CHAPTER 29

2.5K 143 0
                                    

Sebelum lanjut jangan lupa ya guys
Buat vote and komen nya

Happy reading ♥️
-o0o-

Kini Caca dan yang lain masih berada di gazebo ruang VVIP dari kafe modern ini.

Matahari yang sudah digantikan oleh bulan namun tidak membuat mereka beranjak untuk meninggalkan tempat ini.

"Woi,besok Senin anying!" Teriak niko yang masih bergulat dengan games online nya

"Emang Senin Bambang,siapa bilang Jum'at" sewot Tristan

"Yeh kentut,gue cuman ngasih tau" pekik Niko

"Udah tau" jawab yang lain

"Yaelah,giliran gini pada kompak" ucap Niko

Mereka terkekeh bersama dan di lanjuti dengan teka teki asal Tristan dan gombalan nya yang di pusatkan untuk elena yang resmi menjadi kekasihnya.

"Guys-guys,kentut kentut apa yang gak bauk?" teriak tristan

"Kentut gue lah" bangga Aldo dan Angga

"Ciee kompak" goda Caca

"Mau tau gak?"tanya Tristan

"Kentut apa emang?"tanya atta di buat penasaran

"Gue juga gak tau" balas Tristan sambil tertawa lepas

"Eh daki kudanil songong" pekik Aldo di tambahi Angga yang melempari Tristan dengan kunci motor miliknya yang tepat mendarat di kepala Tristan

"Sakit monyet!"omel Tristan

"Ada lagi?"tanya elena

Ada apa dengan elena,apakah dia menyukai teka teki asal itu atau menyukai saat kekasihnya di siksa oleh teman-temannya

"Hm,beb beb,tau gak apa bedanya jam dua belas sama kamu" ucap Tristan dengan nada menggombali

"Hm gak tau,emang apa?"tanya elena

"Kalau jam dua belas kesiangan,kalau kamu kesayangan,EAKKK" balas Tristan dan menghadiri gelak tawa yang lain.

"Huh kasihanilah kaum jomblo" ucap Angga

"Pasaran nying,bapak gue juga bilang itu kemaren ke emak gue" pekik Niko

"Wih gaul bet boyok Lo,masih kasmaran ae" ucap Aldo

"Eh pantat panci!"

Caca tertawa melihat teman-teman Vano berulah seperti ini

Terkadang mereka sangatlah kompak dan terkadang berbeda pendapat

Tetapi itu tidak menjadi penghalang untuk mereka bersama.

Justru perbedaan lah yang menjadi kan mereka pantas untuk di katakan sahabat dan menutupi kekurangan sesama

Caca melirik arloji yang melekat di lengan kirinya sekilas yang menunjukkan pukul 20:28

"Jam sembilan balik"titah Kelvin di telinga Caca

DEVANO [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang