27. Diamnya Devan

215 26 12
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~


Alhamdulillah bisa Update dengan jarak yang nggak terlalu lama ya hehe^^

Semoga di part ini bisa ngena ke kalian ya, biar ikutan baper wkwk

Ohya jangan lupa baca juga "JAUH DARI EKSPETASI" yaa!

Semoga Eunoia tetep jadi favorite yang kalian baca ya^^






****



Hari ini, adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir untuk Devan dan teman-teman BEM-nya melaksanakan event kampus. Devan sangat lelah, karna setiap harinya ia mengurus event ini, hingga tak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Devan memilih rehat sejenak sembari mengeringkan rambutnya yang basah karna keringat yang bercucuran. Ia duduk bersandar di tembok yang berada didekatnya.

Devan mengeluarkan benda pipih dari sakunya. Ia membolak-balikkan benda tersebut. Pagi tadi, Revan memberikan ponsel ini untuk ia gunakkan. Devan sama sekali tidak kepikiran untuk membeli ponsel baru, ya karna faktor kesibukannya yang jadi penghalang. Bayangkan saja, ia berangkat mulai pukul 06.00 pagi, pulang pukul 22.00. Tentunya tak ada waktu untuk menyempatkan membeli benda seperti ini.

Sejauh ini, Devan belum menghubungi Renata sejak terakhir mereka memutuskan hubungannya beberapa hari yang lalu. Jangan ditanya bagaimana perasaan Devan saat ini. Tentunya campur aduk menjadi satu. Perasaan rindu yang mendalam akan cantiknya paras gadisnya itu, kelakuan anehnya, manjanya, senyumannya, Devan rindu semua yang ada pada diri Renata.

Devan berkali-kali terus bertanya kepada dirinya sendiri, apakah hubungannya dengan Renata benar-benar selesai sampai disini?. Sebenarnya Devan masih sangat mencintai Renata, namun karena sifat Renata yang susah mempercayai seseorang membuatnya kembali berpikir dua kali.

Renata adalah tipikel orang yang tidak pernah mempercayai perkataan seorang jika ia sudah melihatnya secara langsung. Ia gadis yang susah untuk dimengerti, tentunya menghadapi Renata butuh kesabaran ekstra.

Saat Devan akan memejamkan matanya, tiba-tiba seorang datang dan mendorongnya ke samping, membuat tubuh Devan tersungkur.

"Hayo Devan ngelamun!" teriak Vania dengan suara nyaring tepat di telinga kiri Devan.

Devan memposisikan tubuhnya kembali terduduk, sembari menatap kesal ke arah Vania.

"Apaan sih, dateng-dateng nggak jelas!" gerutu Devan.

Vania terkekeh pelan. "Ya maaf maaf.."

Vania menyodorkan ponselnya kepada Devan. Membuat Devan kebingungan.

"Hp lo cepet pake dong! Liat nih banyak fans lo yang nanyain ke gue" gerutu Vania kesal.

Devan mengambil ponsel Vania dan mengecek beberapa pesan yang menurutnya penting-penting saja.

"Udah berhari-hari lo nggak main hp, terus caranya lo hubungin Renata?" tanya Vania tiba-tiba.

Devan tak menoleh dan tak menggubris, ia fokus membaca satu persatu pesan tersebut.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang