#Part 28

3.9K 333 0
                                    

" aku mengerti." pria berkemeja hitam itu menggangguk dan melangkahkan kakinya menjauhi Taehyung

Taehyung melangkah menuju kamar yang berada tak jauh darinya, kamar itu tepat berada dipojok. Setelah ia sampai dihadapan pintu kamar itu, ia melihat dari cela- cela pintu. Mata nya terbelalak kaget, ia melihat seorang gadis masih berpakaian setengah utuh tengah pasrah dipelukan seorang pria yang sudah setengah telanjang, tangan dan kaki gadis itu terikat dengan kasar dan seperti tersiksa ,membuat Taehyung geram mengepalkan kedua tangannya ingin sesegera mungkin menonjok atau pun mematikan pria yang berada didalam kamar itu

Tak lama dari itu, suara keributan disertai hentakan kaki sangat terdengar dibagian atas kapal. Pria yang tengah bersama Jennie langsung melepaskan kegiatannya, mengurungkan niatnya untuk sementara dan membiarkan Jennie terduduk lemas diatas kasur. Ia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lalu beranjak keluar kamar, " tunggu aku disini Jennie kim. Jangan berpikir kau bisa kabur." ancam pria itu diambang pintu lalu menutup kembali pintu kamarnya dan mengecek ada keributan apa yang sedang terjadi dikapalnya itu.

Taehyung menampakkan tubuhnya dari kamar sebelah, rupanya ia bersembunyi didalam kamar itu. Dengan gesit, Taehyung membuka pintu kamar dan segera mendekati Jennie yang sedang terduduk membenamkan wajahnya dibalik kakinya, dia benar- benar ketakutan.

" Jennie Kim." panggil Taehyung lembut, Jennie tertegun kaget ia langsung mendongak menatap wajah pria itu dengan rasa yang bercampur antara senang, lega, kesal karena pria itu lama menjemputnya.

Ia pun memecahkan isak tangisnya dihadapan Taehyung. " kau jahat Taehyung! Kenapa kau baru menjemputku sekarang, kau tau. Aku sangat mengarapkan kau akan datang lebih cepat." pipinya kini dipenuhi airmata yang menghapus setiap usapan make up diwajahnya.

Taehyung segera duduk dihadapan gadis itu. Ia menghela nafas panjang, " maafkan aku, seharusnya aku datang lebih cepat. Apa kau takut? Apa kau ingin pulang denganku?" ujar Taehyung menghilangkan nada dinginnya dan kini berubah menjadi hangat

Jennie termenung sejenak. Taehyung berpikir gadis ini sudah dewasa. tapi sedewasa- dewasa nya seorang wanita, ia akan tetap menangis juga layaknya anak kecil ketika ia merasa ketakutan dan ini terjadi pada Jennie. Kini Tangannya sedang sibuk melepaskan ikatan tali yang melekat sangat kuat dikedua tangan dan kaki Jennie.

" dasar pabo, tentu saja aku takut, dan sudah pasti aku ingin pulang bersamamu." tanpa sadar Jennie memeluk erat- erat tubuh Taehyung setelah ikatan tali itu sudah lepas, dan itu membuatnya sedikit lega

Taehyung terdiam, membiarkan tubuhnya dipeluk oleh gadis itu, dan ia merasakan kehangatan tersendiri. Kedua tangannya mencoba untuk memeluk balik tubuh Jennie, tapi niatnya itu terhalau oleh egonya. Ia malah memalingkan wajah, menatap arah lain. " ayo kita keluar," ucapnya membuat Jennie tersadar dan langsung melepaskan tubuhnya

" maaf," Jennie menundukkan kepalanya, ia langgsung merapikan kembali gaunnya serta menarik resleting yang berada dibelakang pundaknya. Taehyung bangkit berdiri, pandangannya terarah pada pintu. " sebaiknya kita segera keluar."

Tubuh pria itu masih berdiri, menunggu Jennie untuk berdiri disampingnya. Tapi bukan nya berdiri, Jennie malah masih berada dikasur itu dengan diam. Membuat Taehyung menoleh kearahnya sekilas. Pria itu pun mengernyitkan keningnya. " ada apa?"

" kurasa kakiku tidak bisa berjalan." tangan Jennie mengelus- elus kedua kakinya yang terasa sakit, ia hanya pasrah entah harus melakukan apa, tapi ia berfikir bahwa Taehyung tidak akan mungkin membantunya untuk berjalan ataupun menggendong tubuhnya, itu mustahil. Gadis itu menghela nafas pelan dan dijawah oleh Taehyung dengan tatapan gusar

" memang kaki mu kenapa?" nampak ada sedikit nada cemas dari suara Taehyung, meskipun nadanya itu disamarkan dengan nada tegas, tapi itu masih terdengar jelas ditelinga Jennie. Gadis itu menyembunyikan senyum tipis nya dari Taehyung. " entahlah, ini terasa sangat sakit." keluh Jennie, dan mata Taehyung langsung berpindah arah kini menatap kedua kaki gadis itu

Ia melangkah sedikit mendekati tubuhnya dengan kedua kaki itu, setelah ia sudah duduk disamping kaki Jennie. Tangannya menggapai pergelangan kaki dan kaki itu digerakkan sedikit. " awww, Taehyung! Itu sakit." Jennie menepis Tangan Taehyung dari kakinya.

Taehyung menatap heran, berfikir sejenak. Tak lama kemudian ia berdiri lagi, mendekati tubuh Jennie. Gadis itu menoleh, dan mengernyitkan dahinya, " ada apa?" tanya Jennie menatap Taehyung aneh

Dengan gerakan mulus dan hati- hati, Taehyung menggendong tubuh Jennie layaknya seorang bayi. Jennie terbengong kaget, melebarkan matanya menatap raut wajah Taehyung yang sudah sangat dekat dengannya, tubuh mereka sudah menempel. " peganganlah, aku akan sedikit berlari." tegur Taehyung menatap sekilas wajah Jennie

Jennie mengangguk, terukir senyuman kecil. Kedua tangannya mengalungi leher Taehyung. Taehyung mulai berjalan keluar. Siapapun yang melihat mereka berdua, pasti beranggapan bahwa mereka itu adalah sepasang pengantin baru atau sepasang kekasih.

~♥♥♥~

Taehyung berhenti tepat didepan tangga tali, di ujung tangga itu terlihat sebuah helikopter yang masih mengibaskan baling- balingnya seperti menunggu seseorang, pria itu menaiki satu anak tangga dan ia langsung berhenti membiarkan kakinya disatu anak tangga saja. " kenapa kita tidak naik keatas saja?" ujar Jennie melirik raut wajah Taehyung

Pria itu terdiam, dan beberapa detik kemudian. Helikopter itu terbang dengan tangga tali yang masih terulur kebawah. " jangan menatap kebawah kalo kau takut." Taehyung bersikap sangat tenang padahal mereka sudah terbang tinggi dengan dibawahnya lautan biru yang sangat dalam. Jennie mengeratkan pegangannya, dan itu hampir membuat Taehyung tercekik

" kenapa kita tidak naik saja, aku mulai takut." balas Jennie yang membenamkan kepalanya didepan dada Taehyung. Salah satu tangan Taehyung memegang anak tangga yang berada diatas kepalanya, sedangkan satu tangganya lagi tengah memegang erat pinggang Jennie. Meskipun sakit, Jennie menurunkan kakinya hingga ia berdiri dihadapan Taehyung dengan kaki yang diusahakan tegak diatas tali yang sama dengan Taehyung. " apa tali ini kuat? Aku tidak ingin mati menggenaskan bersamamu disini." Jennie masih mengoceh

" bisakah kau berhenti bicara, tali ini sangat kuat. Dan iya, jika kita naik keatas aku tidak yakin dengan tenagaku. Bisa saja aku menjatuhkanmu, apa kau ingin kakimu patah?" tegas Taehyung menoleh tajam Jennie. Jennie terdiam memasang wajah kesal, ia berusaha untuk tidak menoleh kebawah.

" oh iya, Lalisa. Dia ada didalam kapal itu bersamaku." Jennie bergerak, membuat Taehyung hampir saja melepaskan pegangannya dengan pinggang gadis itu.

" jangan banyak bergerak, atau kau akan jatuh. Lalisa sudah berada diatas bersama temanku, Jeon Jungkook." ia mengeratkan tangannya, melingkari pinggang gadis itu dengan serius. Jennie mendekap, ia baru saja ingin bertemu dengan ajalnya.

" kenapa kau tidak menjatuhkanku saja." Jennie melirik pria itu, tangannya masih setia mengalungi leher Taehyung. " bukankah, nanti pernikahanmu akan dibatalkan karena aku suda ...." Taehyung memotong ucapan Jennie dengan tatapannya

" apa yang kau bicarakan, kau mau mati disini? Baiklah." Taehyung sedikit melonggarkan pinggang Jennie dan wanita itu sontak melebarkan matanya, Dengan cepat Taehyung mengeratkannya kembali.

" aku memang penakut." rutuk Jennie pada dirinya sendiri, ia menunduk tak memperlihatkan wajahnya pada Taehyung. " tapi, bukankah kalo aku tiada. Kau akan terbebas dari perjodohan ini?"

Taehyung tak membalas, dan kini mereka berdua terdiam. Hening, tak ada suara apapun kecuali suara baling- baling dan suara orang yang berada didalam helikopter itu. " kenapa sewaktu bersama Kai, aku sangat mengingkan kedatangan Taehyung. Apa aku sudah menyukainya? Tidak tidak, apa yang sedang kau pikirkan Jennie Kim." Jennie menggelengkan kepalanya tanpa sebab dan Taehyung menatapnya aneh. " dasar aneh." bibir pria itu tersenyum tipis




My Cold FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang