29. Mulai terbiasa

224 27 7
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~







Update lagi yeay!!

Terus baca EUNOIA dan jangan lupa untuk ajak teman-teman kalian juga ya!

Jangan lupa baca JAUH DARI EKSPETASI yang nggak kalah serunya ^^

Support terus EUNOIA ya. Komen sebanyak-banyaknya biar cepet Update yaa! ^^

LuvvReaders!!


****








Pagi ini Devan joging ditemani Marsel dan Revan. Percaya atau tidak, sekarang joging menjadi rutinitas mereka dipagi hari. Terlebih lagi, setelah status Devan berubah menjadi jomblo, banyak sekali aktivitas yang sebelumnya belum pernah ia coba.

Mencoba untuk bisa melupakan seorang itu butuh waktu, tenaga, dan pikiran yang matang. Tentunya Devan selalu menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang tentunya berguna.

"Bro istirahat dulu..!" teriak Marsel dengan napas yang naik turun tak beraturan. Ia langsung terduduk di tanah.

"Oke, istirahat 10 menit cukup ya" balas Revan yang seolah-olah ia adalah coach disini. Seperti itulah sifat Revan, ia sangatlah dewasa mewarisi sifat Mamanya, berbeda jauh dengan sifat Devan yang masih  kekanak-kanakan, pola pikirnya pun juga.

"Revan, beli minum gih!" perintah Devan yang lagi duduk dibawah pohon sedang menyandarkan punggungnya.

"Oke, tunggu sebentar ya" balas Revan yang langsung berlari mencari kedai.

Kini hanya tinggal mereka berdua yang ada disini. Devan melirik Marsel yang tengah memejamkan matanya sembari merasakan hembusan angin yang sepoi-sepoi mendinginkan tubuhnya.

"Shel, Renata gimana kabarnya?" tanya Devan tanpa ragu.

Marsel membuka kedua matanya dan menatap Devan datar. "Ck. Ck. Ck. Setiap hari lo nanyain gue begini mulu, udah seminggu lebih. Dan lo nggak bosen tanya mulu?"

Devan terkekeh pelan sembari menggaruk tengkuknya tak gatal. "Ya gue cuma mau tau aja kabar Renata, masa nggak boleh"

"Itu tandanya lo belum move on!" sahut Revan dari belakang sembari
membawa dua botol air mineral.

"Kok cepet?" tanya Devan kaget.

"Deket sini aja.." jawab Revan memberikan air tersebut kepada Marsel dan Devan.

"Itu tuh kembaran lo, baru seminggu putus aja setiap hari selalu nanyain kabar Renata. Parahnya gue yang jadi perantara" gerutu Marsel sebelum akhirnya ia meneguk air mineralnya.

Revan tertawa, ia menoleh menatap Devan yang saat ini tengah mengalihkan pandangannya ke arah lain, ya tau lah sebabnya.

"Kenapa nggak lo tanyain aja sendiri?" tanya Revan.

"NGGAKLAH!" pekik Devan tegas.

"Gue lagi otw move on, doain biar berhasil" gumam Devan.

Marsel berdecih. "Makanya nggak usah kepo sama kabarnya dia gimana, baik atau enggak. Kalo move on itu ya bodoamat, jangan malah lo masih khawatirin dia, malah nanti disangkanya lo ngasih harapan lagi buat dia"

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang