Vote, comment, and Share
~Happy Reading~TINGGAL BEBERAPA PART LAGI END GUYS😭
YOK JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK2NYA YAA!
JANGAN LUPA JUGA BACA CERITAKU YANG LAIN "A Great Deal" NGGAK KALAH SERU KOK.
HAPPY READING❤️
****
Pagi ini, Devan menggenggam ponselnya sangat erat, disertai otot-otot lengannya yang semakin terlihat jelas, wajahnya pun nampak memerah, sepertinya ia tengah menahan emosi setelah mendapatkan panggilan telfon dari seseorang.
Sedangkan teman-temannya hanya duduk terdiam diatas sofa menunggunya berbicara, mereka hanya takut jika berbicara malah akan memperburuk keadaan.
Hanya Revan dengan beraninya mendekati Devan, dan mengambil ponsel yang berada di genggaman Devan. Nampak terkejut dari raut wajahnya saat melihat riwayat panggilan yang baru saja Devan terima.
"Em, bisa kasih aku waktu buat bicara empat mata sama Devan nggak?" tanya Revan menoleh menatap teman-temannya yang berada disana
Dengan sigap mereka mengangguk dan langsung berdiri. Igo, Fano, Marsel, Reyhan, dan Vania keluar bersamaan dari ruangan, tentunya dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Eh menurut lo si Devan kenapa?" bisik Reyhan kepada yang lain, setelah berada di luar ruangan Apartement.
"Menurut lo?" tanya Fano balik sembari menutup pintu ruangan Apartementnya.
Marsel yang mengeluarkan bungkus rokoknya reflek mengangkat tangan kanannya, dan menatap datar teman-temannya.
"Apa?" tanya Vania penasaran.
"Tentang adik gue nggak sih?" tanya Marsel asal.
"Masa sih? Tapi kenapa keliatannya penting banget?" tanya Igo tak percaya dengan raut wajah serius.
Marsel mengerutkan keningnya membalas ucapan Igo. "Emang adik gue nggak penting?!"
Reyhan langsung mengisyaratkan teman-temannya untuk diam, dan mendengarkannya berbicara.
"Ssttt. Nggak mungkin deh kalo Renata! Biasanya kalo menyangkut Renata, pasti dia minta solusinya ke kita" ucap Reyhan yang sepertinya sangat yakin akan ucapannya.
"Eh, tapi siapa tau kalo si Renata ngasih tau ke dia kalo ada masalah yang bawa nama baik keluarga?" sahut Fano serius.
Marsel yang berdiri disamping Fano pun melototkan kedua matanya tak percaya. Ia menarik bahu Fano untuk menghadapnya.
"Maksud lo Renata hamil?!" tanya Marsel dengan aksen nyolotnya.
Semua yang mendengar ucapan Marsel sontak terkejut. Igo membentangkan kedua tangannya dan beralih menengahi Marsel agar tak terjadi perkelahian.
"Eh apan dah!" gerutu Igo yang berusaha berada di tengah mereka berdua.
"Shel, maksudnya Fano bukan gitu kali, kalem kalem.." sahut Reyhan yang merangkul bahu Marsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA [COMPLETE]
RomanceSTRANGE GIRL SEASON2. Diharapkan membaca yang Strange Girl dulu, baru baca ini. Karna disini, author hanya melanjutkan kisah mereka berdua, tanpa mengulang kembali cerita sebelumnya. Disini kisah kehidupan Devan dan Renata sesudah lulus SMA ya! ^^ Y...