chapter 9

1.1K 60 19
                                    

Happy reading




"Aleeeeee". Teriaku.

"Apasi yaampun", ujar Ale.

"Bikinin aku mie", ujarku.

"Ogahh".

"Aelah gc laper nii".

"Sapa lu nyuruh² gw?".

"Adek mu yang tersayang", jawabku.

"Iya-iya di bikinin".

"Okey makasih".

Aku udah hampir dua minggu di korea dan aku juga makin fasih sedikit bahasa korea tapi kadang-kadang terbalik juga ngomongnya, kuliah ku juga asik tidak banyak tugas tapi kita diutamakan untuk sosialisasi antar fakultas² lain, si Ale juga udah mulai mengerti tentang cara kerja perusahaan di luar negeri, ya aku mengakui dia itu kadang pinter kadang oon banget ehh maap ya Le hehe, tapi dia baik banget soalnya mau kalo aku suruh.

Aku keluar kamar dan melihat Ale sedang asik memasak mie samyang pesananku, aku duduk di sofa dan menyetel televisi, aku menonton drakor yang gaperlu pake paketan di sini, beberapa menit kemudian Ale datang dengan dua piring mienya.

"Nih nyonya".

"Makasih".

Aku dan Ale mulai makan mienya sambil menonton drakor, aku nampak serius menyaksikannya dan di situ di tampilkan adegan kiss yang sudah biasa kami liat.

"Emm sosor terus", ujar Ale.

"Hahaha", aku tertawa.

"Lama-lama gesrek lu nonton ginian mulu", ujar Ale.

"Ya kan nonton doang gak ngelakuin", ujarku.

"Ya jangan belom boleh lu masih kecil", ujar Ale.

"Sekecil itukah gw, eh gw udah umur 19 tauuu", ujarku ngengas.

"Nanti bolehnya umur 21", ujar Ale.

"Itumah lu kak", ujarku.

Karna sering bareng akhirnya kita lebih asik manggil lu gw, kakak atau adek kadang juga nama doang.

"Yaudah gw mah gapapa", ujar Ale.

"Ciuman sama siapa hayo", ujarku sambil tertawa.

"Sama luu", ujar dia.

"Dihh najis gw bilangin papa", ujarku.

"Hahah bercanda buseh", ujar Ale.

Setelah makan aku pergi ke kamar duduk di kasur dan membuka laptopku, aku membuka file dan mengerjakan tugas kuliah.

"Ahh lupa di save kan yang kemarin", ujarku kesal.

"Yhaaa kasian masih belajar", ujar Ale.

"Biarin", ujarku.

Lalu Ale naik ke kasurku dan tiduran aku biarkan saja emamg kelakuannya seperti itu suka sekali menggangguku. Lama kelamaan Ale yang tadinya menyanyi tiba-tiba terdiam, aku melihatnya ternyata dia sudah tidur.

"Alhamdulillah tidur", ujarku.

Aku lupa mengambil tab ku yang ada di meja samping Ale, karna malas turun aku akhirnya pergi ke samping Ale dan aku berada di atasnya baru saja tanganku ingin mengambil tab tiba-tiba Ale memegang tanganku dan aku jatuh di atasnya kami berdua saling menatap Ale menyingkirkan rambut yang mènutupi wajahku perlahan Ale mendekatkan wajahnya ke wajahku lalu dia mencium bibirku dengan lembut entah kenapa aku menerima dan membalasnya.

"Woy Aqira", panggil Ale.

"Haaah".

"Ngapain lu bengong?", tanya dia.

"Haduh yaampun", aku menepuk jidatku entah kenapa aku bisa berfikir seperti itu.

"Yaampun Aqira ada-ada aja", ujarku dan langsung mengambil tab.

"Anehh banget lu huu", ujar Ale.

"Yaudah si", ujarku sambil tersenyum.

Lalu Ale kembali tidur lagi.

"Fikiran jorok apa ini, hufhh", aku kembali merutuki diriku sendiri.

Aku pun melanjutkan tugas kuliahku lagi dan akhirnya selesai juga.

-oo0oo-

Votee yaa guyys

Makasiih :)

Lovee youu ☺️

MY BROTHER IS BOYFRIEND (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang