chapter 6

1K 57 5
                                    

Happy reading guuyys




2 tahun kemudian.

Sabtu 04.00
Di kamar aku mempersiapkan barang-barangku karna hari ini aku dan kak Ale akan pergi ke Korea, aku mendapat beasiswa untuk kuliah di SNU (Seoul National University), sedangkan kak Ale mau belajar tentang bisnis sama om Angga suami tante Renatta.

"Ta ta Raaaa".

"Heii Rayy, ngapain kamu mama mana", tanyaku kepada adik kecilku yang baru lahir 1 tahun yang lalu.

Aku mengendongnya dan membawanya ke kamar mama, di dalam kamar ternyata mama tidak ada akhirnya aku turun ke bawah dan mama ternyata sedang memasak.

"Maa ni Rayy udah bangun, langsung ke kamar aku dia", ujarku ke mama.

"Iqbaal", panggil mama ke papa.

"Apa si sha?", tanya papa ke mama.

"Jagain Rayy dulu aku mau masak buat sarapan", ujar mama.

Aku memberikan Rayy ke papa. Lalu aku kembali lagi ke atas.

07.00

Aku sudah berada di dalam mobil menuju perjalanan ke Bandara, Rasanya sangat sedih harus meninggalkan mama, papa dan Rayy, tapi ini agar aku sukses di masa depan, Ale sudah menyiapkan semua dari apartemen dan lainnya, sesampainya di Bandara aku langsung memeluk mama dan papa Ale juga, lalu aku mendengar pemberitahuan bahwa penerbangan menuju korea 15 menit lagi aku melepas pelukan dan pergi, aku sangat sedih sampai aku menangis tapi Ale selalu menenangkanku.

"Dadah kakak Aqira", ujar mama sambil melambaikan tangan Rayy, itu membuatku tambah menangis.

"Dadah semuanya aku bakal rindu kalian", ujarku sambil menangis.

"Jagain adeknya ya Ale", ujar papa ke Ale.

"Iya paaah", ujar Ale.

"Dadaaaaah", ujar kami berdua lalu melambaikan tangan yang di balas oleh mereka berdua.

"Aa mama papa aku bakal rindu kalian", ujarku dalam hati.

Di pesawat aku tidak henti-hentinya meneteskan air mataku rasanya pengen pulang lagi ke Indo.

"Udah Ra jangan nangis mulu", ujar Ale.

"Aku sedih tau", ujarku.

Lalu Ale menarikku ke dalam pelukannya.

"Udah gausah nangis lagi kan kalo liburan kita bisa ke sini lagi", ujar Ale.

Aku menggangguk.

Korea 13.00

Aku turun dari taxi dan sampailah di Apartemen yang lumayan bagus ini, aku masuk bersama Ale ke dalam, dan Ale mengambil kunci di resepsionisnya lalu kami pergi ke lantai lima.

Saat masuk ke dalam apartemen aku kagum dengan arsitektur yang simple dan elegan.

"Mau kamar yang mana?", tanya Ale.

"Yang itu aja lah deket ruang tv", ujarku.

"Yaudah aku masuk duluan ya", ujar Ale sambil menggeret kopernya.

Aku langsung menghubungi mama.

'Hallo mah'.

'Hallo sayang'.

'Aku udah sampe mah'.

'Alhamdulillah, jangan lupa makan ya sayang'.

'Iya ma aku sayang mama dadah'.

'Daaah'.

Terputus.

Aku masuk ke dalam kamar merapikan semuanya dan aku langsung beristirahat karna hari ini sangat lelah.

-oo0oo-

Votee ya guys

Terima kasiih :)

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang