Happy reading
•
•
•
•
•Minggu (Seoul) 06.00
"Aleeeee, bangun", teriakku yang membuat Ale terjatuh dari tempat tidurnya.
"Awss sakit", Ale yang kesakitan.
"Hahaha ngakak", aku yang tertawa.
Lalu aku pergi ke Balkon Apartementku melihat suasana pagi di korea ini, hmm sepertinya hari ini cuacanya cukup bagus, aku masuk lagi ke dalam mengambil indomie di koper lalu merebusnya, cuaca di sini sangat dingin aku saja sampai memakai baju panjang.
"Aku mau dong Qir", ujar Ale.
"Masak sendiri lahh", ujar ku.
"Hilihh".
Aku menggunting bumbu dan menaruhnya ke piring, lalu aku mematikan kompor menyaring mienya dan menaruhnya ke piring juga dan mengaduknya. Setelah itu aku duduk di samping Ale yang sedang menonton tv.
"Ini bahasanya Aneh sumpah", ujar Ale ngomel sendiri.
"Yaudah gausah nonton", ujarku lalu menyuapkan mie ke mulutku.
"Bagi Qir", ujar Ale.
Lalu aku menyuapinya.
Drtt
DrtVideo call.
'Haaaaaiiiii". Aku dan Ale.
'Gimana enak di sana?'. Mama
'Dingin maa'. Aku.
'Rayy sama papa mana ma?'. Aku.
'Iqbaal sini deh'. Mama memanggil papa.
'Haii'. Papa.
'Hai juga paa, omaygat itu pipi rayy tambah kebawah aja gumushh'. Aku.
Aku lama sekali video call dengan mama sampai mie yang aku makan menjadi habis, setelah itu aku mengajak Ale jalan-jalan menikmati udara pagi di korea yang dingin ini, aku dan Ale mengambil mantel dingin di koper kita masing-masing lalu turun ke bawah.
Bukannya jalan-jalan Ale malah mengajakku ke taman di apartemen, dia duduk di kursi taman lalu memainkan hpnya.
"Ishh alah malah main hp", ujarku kesal.
Ale hanya melihatku dengan wajah datarnya lalu kembali melihat ke arah hpnya.
"Ishh", aku menghentakan kakiku kesal dan pergi ke sana.
"Excuse me",(permisi) ujar seseorang.
"Apaan?", aku yang terkejut malah jawab apa, haha.
"Emm, I mean yes what's wrong?". (Emm, maksudku iya ada apa?).
"Are you an indonesia?",(apakah kamu orang indonesia), tanya dia.
"Yes, it is true",(ya betul), ujarku.
Lalu kami mulai berbincang mengabaikan Ale yang duduk di sana, kadang dia melirik ke arahku, orang yang bersamaku bernama Ha-Joon dia sangat ramah kepadaku, ganteng juga si, ternyata dia juga anak Seoul National University yang itu adalah kampusku, awalnya aku sangat khawatir takut tidak punya teman tapi akhirnya aku mengenal si Ha-Joon yang baik hati ini.
Setelah berbincang dengan Ha-joon aku pergi ke tempat Ale duduk, dia sedang bengong melihat wanita-wanita Korea yang glowingnya sama seperti mamahku yang cantiknya luar biasa itu.
"Oyyy Zina mata", ujarku sambil tertawa.
"Haha cakep doang tapi rata", ujar Ale.
"Et dah dasar mesum", ujarku.
Dia tertawa.
"Tadi namanya siapa?", tanya Ale .
"Ha-joon". Jawabku.
"Hah Hujan", ujar dia.
"Ha-joon buset dah", ujarku.
Ale tertawa.
Karna semakin dingin akhirnya aku kembali masuk ke apartemen dan tidur lagi karna cuacanya sangat nyaman untuk tidur.
-oo0oo-
Vote ya guuyys
Terima kasiih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)
Teen FictionAwalnya aku hanya anggap dia sebagai kakakku tidak lebih, tapi lama kelamaan rasa sayang itu berubah menjadi cinta, tapi apakah kita bisa bersatu?