pake mixer apa", ujarku.

"Ogah ah nanti muncrat", ujar Syan.

"Dibilangin", ujarku.

Syan mengambil susu full cream di kulkas dan menuangnya ke gelas berisi es batu itu. Dia mengambil kopi kental itu dari mangkuk dan dipindahkan ke gelas.

"Yaaah tenggelem anjir", ujarnya.

Aku tertawa ngakak.

"Bukan Dalgona kopi itu tapi Dalgondalgandul kopi anjir hahahahaha", ujarku ngakak.

"Anjirr ngakakk woyy", ujar syan juga tertawa.

"Gagal dehhh hahha", ujar syan.

"Udah gw bilang pake mixer", ujarku.

"Apasi kalian ketawa-tawa", ujar Ale datang.

"Ini bikin Dalgona kopi gagal", ujarku.

"Aahh gampang itu mah", ujar Ale.

"Coba bikin kak", ujar Syan.

"Mixer mana Qir?", tanya Ale.

"Laci bawah", ujarku.

Si Ale mengambil mixer dan menuang 3 bungkus kopi mix ke dalam baskom, lalu menambahkan susu kental manis aku dan Syan hanya bengong melihatnya, dia mengaduk-aduknya menggunakan mixer dan jadi lah lalu Ale menuangkan susu full cream ke tiga gelas kecil lalu menaruh es batu dan dalgona kopi di atasnya.

"Anjayy jadi", ujar Ale.

"Asekkk dah barista penerus om Iqbaal", ujar Syan.

"Nih", ujar Ale memberikan kami kopi itu.

"Assalamualaikum", ujar orang dari luar.

"Sapa yee", ujarku.

"Raihan", ujar orang dari luar.

"Anjirrr, mendadak lol", ujarku membuat syan ngakak.

"Lagi lu mah di rumah pake kolor bae", ujar Syan.

"Bacot ah", ujarku lalu naik ke atas.

Setelah siap dengan dress aku turun lagi ke bawah ternyata Raihan sudah tidak ada.

"Raihan mana?", tanyaku ke Syan.

"Balik dia katanya lu kelamaan", ujar syan.

"Kok begitu si", ujarku.

"Berarti dia orangnya gak sabaran", ujar Ale.

"Jangan ngambek cowo lu yang salah bukan kita", ujar Syan.

"Iya", ujarku lalu naik ke atas dan mengganti pakaianku lagi.

¤¤¤¤¤

Besok harinya semua keluarga datang ke rumahku, ada nenek, kakek, oma dan opa, banyak juga yang lainnya ada tante Keyla, tante Maya, om Hans, om jojo, katanya mama akan sampai ke jakarta malam ini, aku sangat senang akhirnya mama ditemukan.

"Assalamualaikum", ujar semuanya yang baru pulang.

"Waalaikum salam".

"Mama", Aku yang langsung memeluk mama.

"Mama gapapa kan?", tanyaku.

"Gapapa sayang", ujar mama

"Gimana penculiknya pah?", tanya Ale ke papah.

"Mati dia", ujar papa sambil menyeringai.

"Hah seriusan?", tanya Ale lagi.

Papa mengangguk.

"Makasih ya Le udah jagain Aqira", ujar mama ke Ale

"Iya sama-sama mah, yaudah Ale pulang ya", ujar Ale.

"Ale", panggilku.

Ale menoleh, aku langsung memeluknya.

"Makasih ya udah jagain aku", ujarku.

"Iya sama-sama", ujar Ale.

-0--0-

Votee ya guyys

Makasih yang udah baca

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang