chapter 15

1K 63 12
                                    

Happy reading guyss



Beberapa minggu kemudian.

Aku sudah kembali ke korea dan melanjutkan kuliahku, makin hari materinya semakin membuat otakku ingin meledak, rumus dimana-nama hapalan di mana-mana aku kira kuliah santai tapi ternyata tidak, ahhh sekolah aku rindu kalian.

Di tambah lagi Ale yang sekarang tambah sibuk karna perusahaan papah mendapat investor yang terkenal jadi perusahaan papah yang maju menjadi tambah maju, aku kadang sering bosan di rumah sendiri jadi sekarang aku sering keluar bersama kim, dia sering mengajaku ke bar untuk minum tapi aku tidak mau karna itu memabukan. Tapi hari ini kami sedang berada di salah satu resto daging panggang tapi ini halal kok tenang.

"Oiya Haneul sama Joon blom dateng ya?", tanya Kim.

"Blum", jawabku.

Beberapa menit kemudian mereka datang.

"annyeong, olae gidalyeoss-eo?",(Hai apakah kalian menunggu lama?) Tanya Ha-Joon.

"aniyo, bang-geum dochaghaessseubnida", (Tidak kami baru sampai), jawabku aku sudah fasih bahasa korea sekarang

Ha-Joon mengangguk.

"jeowa geuga guun gogileul jumunhaessdamyeon mueos-eul jumun hasigessseubnikka?"( kalian mau pesan apa?, kalau aku dan Kim sudah memesan daging panggang), Tanyaku pada mereka berdua.

"Gw mau Wine aja", ujar Haneul sambil memainkan hpnya.

"Heh mau mabok lu", ujar Kim.

"Dikit doang elah", ujar Haneul.

"You?",(kamu?), tanya Kim pada Ha-Joon.

"Beef steak", jawab Ha-Joon.

"Okee, wait, Exusme", ujar Kim sambil memanggil pelayan.

"ye, mueos-eul jumun hasigessseubnikka?",(Iya mau pesan apa?), tanya pelayan itu.

"eum, naneun wain han jangwa soegogi seuteikeu han jan-eul wonhabnida", (emm, saya ingin pesan satu gelas Wine dan satu porsi beef steak), ujar Kim.

Pelayan itu mengangguk lalu pergi.

15 menit kemudian pesanan kami datang dan kami langsung memakannya ini sangat lezat aku suka sekali, tapi aku khawatir dengan Haneul dia sepertinya kelihatan pusing.

"Haneul lu gapapa?", tanyaku.

"Engga kok", ujar dia.

Drtr
Drtt

'Hallo kenapa?", aku.

'Aku lembur ya kayaknya pulang malam', Ale.

'Lembur terus, gausah pulang sekalian'. Aku.

'Ckk, aku lembur buat perusahaan papah', Ale.

'Yaudah terserah kamu aja lah', Aku.

Terputus.

Saat aku mematikan telepon terlihat teman-temanku yang memandangiku mereka bingung karna aku marah-marah.

"Apaa?", tanyaku.

"neodo chiyeolhada",(kamu galak juga ternyata), ujar Haneul.

"Hehe sorry", (hehe maaf), ujarku.

Kami melanjutkan makan, setelah itu kami berbincang-bincang tiba-tiba Haneul merasa sangat pusing kami bingung karna tidak pernah menangani orang mabuk.

"geuneun chaleul gajyeo wassseubnikka?", (Apakah dia bawa mobil?), tanyaku pada Haneul.

Haneul mengangguk.

Ha-joon pulang bersama Kim, sementara aku mengantar Haneul pulang dibantu mereka berdua akhirnya Haneul bisa masuk ke dalam mobil lalu aku melajukan mobilnya, sebenarnya aku tidak tahu di mana apartemennya, aku mengambil Hp di saku jaketnya lalu memarkirkan mobil di dekat taman kota, aku keluar mobil karna di dalam sangat bau Wine. Aku mencari-cari alamat apartemennya tiba-tiba Haneul keluar dari mobil dan menghampiriku.

"Lu ngapain di luar kan dingin", ujar dia tidak sadar karna mabuk.

"Lu di dalem aja sana gih", ujarku.

"Gamauu", ujar Haneul yang langsung memelukku.

"Haneul, kau sangat mabuk, pasti Wine itu mengandung Alkohol sangat tinggi", ujarku.

"Ayo Aqira di dalam saja diluar dingin", ujar Haneul.

"lu aja sana masuk di bilang", ujarku.

Lalu Haneul melepas pelukanku dan mencium keningku, aku terkejut tapi dia melakukan ini dalam tidak sadar jadi aku tidak terlalu marah, lalu Haneul masuk ke dalam mobil sambil berjalan gontai.

Setelah mendapat informasi alamat Apartemennya aku kembali masuk ke dalam mobil lalu kembali melajukannya ke arah apartemen Haneul yang tidak jauh dari sini, sesampainya di sana aku berusaha mempapah Haneul yanh tinggi dan berat ini, untung saja ada lift jadi aku tidak perlu repot menaiki tangga, aku mencari kamar nomor 203 dan ketemu untung saja kuncinya juga ada di kantung jaketnya. Setelah masuk ke dalam aku langsung menaruh Haneul di sofa. Saat aku ingin pergi tiba-tiba Haneul mencekal tanganku dan menariku sehingga aku jatuh terduduk di sampingnya.

"Jangan kemana-mana di sini temenin gw", ujar Haneul yang langsung memeluk pingganngku dan kepalanya berada di pundakku.

"Haneul aku mau pulang", ujarku.

"Sebentar aja pliss", ujar dia.

Aku mengangguk dia tersenyum.

"Qir gw suka sama lo tau", ujar Haneul.

Deg.

"Gw suka bangeet sama lu tapi gw gaberani ngomong", ujar Haneul.

Aku masih terdiam, tiba-tiba dia langsung pingsan aku mendorongnya agar aku bisa terlepas dari pelukannya lalu aku keluar apartemennya, di sepanjang lorong aku memikirkan kata-kata yang Haneul ucapkan tadi, kenapa aku merasa senang karna dia mengucapkan itu.

"Aaahh Qir inget lu udah punya, gaboleh selingkuh", ujarku pada diri sendiri.

Jangan lupaa vote dan komeen ya guyss
Terima ksih
☺️

Btw ini udh mulai memasuki konfliknya smoga sukaa yaa sama critanya :) and aku mau mksiih atas 10k pmbaca seneng bgtt jujur pas liat smoga akan trus naik

Aamiin🙏
Oh iya semangat juga puasa nya bntar lgi udh mau lebaran sih aku mau ngucapin mohon maaf lahir dan batin ya (msih bbrp hari lgi sih :v) maaf agak mnjang jdinya hehehe

Hatur nuhun guuys

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang