Tokk. Tokk. Tokk.
Jennie mengetuk pintu ruangan Ayahnya berulang-ulang kali tapi dari balik pintu itu tetap tidak ada jawaban. Jennie sedikit kesal. Menautkan alisnya lebih dalam.
"Apa Abeoji tidak ada di ruangannya?" tanya Jennie pelan seolah sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Tangannya tidak berhenti diketukkan pada permukaan pintu itu.
Sedangkan Taehyung hanya diam di belakang tubuh Jennie. Memberi tatapan datarnya pada pintu berwarna hitam itu yang belum juga terbuka. Lama-lama dia juga bisa mengeluh.
"Abeoji!" Jennie sedikit meninggikan suaranya. Tidak memperdulikan beberapa karyawan yang sedang berlalu lalang di belakang Taehyung. Merasa tidak ada jawaban yang terdengar, Jennie melipat kedua tangannya di depan dada.
Hingga kekesalannya sudah memuncak. Jennie mendobrak pintu ruangan itu yang ternyata tidak terkunci. Tubuhnya hampir terjungkal ingin mencium tanah lantaran dorongannya terlalu kuat. Untung saja ia bisa menyeimbangkan diri, atau kalo tidak, Taehyung akan menertawakannya dalam diam.
Jennie berjalan normal memasuki ruangan itu. Melupakan kejadian memalukan tadi, seolah kejadian itu tidak pernah ia alami. Matanya beredar. Menatap sekeliling ruangan itu dengan teliti. Tidak ada siapapun, hanya sebuah layar komputer yang masih menyala.
"Ke mana Appa? Sepertinya dia tidak ada di sini." Sela Jennie masih mencari keberadaan Ayahnya di ruangan itu.
Taehyung yang sejak tadi tidak memiliki niat untuk memasuki ruangan itu tiba-tiba tertarik dengan ucapan Jennie. Kakinya perlahan memasuki ruangan itu. Jennie benar, tidak ada siapapun di sana.
Jennie berbalik. Sedikit terkejut saat menyadari kehadiran Taehyung yang sudah berada di belakangnya. "Ayo! Kita pulang saja. Sepertinya Appaku tidak ada di sini." Ajak Jennie melengos pergi hendak keluar dari ruangan itu.
"Tunggu!" Taehyung memegang lengan Jennie. Membuat gadis itu memberhentikan langkahnya.
"Hm? Ada apa?"
"Telpon dulu Appamu, baru kita akan pergi dari sini." Tukas Taehyung lantas berbalik untuk menatap gadis itu.
Jennie memutar bola matanya jengah sambil mendecak pelan. "Arraseo!" Jennie membuang wajahnya ke arah lain.
Setelahnya Taehyung langsung melepas tangan gadis itu. Jennie mengambil ponselnya lalu mencari nama Ayahnya didaftar kontak, dan dia segera menghubunginya setelah nama kontak itu sudah ketemu.
Jennie menempelkan benda pipih itu didaun telinganya, menunggu balasan dari seseorang yang sedang dihubunginya saat ini.
Taehyung menatap lekat wajah Jennie, sementara Jennie balik menatapnya dengan alis yang berkerut ringan.
"Appa menjawab!" Jennie sedikit kaget saat mengetahui panggilan suaranya terjawab dalam hitungan detik. Kini ia fokus berbicara pada seseorang di seberang sana.
Taehyung tidak mengalihkan pandangannya dari Jennie, begitupun sebaliknya. Namun perhatian mereka berbeda. Jennie dengan ponselnya dan Taehyung dengan pembicaraan yang dibahas oleh Jennie.
"Annyeong haseyo, Appa! Yeoboseyo!" sapa Jennie antusias.
" ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Fiance
Romance[Tahap Revisi√] Jennie dengan nama asli Jennie Kim atau Kim Jennie, ia harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan pria pilihan dari orang tuanya, Pria itu tak lain bernama Kim Taehyung Seorang presdir dari perusahaan yang sukses, dan bahkan wajahnya...