"Mmpphh!" Jennie yang tersadar langsung mendorong kuat dada bidang milik pria itu.
Sesuai keinginan Jennie. Perlahan Taehyung melepaskan penyatuan bibirnya, berbeda dari gadis itu yang terburu-buru untuk segera membebaskan bibirnya dari bibir Taehyung.
"Apa yang kau lakukan?!" sungut Jennie sambil membersihkan saliva yang berada di sekitar bibirnya.
Taehyung tidak peduli. Ia tidak membalas ucapan Jennie dan malah melanjutkan kembali tidurnya dengan posisi yang membelakangi gadis itu.
Jennie mendecak kesal. "Aku sedang bicara denganmu!"
"Kudengar dari Seok-Jin hyung, nanti sore kau ingin ke kantor Appa, apa itu benar?" Taehyung mengalihkan topik pembicaraan.
"Nee. Itu benar." Jennie mendengus. Pertanyaannya belum terjawab tapi pria itu malah mengganti topik pembicaraan.
"Kalo begitu, biar aku saja yang antar."
"A-apa?" Jennie tersentak. "Tidak usah! Tidak perlu! Aku bisa ke sana sendiri menggunakan mobil." Tolak Jennie cepat karena memang ia tidak menginginkan Taehyung untuk pergi bersamanya.
"Appamu dan Seok-Jin hyung sendiri yang menyuruhku untuk mengantarkanmu."
Jennie diam. Dasar tidak ada kerjaan, seenaknya menyuruh-nyuruh Taehyung tanpa meminta izin dahulu dariku, gerutu Jennie dalam hati untuk kakak prianya. "Memangnya Appa menyuruhmu waktu kapan?"
"Saat aku datang ke kamar ini. Dia mengirimkan pesan singkat yang mengharuskan aku untuk mengantarkanmu." Jawab Taehyung lancar membuat Jennie menggerutu lebih banyak lagi.
"Tapi itu tidak perlu! Aku bisa ke sana sendiri." Jennie masih mencoba untuk menolak dan berharap kalo pria di hadapannya itu mengerti —mengerti kalo sebenarnya ia tidak ingin diantar olehnya.
"Kau yakin? Coba bayangkan saja jika kau ke sana sendiri. Apa reaksi Appamu nanti ketika melihat kau datang tanpa ditemaniku."
Ah, perkataan Taehyung ada benarnya juga. Jika Jennie datang tanpa Taehyung, apa kata ayahnya nanti? Pasti pria paruh baya itu akan terus menghujaninya dengan berbagai pertanyaan mengenai Taehyung. Membosankan. Menyebalkan. Jennie menghelas nafas berat. Sejenak ia menimbang-nimbang. Taehyung benar, mungkin aku harus ikut dengannya.
"Kau benar. Baiklah, aku akan ikut denganmu." Jennie berbicara dengan suara pasrah
"Kau yakin?" Taehyung tahu kalo gadis itu masih ragu dengan keputusannya.
"Tentu saja, yakin! Kalo nanti Appa menanyaimu, bagaimana? Jelas-jelas aku tidak akan menjawabnya. Buang-buang waktu saja."
"Baiklah." Taehyung terbangun. Kemudian mengambil pakaiannya dan memakaikannya lagi ditubuh."Masih banyak waktu sebelum kita berangkat. Aku akan tidur dulu sebentar. Jika kau mau, kau bisa tidur di sebelahku." Setelah selesai, Taehyung kembali tiduran dipinggir kasur yang berada jauh dari Jennie duduk.
Jennie tertarik untuk mengikuti saran Taehyung. Ia menidurkan tubuhnya perlahan dipinggir kasur sebelah kanan sementara Taehyung tidur di sebelah kiri. Jarak mereka berjauhan jadi Jennie tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu jika tidur dikasur yang sama dengan Taehyung. Dari sudut matanya, diam-diam Jennie melirik Taehyung.
Ternyata, meskipun jarak mereka cukup berjauhan. Taehyung tetap tidur dengan posisi membelakangi Jennie. Jennie menjadi bingung, dan alhasil, ia juga tidur dengan posisi yang sama.
Taehyung berbalik. Tanpa Jennie ketahui, ternyata pria itu tengah menatapnya dari belakang. Jennie mengira Taehyung sudah tidur, begitupun sebaliknya.
"Kau... Kuharap kau tidak mengecewakanku lagi."
Dalam hitungan detik. Taehyung memejamkan kedua matanya. Merasakan kantuk yang membebani kelopak kedua matanya ditambah dengan semilir angin yang sejuk, membuat dia dengan cepat langsung terlelap tidur di belakang Jennie.
~♥M c F♥~
Beberapa jam kemudian. Pukul 14:45.
Jennie menguap sesaat. Tubuhnya ia tarik ke belakang untuk bersenderan dengan kepala kasur. Setelah ia merentangkan kedua tangannya, kedua mata kucingnya tertarik untuk menoleh Taehyung.
Ia sempat kaget. Bukankah posisi tidur Taehyung itu membelakanginya? Namun, kenapa sekarang berubah? Jennie memandangi wajah Taehyung yang tengah tertidur pulas itu. "Sebenarnya dia tampan, namun karena sikapnya membuatku sedikit tidak suka." Bola mata Jennie beralih dari wajah Jennie.
Jam. Benda itulah yang menjadi incarannya saat ini. Saat ia sudah menemukan benda berbentuk lingkaran itu, matanya langsung melebar kaget. Ia sudah terlambat bangun!
Jennie merangkak cepat mendekati Taehyung. "Taehyung! Bangun! Ini sudah sore! Kita sudah terlambat!" Jennie menggoyangkan kasar tubuh Taehyung, bermaksud agar pria itu cepat bangun dari mimpinya.
Taehyung mendecak lirik. Menepis tangan Jennie yang tengah memegangi lengannya lalu berbalik membelakangi gadis itu.
"Yakk! Pabo! Bangun!" kali ini Jennie memukul-mukul lengan Taehyung.
Taehyung merasa sangat terganggu, namun ia berusaha untuk terlihat tenang di hadapan Jennie. Hampir saja ia ingin meluapkan kekesalannya karena gadis itu terus saja mengganggu, namun ketika Jennie berhenti memukuli lengannya, ia kembali tenang.
"Apa yang harus aku lakukan untuk membangunkannya?" Jennie berbicara lirih.
Tiba-tiba Taehyung berbalik. Matanya terlihat masih tertutup menandakan kalo ia masih enggan untuk bangun. Jennie terkejut, bahkan lebih terkejut ketika tangan pria itu menarik tubuhnya.
Taehyung memeluk tubuh Jennie dari belakang. Hingga bau sampo yang bertebaran dirambut gadis itu dapat dia cium dengan jelas. Salah satu tangannya beralih mendekap perut Jennie, Jennie malah merasa risih dengan perlakuan pria itu.
"Astaga! Apa lagi ini?! Lepaskan aku!" Jennie bersusah payah untuk melepaskan tubuh Taehyung.
"Stay with me, baby." Taehyung berbicara lirih. Entah itu ngelindur atau apa. Tapi bulu kuduk Jennie tetap meremang mendengarnya.
"Menjijikan. Lepaskan aku!"
"Aku punya ide!" Bibir Jennie tersenyum jahil. "Maafkan aku Tuan Kim." Lanjutnya sambil menarik tangan Taehyung yang melingkari perutnya.
Kemudian Jennie menggigit tangan kekar itu tanpa ampun, mengakibatkan Taehyung langsung terduduk sambil merintih pelan.
"Aw!" Taehyung menatap bekas gigitan Jennie ditangannya. Bekas itu terlihat jelas. Pasti Jennie sudah menggigitnya dengan sangat kuat tadi.
Melihat Taehyung yang sudah terbangun bahkan terduduk di sampingnya. Jennie terkekeh pelan tanpa merasa bersalah sedikit pun. Ia ikut duduk di samping Taehyung, kedua matanya terus menatap pria itu yang tengah memasang wajah kesal.
~bersambung~
Selesai revisi: 11 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Fiance
Romance[Tahap Revisi√] Jennie dengan nama asli Jennie Kim atau Kim Jennie, ia harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan pria pilihan dari orang tuanya, Pria itu tak lain bernama Kim Taehyung Seorang presdir dari perusahaan yang sukses, dan bahkan wajahnya...