Vote, comment, and Share
~Happy Reading~****
DevanPOV
Sore ini, gue dan temen-teman bakal balik ke Jogja. Si Revan juga ikut, katanya dia mau lanjutin sekolah di Indonesia, tapi perpindahannya masih diproses sih. Dia baru bisa aktif kuliah lagi sekitar semingguan.Dan bebarengan juga sama Papa yang langsung terbang ke luar negeri untuk ngurusin kepindahannya si Revan. Emang tu bocah nyusahin orang tua banget. Padahal suasana masih duka kaya gini.
Setelah beberapa jam kita di pesawat, akhirnya landing juga. Kita semua pun langsung naik mobilnya Igo yang udah stay di bandara, ya karna Igo yang nyuruh supirnya untuk jemput kita. Karna udah malem juga, rada susah cari kendaraan.
Beberapa menit kemudian, akhirnya kita sampai juga di apartemen. Sedangkan Vania langsung diantarkan supir Igo ke rumahnya. Ya mana mungkin cewek nginep di wilayah yang batangan semua isinya.
Gue merebahkan tubuh ke atas sofa di ruang tengah, sambil gantian pake toilet, ya gitu toilet antri. Apalagi yang ada di dalam toilet sekarang adalah Fano, wah bisa sambil bikin batik dia di dalem. Sedangkan yang lain pada tiduran di atas karpet sambil nonton televisi.
"Enak ya kalian, disini bisa santai-santai tanpa pengawasan orang tua" ucap Revan yang tersenyum menatap kami semua.
Memang dari dulu Revan selalu mewarisi sikapnya Mama. Apapun yang ada disekitarnya selalu aja jadi bahan perbincangan. Dia anaknya juga care banget, bawel juga. Ya pokoknya gitulah, mirip banget sama cewek.
"Nggak gitu juga tuh, malahan nggak enak karna hidup mandiri" balas Marsel ketus.
"Bener! Kita nyuci sendiri, masak sendiri, bobo pun sendiri.." sahut Reyhan dengan wajah memelas.
Revan tertawa kencang saat mendengar ucapan Reyhan. "Kenapa kalian nggak bawa cewek masuk ke sini? Kan bebas juga, nggak kaya kalo kost"
"Masalahnya disini cuma Devan yang punya pacar Re" sahut Igo yang melirik ke gue.
Gue pun tersenyum dan langsung menganti posisi menjadi duduk. "Jadi lo nggak nganggep Vanilla Go?"
"Yakan gue LDR, beda ama lu yang se kota sama Renata" jawab Igo gregetan.
"Devan nggak pernah ngajak Renata ke sini?" sahut Revan.
Pas gue mau jawab, Reyhan langsung aja nyamber. "Pernah, pas awal Renata masuk kuliah!"
"Seriusan? Renata pernah ke sini? Sendirian?" tanya Revan terkejut.
"Diajak tuh sama Devan. Tapi ya gitu kita cuma kumpul-kumpul, Renata juga cuma sebentar mainnya" jawab Marsel.
"Kenapa kalian nggak pergi aja? Nggak enak dong, kalo ada Renata kalian malah kumpul-kumpul. Biarin aja mereka berduaan" balas Revan yang menaik turunkan alisnya sembari menatap gue.
Gue pun melirik dia pake tatapan gue yang tajam ini, dan langsung gue tendang si Revan pake kaki jenjang gue. Nggak tahan pokoknya sama ucapannya si Revan yang malu-maluin gue. Ya anggep aja gue orangnya baperan.
"Gila ya lo? Bisa di sambel gue sama Abangnya" gerutu gue kepada Revan.
Seketika malahan tawa Revan makin menggelegar. Yaelah ni bocah receh amat, mabok apaan dia pas ke sini tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA [COMPLETE]
RomanceSTRANGE GIRL SEASON2. Diharapkan membaca yang Strange Girl dulu, baru baca ini. Karna disini, author hanya melanjutkan kisah mereka berdua, tanpa mengulang kembali cerita sebelumnya. Disini kisah kehidupan Devan dan Renata sesudah lulus SMA ya! ^^ Y...