chapter 4

1.1K 60 6
                                    

Happy reading guyys



Beberapa hari kemudian setelah mama pulang.

Aku, mama Ale sedang berkumpul di ruang keluarga, aku dan Ale asik bermain game balap mobil, aku lihat papa keluar dari kamar dan duduk di samping mama dan dia tiduran di pundak mama, aku dan Ale saling bertatapan lalu tersenyum.

"Uuuu terus... yess menang", ujar Ale.

"Aaaa elahh Ale curang", ujarku

"Heyy sttt", ujar mama mengisyaratkan kita untuk diam karna papa tidur.

Lalu Ale malah ikutan tiduran di bahuku.

"Sonooo ahh", ujarku menyingkirkan kepala Ale.

Mama tertawa.

"Assalamualaikum", ujar Syantanu.

"Ehh syan ada apa?", tanya mama

"Minta kunyit di suruh bunda", ujar Syan.

"Aqira tau kunyit kan?", tanya Mama kepadaku.

"Aaa dia mah taunya MCD sama Pizza doang aku ajak ke angkringan aja cengo", ujar Ale.

"Apaasi diem", ujarku lalu melotot ke Ale.

"Iya tau mah", ujar ku lagi.

Aku pergi ke dapur dan mengambil kunyit di kulkas lalu memberikannya Ke syan.

"Makasih ya Tan", ujar Syan.

"Iya sama-sama", ujar Vanesha.

Beberapa menit kemudian datang seorang kurir membawakan paket, aku yang menerimanya ternyata itu paket untuk mama dan papa aku langsung memberikannya kepada mereka dan aku melanjutkan main.

Lalu tiba-tiba mama menangis, aku dan Ale langsung menghentikan permainan kami dan melihat apa yang terjadi, Ale mengambil surat itu dan benar surat itu berisi ancaman untuk papa sungguh menyeramkan orang itu.

Besok harinya di sekolah.

"Raihan, kenapa kamu kemarin gak jadi ke rumah aku?", tanyaku ke Raihan.

"Abis kamu lama yaudah aku pulang", ujar Raihan.

"Ya kan bisa tunggu dulu", ujarku.

Raihan malah pergi.

"Gajelas dah", ujarku.

"Sabar-sabar", ujar Zara.

Di kelas.

"Gimana Ra mama lo?", tanya Zara.

"Yagitu deh masalahnya belom kelar-kelar orangnya malah makin ngancem", ujarku.

"Yaampun, semoga masalahnya cepet selesai ya", ujar Zara.

Jam pulang sekolah aku pulang ke rumah diantar zara karna si Raihan sudah pulang duluan, Rasanya aku ingin putus saja sama dia, sampainya di rumah aku terkejut karna ada orang bule di depan rumahku.

"Exusme, what is your name?", tanyaku.

"Nama abdi teh Jeremy", ujar dia.

"Laah, hahaha", aku tertawa.

Lalu mama tiba-tiba datang.

"Ini teman papa namanya Jeremy Hacker loh", ujar mama sambil membawakan secangkir teh.

"Woww amazing, om hack akun mantan-mantan aku dong hahah", ujarku bercanda.

"Waah mantan kamu berapa?", tanya om jeremy.

"1 doang", ujarku.

"Yeee kamu ni", ujar om jeremy.

Saat aku masuk ke dalam ternyata ada Ale yang sedang makan es krim.

"Aaa mau", ujarku.

"Nihh aaa", ujar Ale menyuapi Aqira.

"Makasih", ujarku.

Beberapa jam kemudian terdengar mama panik karna sesuatu aku bingung langsung pergi ke depan, om jeremy bilang kalau papa pergi ke tempat lain dan tidak berbarengan oleh teman-temannya, karna takut di rumah sendiri akhirnya aku ikut. Ale menyetir dengan sangat ngebut karna jalanan lumayan sepi si, dan sampailah kita di suatu rumah besar yang sudah tua, mama memutuskan masuk ke dalam rumah itu, aku khawatir dengan mama.

Lalu beberapa menit lagi, ada mobil datang dan ternyata itu teman-teman papa, om jeremy dan om Varo turun dari mobil, mereka terlihat berbincang tiba-tiba Ale menyuruh om Jeremy masuk karna sepertinya ada orang yang mau keluar rumah itu dan ternyata benar ada orang memakai mobil keluar dari tempat itu.

Setelah itu aku dan Ale turun mendengarkan intruksi om Feelin, aku paham tapi sayangnya aku tidak boleh masuk ke dalam sama om feelin karna itu berbahaya akhirnya aku menunggu di mobil bersama Ale.

"Ale aku takut", ujarku memeluk tangan Ale.

"Gapapa Ra tenang", ujar Ale mengelus rambutku.

Lalu aku mendengar bunyi tembakan dari dalam sana.

"Aleee", teriakku yang membuatku tambah memeluknya.

"Gak kenapa-napa itu penjahatnya", ujar Ale.

Terlihat om Jeremy, om Yohan dan om Varo masuk ke dalam rumah itu setelah ambulance dan mobil polisi datang, aku terus memperhatikan sampai ada satu kantung mayat keluar yang dibawa dari dalam, dan barulah aku melihat mama dan papa.

"Aqira Ale sebaiknya kalian pulang ya mama papa mau ada urusan lain oke, hati -hati jaga diri ya", ujar mama.

"Iya mah", ujarku.

Aku dan Ale pulang tapi sebelum itu aku beli minuman boba karna aku sangat haus, sampainya di rumah aku langsung istirahat karna sangat lelah.

-0-0-

Votee ya guuyss
Makasihh

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang