26. Saksi Bisu?

204 29 28
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~




Jangan lupa baca "JAUH DARI EKSPETASI" yaaa!!





Hey Readers, ada yang mau aku update part 27 besok? Kalo mau komen ya, bakal langsung aku Up besok!



****



RenataPOV
Aku merenggangkan tubuhku, setelah beberapa jam bermain ponsel. Ah ternyata sudah pukul 3 pagi, dan aku sama sekali tidak tidur malam ini. Bagaimana aku bisa tertidur pulas, jika aku memiliki masalah dengan pacarku. Pacar? Apakah Devan masih menganggapku?.

Berbicara tentang Devan, ia sama sekali belum memberi kabar hingga sekarang. Sebegitunya ia marah kepadaku, apakah aku keterlaluan?. Tetapi bagiku itu wajar, karna kesalahan dia juga. Dia yang memulai dahulu.

Seperti inilah perempuan, selalu menyesali keputusannya sendiri. Sejujurnya aku sangat-sangat menyesal, mengapa begitu mudahnya aku mengatakan itu. Mengapa aku tidak mencoba untuk menahannya agar tak melepaskanku.

Aku kembali mengambil ponselku, dan ingin menelpon Abang Marsel. Siapa tahu ia bisa membantu.

Tetapi, jika Abang tau masalahku ia pasti akan mengomeliku dan Devan. Abang memang gampang sekali ikut campur hubungan orang lain. Ya karna Abangku sendiri jomblo.

Aku pun kembali meletakkan ponselku. Aku tidak memiliki cukup banyak nyali untuk itu. Aku kembali berpikir. Namun, aku teringat sesuatu..

"Kotak bekal Devan!" ucapku pelan namun sangat-sangat antusias.

"Eh, tapi hari ini libur.." gumamku lesu.

"Atau, anterin ke Apartemennya aja!" ucapku yang kembali antusias.

Aku pun kegirangan membayangkan yang nanti terjadi. Saat aku ke Apartementnya nanti, aku akan mengisi kotak bekalnya dengan nasi goreng buatanku. Mungkin memang awalnya Devan akan dingin dan tidak peduli kepadaku, tetapi mungkin setelah ia memakan masakanku, ia berubah pikiran dan melupakan hal yang baru saja terjadi. Semoga saja, karna Devan sebenarnya gampang di rayu, hihi.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sekarang pukul 05.20 pagi, dan saatnya membuat sarapan untuk Devan, seperti yang sudah kubayangkan tadi pagi.

Aku langsung bergegas menuju dapur sembari membawa nasi dan bumbu yang akan ku butuhkan. Hari ini adalah hari liburnya mahasiswa. Dan saat menggunakan dapur harus bergantian juga. Untunglah aku bangun pagi, jadi bisa memasak dengan santai.

Aku pun mengambil wajan dan mulai memasak...



****




Saat ini aku tengah bersiap-siap untuk berangkat menuju Apartemen. Aku tengah merapikan rambutku, aku sengaja membiarkannya terurai.

Hari ini aku menggunakkan dress selulut berwarna biru muda, dan slingbag berwarna hitam, terlihat sangat santai bukan?.

Aku melihat Beby dari pantulan kaca didepanku, akhirnya si koala ini bangun juga.

"Silahkan disantap sarapannya nyonya besar" ucapku yang masih merapikan rambut.

Ia mendudukkan tubuhnya dan menatap sepiring nasi goreng yang ada di meja.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang