" Jennie kim,,," panggil seorang pria yang nampak lebih tua darinya. Ia tengah berdiri disebuah lapangan dekat dengan laut, gadis yang merasa terpanggil itu langsung menoleh, ia menampakkan senyum lebarnya. Seorang wanita yang berada didekat pria itu juga ikut menyapanya dengan lambaian tangan. Mereka sudah menunggu kedatangan gadis itu cukup lama, Taehyung hanya terdiam.
Perlahan helikopter itu mulai mendarat dengan pelan, Jin dan Jisso mendekati dan mengulurkan tangan pertanda Taehyung harus melepaskan pinggang gadis itu. " lepaskan saja, nanti akan aku tangkap." ujar Jin melebarkan tangannya seperti ingin menggendong bayi.
Taehyung melepaskan tangannya, Jennie sontak terjatuh tapi daratan dengan dirinya hanya berjauh satu kaki saja. " akkkkkhhhhhhh." teriak histeris Jennie, Tubuhnya langsung didekap oleh Jin dengan tepat. " tenanglah, kau tidak terjatuh." balas Jisso menyelimuti tubuh Jennie dengan jaket hitam yang sejak tadi sudah ia siapkan.
Jennie membuka matanya dan tersenyum malu, " hehehe, bilang dong kalo deket." lirihnya, Taehyung turun dari tali itu dan langsung menggendong Jennie seperti tadi, seperti bayi. " dasar penakut." ejek Jisso dengan Seok-Jin
Tak lama dari mereka turun, dari pintu helikopter itu terlihat kedua pasangan yang sudah siap turun juga. Jennie tersenyum lega melihat raut wajah sahabatnya, sedangkan Taehyung nampak biasa saja. " Lalisa," teriak Jennie, dan Lisa hanya membalasnya dengan senyuman. Jennie ingin sekali menghampiri sahabatnya, lalu memeluknya tapi ia kini sedang berada digendongan Taehyung. Di tubuh Lisa nampak beberapa luka, dan ia sudah sangat mirip dengan orang gila.
Jungkook yang daluan turun didaratan ia langsung menodongkan pundaknya pada Lisa, pertanda agar gadis itu menaiki pundaknya. dan Lisa menaiki punggung Jungkook, kini ia berada digendongan belakang Jungkook.
" kami akan pulang dulu," ujar Taehyung yang membawa Jennie pada sebuah mobil hitam yang tak terlalu jauh jaraknya. Jisso dan Jin menggangguk, sebelum pergi, Jisso mendekati Jennie dan membisikkan sesuatu " kau tau, tadi aku lihat raut wajah Taehyung sedikit panik saat mendengar kau diculik dengan Kai." Jennie melebarkan matanya, Taehyung adalah pria cuek jadi ia tak mendengarkan dengan baik bisikan itu.
" haissss, apa yang kakak katakan. Kau hanya ingin menggodaku saja bukan?" cibir Jennie malu, Jisso terkekeh pelan. " ayo kita pergi." Taehyung melangkahkan kakinya.
Jisso dan Jin pun melambai lagi, Jin menghela nafas lega, setidaknya adik perempuannya itu masih bisa diambil kembali. Begitupun dengan Jungkook, ia membawa Lisa pada mobil putihnya.
~♥♥♥~
" hei, Taehyung." sahut Jennie menoleh samping tempat Taehyung mengemudikan mobilnya itu, Taehyung menoleh sekilas. " ada apa?" balas nya cuek yang mengalihkan pandangannya lagi pada jalanan.
Jennie menggeleng pelan, " tidak ada, aku hanya ingin bertanya saja. Apa boleh?" ujar Jennie yang masih menatap Taehyung, Taehyung mengangguk iya. " hm mengenai Kai, apa dia akan dipenjara?" pria itu terdiam, ia nampak malas untuk menjawab pertanyaan Jennie.
Jennie menundukkan kepalanya, ia nampak sedikit menyesal karena sudah menanyakan itu pada Taehyung. Setelah beberapa menit keheningan terjadi, akhirnya Taehyung membuka mulutnya.
" tentu saja ia akan dipenjara, Karena aku akan menuntutnya." ucap Taehyung acuh tak acuh, ia membelokkan setir mobilnya karena jalanan yang akan ia lewati berbelok arah. Jennie masih terdiam, " apa kau bisa tidak menuntutnya?" Taehyung menatap Jennie tajam, seolah tak percaya bahwa Jennie yang mengatakan itu.
" kenapa? Apa kau ingin membelanya? Atau kau masih menyukainya, kurasa kau lebih menyukai untuk bersama pria itu daripada aku?" Taehyung menaikkan alis, kesal.
" apa? Bu- bukan itu maksudku, hanya saja, aku tidak ingin memperpanjang masalah ini." keluh Jennie, ia menunjukkan wajah menyesalnya. Pria itu justru cuek, ia tak mendengar jelas kelusan Jennie, karena mobil hitam miliknya baru saja memasuki parkiran mobil apartemen, dan kini ia sedang fokus memakirkan mobil itu.
~♥♥♥~
Tangan Jennie menggapai sandi pintu, ia memencet kan angka kata sandi. Sedangkan Taehyung, ia nampak kelelahan karena sejak tadi menggendong terus tubuh wanita itu dan pria itu merasakan betul bobot tubuhnya Jennie.
Kriettttt, pintu terbuka dengan dorongan tangan Jennie, Taehyung segera melangkah masuk dan pintu itu hanya tertutup setengah karena tangan Jennie tak mengencangkan dorongannya, Taehyung berlari kecil menuju kamar, membaringkan tubuh Jennie diatas kasur yang masih sangat rapi itu.
Taehyung melepaskan jas dan dasinya dan kini ia hanya memakai kemeja putih saja, ia pun langsung keluar kamar meninggalkan Jennie, dan sepertinya ia sedang mencari sesuatu. Jennie menatap punggung pria itu yang berbalut kain putih, ia menyenderkan badannya kebelakang, ke kepala kasur.
Beberapa menit berlalu, kini tubuh pria itu terlihat kembali dengan lengan kemeja yang ditekuk diatas siku. Jennie menyorot tajam dengan sebuah mangkuk yang sedang dipegang oleh Taehyung, ia mengerutkan keningnya. Dan pria itu semakin mendekat dan duduk dipinggiran kasur, tepat disamping Jennie. " kau membawa apa?" tanya Jennie
" ini? Ini minyak." balas Taehyung yang langsung berpindah duduk, ia duduk dihadapan kedua kaki Jennie. Raut wajah Jennie pun menjadi ketakutan, " kau tidak akan memijatku'kan?" Jennie menggeser tubuhnya kebelakang, ia nampak takut ketika tangan pria itu mencoba untuk meraih telapak kakinya.
" fillingmu bagus, betul. Ini untuk memijat kakimu." ujar Taehyung yang sudah memegang pergelangan kaki Jennie. " apa? Mijat, kau bukan tipe cwo yang seperti itu." Jennie menatap ngeri balutan minyak yang sudah tertempel diatas kulit kakinya. Sedangkan Taehyung, hanya tersenyum miring, meraih kaki Jennie dan mulai mengelusnya perlahan. Dan itu membuat kaki Jennie sedikit sakit.
" tahanlah, ini akan sedikit sakit." raut wajah Taehyung kini menjadi serius, ia sedikit menekankan pergerakan tangannya. Membuat Jennie merintih kesakitan, " Taehyunggg, ahhhhhh, itu sakitt."
" ini mungkin hanya terkilir." Taehyung menyela rambutnya kebelakang karena rambut itu terus mengusik kegiatannya.
~♥♥♥~
" Jennie kim?" Jisso melangkah masuk apartemen Taehyung, ia nampak bertanya- tanya. Kenapa pintu kamar Jennie terbuka?
Setelah berada didalam, wanita itu menaruh bungkusan yang ia bawa diatas meja ruang tamu. Ia pun melanjutkan langkahnya, menjelajahi setiap ruangan. " kamar Jennie dimana?" benak wanita itu yang sudah berada didepan pintu kamar Jennie
" lalu, ini pintu apa? Apa ini kamar Jennie?" Jisso memegang ganggang pintu dan hampir saja membukanya, namun ia mengurungkan niatnya saat ia mendengar suara rintihan didalam ruangan itu.
" ahhhh, Taehyung, ini sakit. Kau sangat tidak ahli, lepaskan saja," teriak Jennie, dan Jisso menutup mulutnya dengan telapak tangan. Ia hampir saja ingin terkekeh
" sudah kubilang bukan, tahan." suara Taehyung nampak terdengar dingin dan cuek, Jisso membisikkan dicela pintu kamar itu yang tertutup rapat. " maap ya, aku gak sengaja denger. Lainkali, jangan buru- buru. Tutup pintu masuk dulu. Nanti ada yang ngintip lagi." Jisso melangkah menjauhi kamar Jennie, ia terkekeh jahil. " salah dia sendiri suruh siapa yang gak kunci pintu,"
setelah berada diruang tamu, Jisso menutup kembali pintu itu dari luar. " meskipun lagi kayak gitu, Taehyung masih saja bersikap dingin dengan Jennie." Jisso tertawa pelan disetiap jalannya yang ingin menuju parkiran. Ia tak memperdulikan setiap pasang mata yang menatapnya dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Fiance
Romance[Tahap Revisi√] Jennie dengan nama asli Jennie Kim atau Kim Jennie, ia harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan pria pilihan dari orang tuanya, Pria itu tak lain bernama Kim Taehyung Seorang presdir dari perusahaan yang sukses, dan bahkan wajahnya...