CHAPTER 6

4K 225 3
                                    

"gak biasanya Lo diem gini"balas vino

"Lo kok jadi banyak ngomong sih sekarang?"tanya Caca sedikit heran

"Sama lo doang"balas Vano santai

"Kenapa harus gue?"tanya Caca di buat bingung

Vano hanya mengangkat bahunya acuh.caca geram melihat nya.

"Masuk sana,tidur,Jan banyak mikirin gue,gue gak kemana-mana"ucap Vano pede

"Eh kepedean lo,siapa jugak yang mikirin Lo"balas Caca

"Gue tau"ucap Vano

"Tau apa Lo?"tanya Caca mulai di buat semakin bingung

"Kepo"balas Vano

"Ih Lo mah,auah"ngambek Caca

"Jan ngambek,ntar cantik Lo hilang" ucap Vano yang ingin menggoda caca

Caca terkejut mendengar kata-kata Vano,cowok ini selalu membuat nya di Landa bingung.

"Gue tau gue cantik"balas Caca bangga

"Masak" sahut Vano

"Iya"balas Caca

"Tapi gue boong"balas Vano

"Ih Lo nyebelin banget sih" ucap Caca sambil memukul lengan Vano.

Disisi lain ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dari kajauhan.

"Sana tidur,anak kecil g boleh bergadang"nasihat Vano bak seorang ayah pada putrinya

"Gue bukan anak kecil" balas Caca cemberut

"Lo anak kecil,dan anak kecil harus di jaga,biar gak di culik,apalagi kalau hatinya yang diculik,trus di bawa kabur,kan repot ngejarnya"ucap Vano menatap manik mata indah Caca

Ini kata-kata terpanjang ke dua yang pernah Caca dengar,dan ia tidak menyangka Vano akan mengatakan itu.

"Ga jelas Lo"balas Caca menutupi kegugupannya

Vano terkekeh kecil melihat Caca yang gugup akibat godaannya.

"Biasa aja"ucap Vano

"Maksud Lo"tanya Caca bingung

"Itu pipi udah kayak tomat"goda Vano.

Dan dengan reflek Caca memegangi kedua pipinya yang di rasanya panas.

"Di cariin, ternyata Lo disini bos,sama dedek emesz lagi"sewot Tristan tiba-tiba

"Ngapain nyariin gue"tanya Vano

"Gue kangen sama Lo bos"balas Tristan sambil tersenyum geli

"Ih homo"sahut Caca tiba-tiba dan mengundang tawa most wanted.

"Bukan homo dedek emesz,tapi aak Tristan pengabdi setia bos Vano"ucap Tristan tanpa beban

"Apa kata Lo,dedek apa?"tanya Vano

"Dedek emesz bos,sebutan gue buat Caca skarang"ucap Tristan santai namun mendapat tatapan tajam yang menusuk dari Vano.

Tiba-tiba teman-teman Caca menghampiri mereka.

"Ca,Lo di cariin jugak"sewot elena saat menemukan gadis itu

"Ngapain Lo nyariin gue"ujar Caca santai

"Gue kangen sama Lo"balas elena sambil tersenyum geli

"Samaan sama Tristan,jodoh kali"sahut Angga ngaur

"Sama apanya?"tanya elena bingung

"Tadi Tristan bilang kangen ke vano, Sekarang Lo bilang kangen ke caca,ciee,janjian ya.."ucapan Niko mengundang tawa mereka semua

"Kalau kita jodoh gue sih mau-mau aja"ucap Tristan santai

"Ih sapa juga gak mau jodohan sama Lo"
Balas elena sambil meledek

"Bwhaaa"tawa mereka semakin pecah

"Di tolak mentah-mentah sebelum garis start itu gimana rasanya tris?"tanya Aldo meledek Tristan

"Ini bukan penolakan bro,ini cuman aba-aba untuk pantang mundur,ya gak beb"ucap Tristan melirik elena

"Beb beb,Lo kita gue bebek"sewot elena

"Walau adek elena jadi bebek,akang Tristan tetap setia padamu"ucap Tristan tak pantang mundur untuk menjaili elena

Pertengkaran elena dan Tristan mungkin akan menjadi keseharian mereka untuk kedepannya.

"Ca istirahat sana"ucap Vano kepada Caca yang belum beranjak dari tempat nya

"Gak ah,gue masih mau disini aja"balas Caca menolak

"Kalau ngantuk Jangan di paksa ca"ucap Vano mengingat kan

Caca hanya berdekham sebagai jawaban IYA


DEVANO [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang