CHAPTER 4

4.8K 238 2
                                    

Saat ini keluarga Caca sedang menikmati makan malam,namun tanpa sosok papa,karna papa Caca masih tugas di luar kota sampai Minggu depan.

"Kk"panggil Caca saat sudah selesai makan malamnya

"Paan"balas Kelvin jutek

"Ih Lo mah jutek banget,santai Napa"balas Caca cemberut

"Ada apa karisya"ujar Kelvin melembut,pasal tidak ingin berdebat dengan adiknya ini

"Gue boleh gak..,"ucap Caca menggantung

"Boleh apaan?"tanya Kelvin sedikit penasaran

"Gue boleh gak ikut camping bareng temen-temen gue"tanya Caca lantang,namun sedikit ragu untuk menerima jawaban Kelvin.

"Gak"balas Kelvin tegas

"Ih Lo mah gak seru,boleh ya,mama aja izinin"bujuk Caca

"Kalau gue bilang gak,ya gak ca"tegas Kelvin

"Kasih gue alasan Lo gak bolehin gue"tantang Caca

"Lo bisa-bisa pingsan ca,Lo kan punya asma,dan gue gak mau membahayakan Lo,udah mending Lo nurut apa kata gue aja"balas Kelvin seperti perintah

Namun bukan Caca namanya jika akan dengan mudahnya menyerah begitu saja.

"Gue bisa jaga diri gue kok,lagian gue gak sendirian"balas Caca membela

"Gak ya gak"balas Kelvin hendak meninggalkan Caca

Saat ini Rika hanya menyaksikan kedua anaknya yang sering ribut,Rika pun hanya menyaksikan dalam diam.

"Ma,bujuk Abang ya"pinta caca pada Rika

"Benar kata Kelvin sayang,mama gak mau kamu kenapa-napa,tapi kalau Kelvin izinin,mama jugak pasti izinin kok sayang,ini untuk kesehatan kamu jugak"balas Rika ramah namun beranjak ke arah dapur, membawa piring bekas makan mereka.

"Kak.."panggil Caca di luar pintu kamar Kelvin

"Paan lagi ca,gue bilang kan ngak"balas Kelvin sambil membuka pintu

"Ih Lo mah tega sama gue, temen-temen gue ada kok,gue gak sendirian di sana" pinta caca pada pendiriannya

"Temen-temen Lo cewek ca..,sama aja,bukan jagain,yang ada mereka sendiri yang bakal kesusahan"balas Kelvin sambil menatap manik mata coklat milik Caca,"Lo gak mau kan penyakit Lo kambuh lagi,gue gak mau Lo kenapa-napa"sambung Kelvin yang menatap tatapan penuh harap milik Caca

"Gue mohon KK"pinta caca

"Gak karisya"balas Kelvin melembut

"Pliss.."pinta Caca sambil menautkan kedua tangannya di depan wajahnya dengan mata yang di tutup.

"Udah sana Lo tidur, besok Lo harus sekolah kan"ujar Kelvin mengalihkan pembicaraan.dia tidak tega melihat sang adik yang memohon-mohon seperti ini.

Caca pun dengan berat hati harus meninggalkan kamar Kelvin.

***

"Ca buruan"panggil Kelvin memanggil Caca yang masih sibuk dengan perkara sepatu.

Namun Caca tidak menyahutinya,Caca berniat ingin pura-pura marah pada abangnya,agar diizinkan untuk ber cemping.

Dalam diam,Caca menaiki motor milik Kelvin,tanpa sepatah katapun,Kelvin menyadari nya,bahwa adik nya yang bawel pagi ini diam,itu cukup aneh bagi Kelvin.

Saat dalam perjalanan tidak ada yang buka suara,hanya suara deru motor yang memecah keheningan antara mereka.

Saat sudah sampai di sekolah Caca,caca pun segera turun tanpa sepatah katapun.

DEVANO [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang