16. Repot

466 45 109
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~

****


AuthorPOV

Secercah cahaya merambat masuk melalui tirai-tirai jendela kamar lelaki yang tengah berbaring di atas tempat tidur. Membuat kedua bola matanya mau tak mau terbuka. Ia mendudukkan tubuhnya sembari melakukkan peregangan kecil. Lalu beranjak dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukkan ritual paginya.

Setelah selesai mandi, Devan berjalan keluar kamarnya. Seperti biasa, di dapur terdengar sangat ricuh membuatnya harus mengorek telinganya agar tidak terjadi masalah pada telinganya itu.

"Woy, pagi-pagi udah ribut aja lo pada!" gerutu Devan sembari mengorek telinganya yang tak gatal.

"Ini nih gara-gara Marsel nggak ngangkat telornya jadi gosong!" kesal Reyhan melemparkan wajan ke tempat cuci piring.

"Gue nggak bisa, ntar kena tangan gue gimana minyaknyaa?!" ucap Marsel tak terima.

"Ya kan bisa lo matiin kompornya bego.." balas Reyhan.

"Terus kita makan apaan nih?!" sahut Igo.

"Hah, kalian emang buang-buang telor! sayang banget nggak kemakan!" kesal Fano.

"Lah, terus nggak sarapan dong?" tanya Devan.

"Ya nggak lah.." jawab Marsel enteng.

"Ya lo berdua harus tanggung jawab dong! hari ini kan tugas masak kalian" ucap Igo tegas.

"Pokoknya kita semua harus sarapan!!!" sahut Fano.

"Betul tuh.." imbuh Devan.

"Nggak tau lah gue! minggu depan acak aja, nggak mau gue kebagian sama Marsel, dia anaknya males soalnya!" kesal Reyhan.

"Males apa maksud lo?!" sentak Marsel.

"Ya, i-itu lah pokok-nya.." ucap Reyhan gelagapan.

Devan mengacak rambutnya, juga Igo dan Fano yang tampak kecewa dengan pagi ini. Memang sistem mereka adalah sistem piket. Dimana, mereka dibagi beberapa orang untuk memasak, membersihkan apartemen, dan mencuci baju. Sayangnya, banyak yang tidak disiplin tentang peraturan yang sudah dibuat. Seperti Marsel contohnya.

"Gue mau siap-siap ke kampus kalo gitu.." ucap Devan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Van, nebeng!" sahut Igo berteriak.

"Gue bareng Renata..!!" balas Devan yang juga berteriak.

"Mateng deh sekarang, Devan bareng sama Renata mulu.. Dompet makin tipis nih.." gumam Fano.

"Terus, kita naik apa dong ke kampus?" tanya Reyhan.

"Pesen ojek kek, apa kek. Udah denger sendiri kan? kalo Devan mau jemput adek gue?" sahut Marsel.

"Terus lo sendiri naik apa?"

"Bareng Devan dong.." jawab Marsel enteng.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang