CHAPTER 8

3.9K 220 4
                                    

"Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu"

Bait pertama di nyanyikan oleh Caca dengan suara merdu nya.

"Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka"

Lanjut Caca dengan sangat lembut.

Caca melirik sekilas ke arah vano sebelum melanjutkan liriknya,ternyata Vano sedang memandang ke arahnya.

"Rasa ini tak tertahan
Hati ini slalu untukmu"
bukan Caca yang melanjutkan nya,melainkan teman-teman mereka yang mengelilingi pasangan ini.

"Terimalah lagu ini dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa"
Bukan juga Caca yang menyanyikan lirik bagian ini,ini adalah Vano,lelaki itu melanjutkan liriknya sambil menatap ke arah Caca.

"Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia..
Tulus padamu.."
Caca ikut menyanyikannya bersama vano.satu kata 'serasi'.mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang memamerkan kemesraan mereka dengan cara yang berbeda.

"Hari-hari berganti
Kini cintapun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari"
Vano memilih melanjutkan nya yang sedari tadi setia menatap manik mata caca.tatapan yang sangat dalam nan teduh itu membuat suasana semakin menjadi-jadi.

"Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu
Anggun terikat.."Vano tetap menyanyikan dengan menatap wajah indah milik caca.mata mereka yang sedari tadi menatap satu sama lain pun tidak luput dari penglihatan para siswa lain.

"Rasa ini tak tertahan..
Hati ini slalu untukmu"mereka menyanyikan ini bersama-sama yang membuat perpaduan suara yang sangat merdu.

"Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu
Luar biasa.."
Para siswa setia mengikuti lirik tersebut dengan tersenyum bahagia.tidak lupa cahaya handphone mereka yang mengayun ke kanan dan kiri seiring lagu berjalan.

"Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu.."sambung mereka bersama yang lain.

"Oh-oh..huu.."Vano menambah dengan suara khas lelakinya namun cukup merdu.

"Terimalah lagu ini
Hm-hm
Dari orang biasa"sambung vano

"Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa"lanjut Caca sambil tersenyum menatap ke arah vano yang sedang menatap nya sedari pertama bernyanyi.

"Aku tak punya bunga
Aku gak punya harta"sambung vano.

"Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Yang kupunya hanyalah hati yang setia"
Vano melanjutkan liriknya dengan santai namun cukup membuat kaum hawa meleleh.

"Terimalah cintaku yang luar biasa
Hmm-mm"sambung vano dengan tersenyum tipis ke arah Caca,sangat tipis,hingga tidak ada yang menyadari nya jika mereka kurang memperhatikan nya.tapi senyuman itu tidak luput dari penglihatan mereka yang terikat dalam waktu yang terbilang cukup lama.

"Tulus padamu.."lirik terakhir yang dinyanyikan oleh keduanya dengan sangat dalam nan lembut.

Tepuk tangan menyambut pasangan ini dengan bergemuruh.
Ini sesuatu yang sangat langka bagi mereka.

"Beri tepuk tangan yang lebih meriah lagi untuk pasangan terakhir kita"ujar pak Anto bersemangat.

Vano dan Caca pun menyudahi ritual tatap-menatap mereka.

Citra sangat kesal mengetahui Vano yang larut ke dalam suasana dan menatap gadis yang ia benci dengan tatapan yang berbeda dan dalam waktu yang terbilang lama.

"Vano,Caca,silahkan kembali ke tempat kalian"ucap pak Anto

"Baik pak"balas Caca meninggalkan Vano

Vano pun beranjak pergi dan menempati tempat dekat dengan teman-temannya.

"Baiklah,skarang bapak akan umumkan, pasangan terfavorit malam ini jatuh ke pada..."ucap pak Anto sok dibuat-buat misterius.

"Treng...treng..treng.."tambah Tristan yang menghadirkan gelak tawa yang lain.

"Jatuh kepada..."ucap pak Anto mengulang

"Tristan"ujar Tristan bangga

"Uuuuu...."bukannya mendapat pujian malah mendapatkan sorakan.

"Lo pada ngiri kan,kalau gue sama bebeb Lena menang"sewot Tristan bangga.

"Bebeb-bebeb,ogah!"ketus elena.

"Sudah-sudah,bapak belum selesai bicara ini"pak Anto menengahi.

"Jatuh kepada VANO DAN CACA"ucap pak Anto berteriak.

Ucapan pak Anto menghadirkan segudang tepukan tangan dari para siswa.

"Vano,Caca, silakan ke depan"ujar pak Anto memerintah.

Vano dan Caca pun beranjak ke depan sesuai perintah pak Anto.

"Ini buat kalian,selamat"ucap pak Anto memberikan sebuah kotak ke tangan Caca.

"Makasih pak"balas Caca ramah

"Kalian boleh kembali ke tempat kalian"
Ujar pak Anto ramah

Vano dan Caca pun kembali ke tempat masing-masing.

"Acara malam ini kita sudahi,sekarang semua boleh kembali beristirahat,dan besok sore kita akan kembali ke Jakarta"ucap pak Anto meninggalkan tempatnya.

"Tunggu pembalasan gue"gumam citra






DEVANO [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang