CHAPTER 11

3.5K 194 0
                                    

Sebelumnya
Alangkah baiknya para readers memberikan vote agar lebih berkah.hehe
Happy reading ♥️

***

Saat ini Vano tengah memarkirkan warrior miliknya di garasi bersama motor dan mobil lainnya milik vano.

"Kapan yah eangle bangkit lagi"gumam Vano sambil melirik semua koleksi motornya.

Vano melangkahkan kakinya memasuki rumahnya yang besar dan megah ini.

"Vano pulang.."ucap Vano saat kembali menutup pintu.

Ia tau,pasti tidak ada yang akan menjawab,toh di rumah ini cuman ada satpam dan bibi.

"Eh anak bunda udah pulang,kamu semalem kata bibi gak pulang ya,kemana aja sayang"ucap sang bunda menghampiri Vano

"Bunda,kapan pulangnya,kok gak ngabarin Vano sih"balas Vano sedikit terkejut karna kehadiran bundanya yang tiba-tiba

"Bunda gak mau ngerepotin kamu sayang"balas raisya lembut.

"Ayah mana Bun?"tanya Vano melangkahkan kaki ke arah ruang tamu.diikuti oleh Raisya di belakangnya

"Ayah udah berangkat tadi pagi-pagi banget"balas raisya.

"Kamu udah sarapan sayang?"tanya Raisya sembari duduk disamping sang anak.

"Udah kok Bun,tadi Vano dari rumah temen,semalem Vano gak bisa pulang, hujannya deres banget,jadi Vano disuruh nginep"jelas Vano panjang lebar kepada Raisya.

Vano berubah drastis jika bersama sang bunda,ia akan mengubur peti es nya jika bersama orang-orang tercintanya.

Seperti saat ini,ia berubah 180°.

"Temen kamu cewek apa cowok?"tanya Raisya ingin menggoda anaknya

"Dua-duanya Bun"jawab Vano santai.

Wanita cantik ini kebingungan mendengar jawaban sang anak.

"Maksudnya?"tanya Raisya kebingungan.

"Vano mau mandi dulu Bun"balas Vano beranjak ke lantai atas.

"Ouh ya Bun,chelsy gak bareng bunda sama ayah?"tanya Vano saat berada di tengah tangga.

"Sebulan lagi dia disana"balas raisya hendak ke dapur.

Vano melanjutkan langkah kakinya ke arah kamarnya.

Vano lansung membersihkan dirinya.

Dring..dring..dring..

Ponsel milik vano berbunyi sedari tadi,namun lelaki itu masih di dalam kamar mandi.

"Hallo"ucap Vano saat mengangkat panggilan dari Angga.

"Van,bentro mau nyerang,mereka gak peduli kalau eangle udah redup sementara"cerocos Angga di balik via telfon nya

"Bangsat"geram Vano.

"Kumpulin anak eangle di markas utama,gue nyusul,eangle akan bangkit lagi"jawab Vano lantang nan jelas

"Siap"balas Rangga.

DEVANO [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang