Happy Reading guuyss
•
•
•
•Happy birthday alee (abun)
Author POV
Besok harinya.
Ale tengah berada di samping Aqira yang masih belum tersadar, dia sangat khawatir sampai dia lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 22, Ale tertidur sambil memegang tangan dingin Aqira, dia masih merasa sangat bersalah dengan itu.
"Kak Ale bangun kak, makan dulu nih", ujar Kim lalu Ale bangun dan mengambil makanan dari tangan Kim.
"Makasih ya", ujar Ale.
"Iya sama-sama", ujar Ale.
Setelah makan Ale kembali memegang tangan Aqira, dia merasakan tangannya mulai bergerak, tangan Aqira juga mulai menghangat, Ale langsung senang, perlahan Aqira membuka matanya dan langsung menoleh ke arah Ale.
"Ale", ujar Aqira.
"Sutt udah jangan ngomong dulu", ujar Ale sambil mengelus rambut Aqira.
Aqira mengangguk lemah, lalu Ale memanggil dokter, beberapa jam kemudian Aqira sudah di perbolehkan pindah ke ruang inap.
"Aqiraa", ujar Haneul dan langsung menghampiri Aqira.
"Hai", ujar Aqira.
"Hai juga, Alhamdulillah kamu udah sadar aku seneng banget", ujar Haneul.
Ale yang melihat kedekatan Aqira dan Haneul merasa cemburu, dia langsung keluar dari ruangan dan duduk di kursi yang tersedia di rumah sakit, Ale berpikir, apakah Haneul layak untuk Aqira, tapi dilihat dari matanya Haneul memang sayang dengan Aqira.
"Kak Ale", panggil Kim.
"Iya", ujar Ale.
"Kakak cemburu ya?", tanya Kim sambil tertawa.
"Engga kok", ujar Ale salting.
"Malah salting, aku tau kok kak, kakak pernah pacaran sama Aqira", ujar Kim.
"Tau dari mana kamu?", tanya Ale.
"Dari gelagat kakak sama Aqira", ujar Kim.
Ale tersenyum menunduk, mengingat bagaimana agresifnya saat dia berpacaran dengan Aqira.
~
Aqira POV
Aku terkejut saat mendengar Haneul bercerita bahwa yang menabrakku adalah Ale sendiri, tapi aku tau ini pasti tidak sengaja, Ale mana mungkin berani menyelakaiku, tapi aku bingung dengan sikap Haneul dia sangat peduli tidak seperti biasanya.
"Aqira", panggil Haneul.
"Iya", sahutku.
"Eeee, aku mau ngasih tau kalo aku suka sama kamu", ujar Haneul.
"Terus?", tanyaku.
"Maugak jadi pacar aku?", tanya Haneul.
"Eem...".
"Aku tau ini gak tepat, tapi yang penting aku udah ngung....".
"Iya aku mau", ujarku tersenyum.
"Serius?", tanya Haneul.
"Iya Haneul", ujarku.
Haneul langsung memelukku dia nampak sangat senang, aku juga ikut senang karna cinta terpendam antara kami terwujud, aku melihat Ale di ambang pintu, wajahnya sangat tidak terima, tangannya mengepal, lalu kim menepuk bahunya berusaha menenangkannya dan akhirnya Ale tenang.
"Ekheemm, ada yg jadian nih", ledek kim kepadaku dan Haneul.
Aku dan Haneul tertawa.
"Pj laa pj", ujar Kim.
"Nanti gw beliin album BTS", ujar Haneul.
"Anjayy thank ya", ujar Kim.
Sore ini aku sedang berjalan-jalan santai dengan Haneul di taman rumah sakit, dia mendorong kursi rodaku sambil mengeluarkan kata-kata lelucon yang membuatku tertawa.
"Aku gak nyangka lo kita bisa jadian", ujar Haneul.
"Haha udah takdir kali", ujarku.
"Semoga Awet", ujar Haneul.
"Aamiin".
3 hari kemudian aku sudah diperbolehkan pulang ke apartemen, aku diantar pulang oleh Haneul dan kim, setelah mengantarku mereka pulang ke apartemennya masing-masing karna ada tugas kuliah yang harus di selesaikan.
"Kamu istirahat aja", suruh Ale kapadaku.
"Iya", jawabku.
Saat aku sedang memainkan HPku, terlihat Ale yang sibuk mengeluarkan baju yang belum di pakai dari koper lalu memasukannya ke lemariku, dia nampak sangat telaten membereskannya.
"Makasih ya, udah mau jagain aku", ujarku.
"Ini ydah tugas aku sebagai kakak, untuk menjaga adiknya", ujar Ale.
Aku tersenyum.
"Oiya kata dokter perban kamu udah boleh di copot", ujar Ale.
"Oke aku copot...", ujarku senang.
"Eeh nanti dulu", ujar Ale.
"Apa?", tanyaku.
"Aku bantuin", ujar Ale.
Lalu Ale mengambil gunting di laci meja belajarku perlahan dia membuka perbanku, rasanya bebas sekali tapi kepalaku sangat bau alkohol, aku ingin keramas.
"Ale boleh keramas?", tanyaku.
"Engga, tunggu kering", ujar Ale.
"Yah", ujarku.
"Udah sekarang kamu tidur, nanti kalo aku udah selesai masak aku bangunin", ujar Ale lalu membantuku untuk berbaring.
Cup.
"Selamat tidur", ujar Ale setelah mencium keningku, awalnya aku kaget, tapi lama kelamaan biasa saja, karna aku tau dia sangat sayang padaku.
Jangan lupa di votee and komeen yaa
Terima kasih
☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)
Teen FictionAwalnya aku hanya anggap dia sebagai kakakku tidak lebih, tapi lama kelamaan rasa sayang itu berubah menjadi cinta, tapi apakah kita bisa bersatu?