Happy reading
•
•
•
•4 tahun kemudian.
Selesai sudah kuliahku, sekarang aku sudah bergelar S1, hmm aku sangat bangga kepada diriku sendiri, tiga tahun lalu aku masih berada di korea tapi sekarang aku sudah berada di indonesia tempat kelahiranku.
Haha hari ini aku senang sekali, tau gak kenapa, aku akan tunangan dengan Haneul, its so amazing aku tidak menyangka hubunganku akan sampai sejauh ini, awalnya kita hanya teman, tapi sama-sama memendam rasa, dan akhirnya dapat mengungkapkannya.
Mamaku hari ini sangat sibuk, dia asik mempersiapkan semuanya dari masakan, tata ruang, pakaian, duhh pusing aku deh pokoknya aku serahkan semuanya kepada mama dan aunty Berli.
Papa dan om Varo sedang berada di cafe, entah apa yang mereka lakukan di sana, Syantanu sedari tadi hanya di kamarku, melihat aku dirias, padahal kataku ini hanya lamaran tapi entah kenapa mama memaksaku untuk berdandan dengan seorang perias.
"Kak Ale mana Ra?", tanya Syan.
"Entah", jawabku.
"Kakak ni pudingnya", ujar Reyy adikku yang sekarang sudah besar.
"Maacih Reyy", ujarku.
"Aqiraa...loh belum siap juga", ujar mama yang datang ke dalam kamarku.
"Belum mah hehe", ujarku.
"Tantee sashaa", sapa syan ke mama.
"Oiya Syan di cariin mama kamu tuh, katanya suruh ambil panci di rumah", ujar Mama.
"Oke siap, Otw", ujar Syan yang langsung pergi.
"Aaaa Qiiraa luu udah mau tunangan ajaa" teriak Zara tiba-tiba sudah ada didepan bikin kaget saja untung ga jantungan.
"Wkwkw, luu kapaan sama Angga udah lama juga" ledekku.
"Gatau tuh Angga padahal gua udah nungguin" ujar Zara sendu
"Eh Zar maaf gua ga maksud" ujarku tidak enak.
"Wkwk gapapa sans aja" ujar Zara tersenyum.
"Percaya sama gua Angga pasti juga pengen tapi belum ada waktu yang tepat aja" ujarku menghibur.
"Hehehe iyaa Qir makasih yaa" ujar Zara lalu memeluk aku.
"Sama-sama zaar" ujarku memeluk balik Zara.
"Gua keluar dulu ya Qir mau nyamper Angga" ujar Zara.
"Yaudah sana baik-baik yaa lu sama dia" ujarku memberitahu.
"Siiaap Qiir" ujar Zara sambil mengangkat tangan seperti sedang hormat.
Aku hanya tertawa melihat kelakuan dia.15 menit kemudian selesai lah aku berdandan dan berganti pakaian, tiba-tiba Ale masuk dan dia langsung terkejut melihatku berdandan seperti ini.
"Kenapa?", tanyaku.
"Haneul sama keluarganya udah dateng", ujar Ale.
"Owh oke", ujarku.
Aku langsung bangkit di temani Ale aku turun ke bawah, di sana sudah ada Haneul dan keluarganya, Haneul nampak sangat ganteng hari ini, auranya beda sekali, saat melihatku dia langsung tersenyum.
"Aqira sini nak", panggil papa kepadaku.
"Iya pah", ujarku dan aku langsung duduk di tengah-tengah papah dan mamah.
Acara di mulai, aku berhadapan dengan Haneul, dia menatapku seakan aku ini adalah orang paling cantik di sini, dia memakaikanku cincin di jari manisku, bagitupun aku, aku juga memakaikan cincin ke jari Haneul.
Ya kami sudah terikat, tapi kami belum sah, aku senang sekali, tapi sedari tadi aku tidak melihat Ale, apakah dia tidak sanggup melihatku bertunangan dengan Haneul?
Dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku masih sangat mencintai Ale, dia first love ku ya walaupun mantanku ada 5 tapi Ale lah yang jadi pertama, emm tapi tuhan mungkin berkehendak lain, aku tidak berjodoh dengannya dan aku malah berjodoh dengan Haneul temanku sendiri.
"Ya pemakaian cincin selesai", ujar om Varo yang jadi pembawa acara.
"Sekarang kita berdoa agar pernikahannya lancar", ujar Om Varo lagi lalu kami semua berdoa.
Selesai acara aku mengajak Haneul ke kamarku sementara yang lainnya berada di bawah, Haneul sangat terkejut melihat kamarku karna kamarku serba pink dan banyak sekali poster BTS.
"Yaampun calon aku kpopers juga ya", ujar Haneul lalu mencubit pipiku.
"Iyadong", ujarku lalu tertawa.
"Emm, kita mau nikah kapan?", tanya Haneul.
"Secepatnya", ujarku lalu tertawa.
"Sekarang yuk aku udah gak tahan", ujar Haneul.
"Ihh jangan sekarang", ujarku.
"Loh tadi katanya secepatnya", ujar Haneul.
"Bukan gitu", ujarku kesal lalu Haneul tertawa.
Aku dan Haneul sangat asik di dalam kamarku, aku menunjukan beberapa album bts, poster yang belum sempat aku pasang, foto-foto aku saat sma, smp sampai pas aku masih kecil.
"Kamu cantik dari dulu", ujar Haneul.
"Aaaa makasih loh", ujarku malu.
"Ih kok malu, kamu beneran cantik tau, makanya aku suka", ujar Haneul.
"Oh kamu suka sama aku karna aku cantik", ujarku sendu.
"Bukan gitu Aqira, liat aku", ujar Haneul lalu aku langsung menatap Haneul.
"Aku suka sama kamu karna kamu emang yang terbaik untuk masa depan aku", ujar Haneul, dan di situ hatiku langsung menghangat, kata-kata Haneul membuatku melayang jauh sampai ke jupiter, aaa dia sungguh romantis.
Gimanaa baper gak sama Haneul-Aqira
Komeen yaa dibawah dan jangan lupa di votee yaa.
Terima kasiih
☺️Haaii aku mau minta tolong komennya jangan next dong kak atau yg lainnya aku mau komen tentang ceritanya saran gitu aku pasti baca kok bukannya ga boleh tapi gimana yaa gitu deh :v smoga kalian mengerti yaa :)
Lovee you guyss❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)
Fiksi RemajaAwalnya aku hanya anggap dia sebagai kakakku tidak lebih, tapi lama kelamaan rasa sayang itu berubah menjadi cinta, tapi apakah kita bisa bersatu?