33. Hal kecil

119 22 33
                                    


Vote, comment, and Share
~Happy Reading~




****

Pagi ini, Renata tengah berada di kantin kampus bersama Marsel. Renata sempat dibuat panik, saat ia baru keluar dari kamar mandi ia mendapatkan puluhan chat dan panggilan tak terjawab dari Marsel. Oleh karena itu ia berangkat satu jam lebih awal ke kampus. Padahal ia tak ada mata kuliah pagi, ingin sedikit bersantai saja tak bisa.

"Ada apa sih bang? Renata belom belajar buat ujian nanti tau!" gerutu Renata kesal.

Marsel terkekeh pelan dan menoel ujung hidung mancung Renata. "Maaf adek, tapi ada hal yang pengen Abang bicarain"

"Kenapa mendadak gini? Penting banget ya?"

Marsel reflek mengangguk dan rautnya pun berubah serius. "Kamu ada masalah apa sama senior?"

Renata menghela napasnya. "Yaampun mau tanya itu? Kirain apa.."

"Ayo dijawab dulu"

Renata mengedarkan pandangannya ke arah lain sembari memposisikan duduknya untuk menjadi lebih dekat dengan Marsel.

"Renata bukannya mau ngadu sama Abang ya, yang Renata bicarain ini real"

"Jadi dikira kakak senior itu, Renata deketin kak Marsel, Fano, Devan, Igo. Mereka pikir, Renata pepetin kalian! Padahal kenyataannya nggak gitu, kita semua kan udah kenal lama, apalagi sama Abang" jelas Renata.

Marsel menautkan kedua alisnya sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Keterlaluan banget mereka. Dia giniin kamu udah lama atau baru?" tanya Marsel mulai greget.

Renata memutar kedua matanya jengah. "Udahlah nggak mau cerita. Abang emosian soalnya"

Marsel menghela napasnya pelan lalu mengusap puncak kepala Renata. "Kalo ada apa-apa bilang sama Abang ya. Abang 24 jam siap bantuin kamu. Kapanpun dan di manapun itu, kamu harus laporan sama Abang. Abang nggak mau kamu kenapa-kenapa. Karena kita nggak tau, apa yang akan terjadi dilingkungan seperti ini. Paham?"

Renata tersenyum lebar dan mengangguk senang. "Paham Abang. Makasih banyak ya!"

"Iya. Kamu udah sarapan belum?" tanya Marsel.

Renata menggelengkan kepalanya. "Belum. Traktir dong"

"Gampang, kalo perlu ku bawain warungnya ke kost-anmu" balas Marsel.

****


Setelah bertemu dengan Abangnya tadi pagi, saat ini Renata sedang berjalan menuju ke gedung perpustakaan. Ada beberapa buku yang harus ia ambil guna referensi tugas-tugasnya.

Renata masuk ke dalam perpustakaan lalu mengambil beberapa buku yang ia butuhkan. Hanya butuh beberapa menit saja, ia selesai dan kembali ke kelas mata kuliahnya pagi ini.

Tetapi saat ia turun dari tangga, buku yang ia bawanya jatuh dan berserakan. Ia menggerutu pada dirinya sendiri, mengapa begitu cerobohnya seorang Renata.

Ia pun berusaha mengambil buku yang berserakan tersebut, tetapi ia terkejut saat seorang dengan baik hati membantunya mengambil buku-buku yang berserakan itu dan memberikannya kepada Renata.

Tetapi tubuh Renata mematung ditempat. Ia dibuat terkejut dengan orang yang membantunya itu memberikan buku tersebut kepadanya.

"Lain kali hati-hati" ucap Devan.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang