14. Paham

523 51 75
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~






Haloo readersku..
Aku punya kabar baik nih buat kalian. Untuk mengisi waktu kosong kalian, akan aku sempatin update seminggu 2X yaa..
Apasih yang nggak buat kalian?😍
Syaratnya harus selalu Vote dan Komen yaa..Karna semangatku buat terus nulis adalah baca-baca komentar dari kalian..

Ohya lupa baca ceritaku yang "A Great Deal" yaaa..!!❤️


****


DevanPOV

Setelah pulang dari kampus, gue langsung balik ke apartemen dan ganti baju. Sebelumnya gue udah janjian tuh sama Renata buat kencan hari ini.

Setelah selesai siap-siap, gue langsung meluncur ke kost Renata. Gue nggak berani masuk, jadi gue tunggu dia di mobil. Dan beberapa menit, dia dateng dan langsung masuk ke mobil.

Gila banget! padahal hari ini dia cuman pake kaos polos warna merah, dan bawahan rok jeans se lutut, kenapa bisa secantik ini?!. Seriusan, gue gak pernah bosen ngelihatin dia. Kaya gimanapun dia, di gimanain pun, dia tetep cantik. Emang ya, dasaran orang cantik.

"Devan, kamu kenapa?"

Tanyanya lembut. Dia kira hanya dengan nanya pake suara kaya gitu nggak bikin jantung gue deg-degan apa?! anjay, ini jantung sampek mau copot aja rasanya!. Tapi gue berusaha bersikap biasa aja, plis gue ga boleh speclees-an!.

"Ka-kamu, cantik banget.." racau gue.

"Kamu, bidadari ya? kamu bukan Renata kan?"

Gue lihat Renata langsung tertawa keras sambil nabokin lengan gue. Apa maksudnya coba, ketawa sambil nabok? emang enak gitu?.

"Apa sih, nggak jelas! dasar!" gerutunya yang masih tertawa.

"Kamu kira, bidadari ngekost?" tanyanya.

Gue mengalihkan pandangan ke depan sambil nyalain mesin mobil. "Receh banget.."

"Siapa juga yang mau ngelawak.." balasnya tak mau kalah.

Gue memilih untuk diam. Gue nyalain mesin mobil dan langsung meninggalkan perkarangan kost Renata.

Selama diperjalanan, gue dan Renata ga bisa diem. Bukan berarti kita berdua ngobrol, tapi kita berdua lagi duet. Ya, gue sengaja nyalain musik biar nggak sepi gitu. Kita berdua lagi nyanyi lagu dari Raisa-Could it be love. Gue dan Renata punya selera musik yang sama, jadi jangan heran kalo kita berdua duet kaya begini meskipun suara pas-pasan.

~Kau datang dan jantungku berdegup kencang
Kau buatku terbang melayang
Tiada ku sangka getaran ini ada
Saat jumpa yang pertama
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama..

Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that I never had..

Yaa kurang lebih, kaya gitulah liriknya. Gue melirik Renata yang lagi asyik menikmati lagu dari Raisa.

"Liriknya kaya aku banget.." ucap gue.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang