chapter 22

886 54 17
                                    

Happy reading



Hari ini adalah acara resepsi pernikahan aku dan Ale, kami mengadakan pesta outdoor di tepi pantai, rasanya sungguh menyenangkan, semua keluarga nampak gembira, aku sekarang tengah duduk di meja bundar besar yang isinya semua keluargaku.

Kami tengah asik menikmati hidangan, saat aku menoleh ke arah bangku Ale, dia tidak ada di sampingku begitu juga papah dia tidak ada di samping, lalu suara tepukan gemuruh dari para tamu membuat ku menoleh ke arah panggung, dan benar saja papah dan Ale ada di atas panggung entah apa yang mau mereka lalukan.

"Tes,tes", ujar papa mengetes mix.

"Selamat siang semuanya, terima kasih sudah datang di acara resepsi pernikahan saya dan Aqira", ujar Ale.

"Ya untuk meramaikan acara saya dan Ale akan menyumbang sebuah suara", ujar papa terkekeh.

"Gausah nyanyi suara lu jelek baal", ledek uncle Varo ke papah.

"Stt diem lu", sahut papa.

"Ayo kita mulai". Ujar papa.

Gitar mulai Ale mainkan.

"Semua....". Papa yang mulai bernyanyi.

"Cinta yang kamu berikan....ternyata....hanya setingan, hoa, hoe ", Ale yang menyambung lagu papa namun papa malah bingung.

"Bukan itu...", ujar papa sambil tertawa.

"Alee terusin Lee", ujar Aunty Berli sambil tertawa.

"Lanjut sayaang", ujar mama ke papa.

"Aku bersamamu Le", ujarku lalu Ale mengedipkan matanya sambil tertawa.

"Lanjutt gak?", tanya Ale sambil berteriak.

"Lanjoooot", sahut semuanya.

"Semua cinta yang kamu berikan...ternyata....hanya setingan...aku bukan bonekamu bisa kau suruh-suruh dengan...seenak maumu...aku bukan bonekamu bisa kau rayu-rayu, setelah bosan pergi dan menghilang", papa dan Ale yang humor itu bernyanyi dan kami semua tertawa.

"Udah gess capek aku", ujar Ale.

"Mau request lagu apa nih?", tanya papa.

"I like you so much, you_ll know it", sahut semuanya bersamaan, mereka semua saling bingung, ini kebetulan, tapi lagu itu memang bagus.

"Oke kita mulai nyanyi Le", ujar papa ke Ale.

"Iya pah, Ale siap kok", ujar Ale memelas.

Suara petikan gitar dan drum yang dimainkan oleh band di belakang mereka menambah kemeriahan pesta pernikahan kami, semuanya sangat menikmati alunan lagu yang papa nyanyikan. Kami mengadakan acara ini sampai malam tiba dan tidak terasa akhirnya acara ini selesai.

Para kerabatku asik mengambil souvenir sisa, aku membiarkan saja karna aku sengaja memesan lebih, kami berempat langsung pulang ke rumah, sementara Rayy masih ada di gedung bersama Syan, entah apa yang mereka mau lakukan di sana.

Aku masuk ke kamarku yang sudah di rapihkan bahkan ini sepertinya bukan kamarku karna suasananya sangat beda, ya walaupun masih banyak foto-foto suami-suami Haluku tapi ini beda.

"Kenapa?", tanya Ale.

"Kamar aku beda", jawabku.

"Apasi, cuma ganti gorden, seprai, sama di tambah lilin aroma terapi", ujar Ale.

"Au ah capek aku", ujarku lalu langsung tiduran karna aku sudah berganti pakaian saat di gedung tadi.

"Aku mandi dulu ya", ujar Ale.

"Okayy", ujarku.

Samar-samar aku mendegar suara cempreng Zara, kim dan Joon yang sedang berbincang dengan mama, karna kepo aku keluar kamar dan melihat ke arah lantai bawah dari atas, dan benar saja ada upin, ipin dan Apin di bawah.

"Aqiraaaaa", Zara yang heboh saat melihatku dari atas.

"Hai", ujarku dan aku langsung turun ke bawah.

Ternyata mereka ke sini mau pamit pulang, Zara pulang ke rumahnya sementara Kim dan Joon mau kembali ke korea, aku agak sedih karna upin dan Apinku mau ke korea lagi tapi ya mau bagimana rumah mereka di sana.

"Makasih ya kim, Thank Joon, i miss you banget deh pokoknya", ujarku lalu memeluk keduanya.

"Kalo ada waktu main ke sana ya", ujar kim.

"Iya Kim, Byee Kalian, stay healt ya", ujarku.

"Iya Qira, byee". Ujar mereka lalu pergi.

"Udah ya gw juga mau balik, mama udah nelpon mulu", ujar zara.

"Besok album BTS lu sampe", ujarku ke zara.

"Hah serius lu beli album BTS buat gw?" Tanya Zara terkejut.

"Iya sebagai hadiah", ujar gw.

"Aaaa makasih raaa, gw seneng banget", ujar Zara sambil memelukku.

"Sama-sama".

Aku kembali ke atas ternyata Ale sudah tertidur pulas, aku pikir hari ini akan menjadi malam bersejarah bagi kami, tapi tidak Alenya saja sudah tidur duluan, dan aku juga tidak bisa berbuat apa, akhirnya aku ikur tertidur di sampingnya.

~●~~●~

Jangan lupa subret like and komen ya guys eh salah ya :v mksdnya jngn lupa di vote and komen duuh garing wkwk nah part selanjutnya nanti bakal jdi part baper kalian staytuned yaa nantii oh iya komennya soal ceritanya yaa....
Terima kasih
☺️

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang