chapter 11

1.1K 70 35
                                    

Happy reading



13+

'Hallo, Alee'.

'Apaansi?'.

'Jemput njir gw nungguin nih'.

'Gw lagi di kantor om Angga et dah'.

'Yaelaa, yaudah dah'.

'Sorry ya'.

Terputus.

Tin, tin

"Ayo bareng sama gw", ujar Haneul.

"Boleh nih?", tanyaku.

"Ya boleh lah, kalo gak boleh ngapain gw nawarin", ujar Haneul.

"Iya-iya", aku langsung naik ke dalam mobil.

Di dalam mobil suasanaya sepi, sunyi, hanya terdengar suara mesin mobil yang melaju kencang, beda dengan saat naik mobil dengan Ale kami selalu bercanda, menyetel musik, dan lainnnya.

"Lu diem aja ngomong apa", ujarku pada Haneul.

"Gak ada topik", ujarnya.

"Ckkk, gaseru lu", ujarku lalu memainkan hpku.

"Oiya lu blom folback gw", ujar Haneul.

"Udah njir", ujarku ngegas.

"Blom lol". Dia ikutan.

"Dibilang udah, nihh gw udah folback", ujarku menunjukan kepadanya.

"Ohh yaudah, apartemen lu di mana si?", tanya dia.

"Anterin gw ke Abraham company, tuu gedungnya udah keliatan", ujarku.

"Anak orkay mah bebas", ujar Haneul.

"Hahah biasa".

Haneul mengantarku sampai parkiran, setelah itu aku masuk sendiri ke sana, banyak karyawan yang membungkukkan badannya ke padaku karna mereka tau aku anak dari yang punya perusahaan ini.

Aku memencet tombol lift yang menuju ke lantai lima belas tempat ruangan Ale berada.

Ting.

Aku keluar dan sampailah di depan ruangan Ale.

"Aleeee", teriakku dari luar.

"Jangan masuk gw lagi berduaan sama cewe". Ujar dia sambil tertawa.

"Anjir, gaboleh gitu".

"Masuk-masuk gak ada orang", ujar dia.

Lalu aku masuk.

Ale sedang sibuk mengotakatik laptopnya dan membuka berkas-berkas tebal itu, aku duduk di sofa mengambil novel di perpus yang sengaja aku beli novel indo di online shop lalu dikirimkan ke sini.

"Lu udah makan?", tanya Ale.

"Belom", jawabku.

"Mau makan apa nanti di bawain sama OB", ujar Ale.

"Rice bowl salmon teriyaki", ujarku.

Lalu Ale menekan tombol angka di tepon kabelnya dan bicara bahasa Korea yang aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

"Ngomong apaaa lagii", ujarku.

"Lu udah satu bulan di korea masih bae pake inggris", ujar Ale.

"Lah biarin, lagipula temen gw orang indo semua", ujarku.

"Oooooo gt".

"Y".

20 menit kemudian datanglah rice bowl pesananku di nampan juga ada dua jus alpukat padahal aku tidak memesanya, aku langsung mengambil rice bowl dan memakannya.

Ale bangkit dari duduknya dan menghampiriku dia kembali duduk di sofa, dia mengambil rice bowl dari tanganku dan menaruhnya di meja.

"Apasi ambil-ambil a....".

"Sttt", Ale menaruh telunjuknya di bibirku dan kami saling bertatapan.

Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajahku entah kenapa aku malah memejamkan mataku. Lalu aku merasa ada benda kenyal yang menempel di bibirku, sapuan demi sampuan terasa sekali dan aku akhirnya membalasnya.

Aku tidak mimpi seperti waktu itu ini memang real, perasaanku campur aduk, dia menarik pinggangku agar aku tambah mendekat ke arahnya.

"Ale, mphmm".

Karna tau aku kehabisa oksigen akhirnya dia melepaskannya, lalu mencium keningku.

"Gw cinta sama lo raa", ujarnya.

"Hahh?", aku yang terkejut.

"Ya selama kita tinggal bareng perasaan itu lama-lama tumbuh lagipula lu bukan adik kandung gw, dan gw bukan kakak kanduñg lu", ujar dia.

Aku masih terdiam.

"Lu mau gak kita rubah hubungan kakak adik menjadi hubungan sepasang kekasih?", tanya dia.

Aku masih terdiam.

"Raa".

"Emmm tapi mama sama papa".

"Gw akan coba ngomong tapi sekarang kita jalanin dulu", ujar dia.

"Iya deh mau", ujarku.

Dia langsung memelukku dengan sangat erat dan aku pun membalas pelukannya, rasanya hatiku senang sekali.

"Kak Ale i love you", ujarku.

"Love you too dek", balas dia.

Jangan lupaa votee ya guuys
Makasiih :)

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang