#part 32

4.8K 379 1
                                    

"Taehyung!" teriakan Jennie menggelegar dari kamar hingga ruangan lain.

Taehyung yang sedang berada di dapur dan kini tengah menenggak air putih pun langsung tersedak mendengar teriakan Jennie, Taehyung menepuk- nepuk dadanya sambil melangkah pelan menuju pusat suara.

"Ada apa?" kesal Taehyung setelah berada diambang pintu, ia melihat Jennie sedang susah payah melepaskan resleting gaunnya yang berada dipunggung belakang. "Kau membuatku tersedak." Lanjut Taehyung mengernyitkan kedua alisnya. Gadis itu hanya tersenyum-senyum tidak bersalah.

"Mianhae. Um... tolong bantu aku melepaskan resleting ini. Tanganku susah menariknya ke bawah, mungkin tersangkut." Pinta Jennie sambil menunjukkan resleting gaunnya yang sudah terbuka sedikit.

Taehyung menghela nafas sebelum melangkah mendekat dan melepaskan resleting itu dengan mudah. "Sudah." Celetuknya malas saat resleting itu sudah terbuka hingga menampilkan punggung Jennie. Taehyung menelan ludahnya sendiri. Mencari kontrol tubuhnya agar tidak tergoda dengan apapun sebelum waktunya.

Jennie langsung berlari menuju kamar mandi saat menyadari tatapan Taehyung yang sudah tidak normal lagi. "Terima kasih!" sela Jennie setelah melangkahkan kakinya.

~♥MCF♥~

"Jennie cepatlah, aku ingin mandi juga." Taehyung sedikit berteriak, mengingatkan kalo ia juga ingin mandi dan juga mengingatkan kalo Jennie sudah menghabiskan banyak waktu di dalam kamar mandi. Ia  yang sedang duduk di pinggir kasur dengan tangan yang memegang handphone, sesekali perhatiannya tertuju pada pintu kamar mandi yang belum juga terbuka.

Pintu ruangan itu terbuka. Seorang wanita dengan rambut yang masih basah keluar dari kamar mandi, ia langsung menatap Taehyung dan ia sudah memakai sesetel piyama tidur berwarna putih bermotif kucing. "Sudah, pergilah mandi." Jennie duduk di samping Taehyung dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambut dengan handuk kecil.

Taehyung berdiri, menyimpan handphonenya diatas nakas dekat kasur. Ia langsung melepaskan pakaian atasnya, Jennie melongo kaget menutupi matanya dengan telapak tangan. " Aaaaaaa! Taehyung apa yang kau lakukan!" pekik Jennie histeris

Taehyung mendelik menoleh Jennie. "Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya ingin mandi saja." balas Taehyung polos bercampur bingung. Jennie memalingkan wajah ke arah lain.

"Maksudku, kenapa kau membuka pakaianmu dihadapanku! Tidak sopan!" balas wanita itu dan menerima balasan berupa senyuman miring dari Taehyung.

"Wae? Kau sudah menjadi istriku bukan? Jadi ini hal yang wajar." Goda Taehyung melempar sembarangan pakaiannya ke atas kasur.

Plakkk! satu lemparan bantal mengenai sasarannya dengan tepat, wajah Taehyung. "Pergi mandi!" suruh Jennie yang langsung dituruti oleh Taehyung, pria itu langsung berjalan menuju kamar mandinya. Dan jangan lupa. Kekehan kecilnya yang membuat Jennie semakin kesal.

"Aneh!" rutuk Jennie setelah Taehyung menghilang dari hadapannya.

~♥M c F♥~

Taehyung berniat ingin tidur, tapi perhatiaanya tertarik pada gadis yang berada di sebelah.

Jennie mengumpulkan seluruh bantal dan ia membuat sebuah perbatasan di tengah-tengah tangah kasur, lebih tepatnya di pertengahan antara Jennie dan Taehyung. "Kau sedang apa?" akhirnya Taehyung buka suara setelah berlama diam memerhatikan pergerakan gadis itu. Alisnya mengernyit bingung tanpa beralih.

Jennie tak menghiraukan, ia masih sibuk dengan urusannya. Setelah perbatasan itu sudah tercipta yang hanya sepanjang tubuh Taehyung, barulah Jennie menjawab. "Apa lagi? Aku sedang membuat perbatasan, itu wilayah tidurmu." Jennie menunjuk bagian kasur yang tengah diduduki oleh Taehyung, "dan ini, wilayah tidurku." ia menepuk- nepuk bagian kasur yang berada di bawahnya.

"Kau ini dasar aneh," pria itu merebahkan tubuhnya, tanpa sengaja tangan kirinya berada di atas bantal- bantal perbatasan yang sudah Jennie buat. Jennie menatap tajam tangan pria itu dan langsung mencubitnya.

"Aww!" pekik Taehyung menarik tangannya lalu mengelus-elus bagian yang berwarna merah dipunggung tangannya itu.

Jennie tersenyum miring, "tanganmu berada diperbatasan, jadi tidak salah kalo aku cubit." Gadis itu ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Taehyung. "Kau sendiri yang bilang, kalo malam ini bukan malam kita. Jadi tidak masalah jika aku menciptakan perbatasan." Sambungnya menatap langit-langit kamar.

"Kau ini memang aneh, lihat saja, nanti pagi kau akan berada di sampingku." Ujar Taehyung dari balik bantal, kini mereka tidak bisa saling bertatapan karena bantal-bantal yang sudah disusun rapih.

"Ya, Lihat saja nanti. Aku sudah mulai ngantuk. Sebaiknya kau cepat tidur. Selamat malam." Jennie menguap. Perlahan matanya terpejam saat ia merasakan beban yang tidak bisa ditunda lagi dikelopak matanya.

Tidak ada jawaban apapun yang terdengar, mereka berdua kini sudah terlelap tidur di bawah sinar rembulan yang cerah.

"Entahlah, kurasa aku mulai meragukan ucapanku sendiri untuk tidak mencintainya." Taehyung bergumam kecil sebelum ia terlelap tidur.

~♥M C F♥~

Taehyung mendecak pelan, mengumpat siapa saja yang sudah mengusik tidurnya sekarang. Ia memundurkan tubuhnya —bersenderan dengan kepala kasur. Perlahan pria itu membuka kelopak matanya dan ia menemukan sosok lain yang sedang bertumpu di atas perutnya. "Ahh! Kenapa dia selalu tidur diperutku." Umpat Taehyung sambil mengusap kedua matanya. Tangannya hendak membangunkan gadis itu, namun teralihkan.

Tangannya beralih menghampiri anak rambut yang menutupi wajah Jennie, ia menyekat anak rambut itu hingga kecantikan wajah polos Jennie pun terpancar searah dengan sinar matahari pagi yang masuk secara remang-remang dari balik tirai. Gadis itu kini tengah tidur menelungkup di atas perut Taehyung, salah satu tangannya melingkari perut pria itu. Dan anehnya, bagaimana bisa gadis itu melakukannya?

"Dia cantik." Taehyung bergumam dalam hati. Tanpa sadar mengelus-elus kepala Jennie dengan tatapan yang memuji. Dia harus mengakuinya. Bahkan jika ada pria lain yang berada di posisinya saat ini, mungkin pria itu akan berpendapat sama dengannya. "Dan juga menggemaskan." Taehyung mendekatkan wajahnya. Berusaha untuk sampai di puncuk kepala gadis itu agar ia bisa memberikan kecupan ringan di sana.

"Selamat pagi, Jennie Kim." Sapa Taehyung berbicara pada wajah Jennie yang masih tertidur. Ia terus memandangi wajah Jennie tanpa bosan. Meskipun pemiliknya masih tertidur nyenyak dengan rambut berantakan.

~♥M c F♥~

Jennie menggeret koper pink yang berukuran besar ditangan kanannya. Ia melangkah menyusul Taehyung yang sudah menunggu di ruang tamu. Pria itu sudah berkali-kali meneriaki namanya dengan nada kesal. Untungnya Jennie sedang dalam mood yang baik hari ini. "Aku sudah siap, ayo berangkat!" seru Jennie setelah melihat tubuh Taehyung yang sudah siap dari tadi.

Taehyung melirik tajam, ia mendecak pelan mendapati tubuh Jennie yang sudah rapih dengan kopernya. "Kau lama sekali, sebentar lagi penerbangannya, bisa-bisa kita terlambat." ketus pria itu, Jennie terkekeh pelan sambil melangkah semakin mendekati Taehyung dengan wajah riang.


~bersambung~


Selesai revisi: 6 Juni 2021

My Cold FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang