3. Jalan berdua

1.1K 65 60
                                    

Vote, comment, and Share
~Happy Reading~

****

Setelah dari rumah Devan, Devan mengajak Renata keluar untuk makan siang. Saat ini mereka berdua tengah berada di salah satu restoran di jakarta.

"Habis ini kamu mau kemana?" Tanya Devan sembari menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Jalan-jalan dong, mau ya mau?" Tanya Renata antusias.

"Maksudku, setelah lulus Sma kamu berencana ke mana?" Tanya Devan lagi.

"Ooh, yang jelas dong!" Ucap Renata sembari memayunkan bibirnya.

"Aku masih bingung" Sambung Renata sembari menyeruput milkshake miliknya.

"Bukannya Jalur Snmptn udah pengumuman ya? gimana, kamu lolos?" Tanya Devan di sela kunyahannya.

Renata menggeleng pelan sembari menundukkan kepalanya. "Aku nggak lolos"

Devan yang seolah mengerti keadaan Renata saat ini pun langsung menggenggam tangan kanan renata dan tersenyum kecut.  Ia merasa jika selama ini ia gagal menjadi seorang kekasih. Seharusnya dalam keadaan seperti ini, dirinya yang harusnya berada di samping Renata untuk memberi support kepada Renata. Namun, selama ini ia tak mengetahui apapun. Ia benar-benar tak dapat memaafkan dirinya sendiri. Kekasih macam apa!.

"Maaf yaa, kalo selama ini aku nggak tau kalo kamu nggak lolos jalur snmptn, maaf kalo aku nggak tau apa-apa tentang semua ini.." Ujar Devan.

"Enggak kok, nggak papa! lagian aku juga tau, kalo kamu jarang ada waktu buat aku" Balas Renata merasa tak enak.

"Aku ini pacar kamu Renata, seharusnya aku ada di saat-.."

"Stt., Udahlah, aku juga udah nggak kenapa-kenapa kok! makan lagi gih, habisin dulu" Ucap Renata memotong ucapan Devan.

Devan pun tersenyum dan mengacak pelan puncak kepala Renata.

"Gimana kalo setelah ini, kita berdua jalan!" Ucap Devan antusias.

"Kemana?" Pekik Renata senang.

"Kemana aja, yang penting berdua sama kamu" Jawab Devan sembari mencubit gemas pipi kanan Renata.

Renata tak memberontak ketika Devan mencubit pipinya. Meskipun terasa sedikit sakit, ia dapat menahannya. Ia membalasnya dengan senyuman manisnya.

"Udah, sana lanjutin makannya" Ucap Renata pelan.

"Kamu nggak makan sekalian?" Tanya Devan sembari menyendokkan makanannya dan di arahkan ke Renata.

Renata menggeleng. "Aku udah sarapan kok, udah kamu makan aja, aku tau kamu laper"

"Nggak mau nyoba?" Tanya Devan lagi.

"Udah, kamu makan aja deh" Jawab Renata menyodorkan sendok Devan ke dalam mulutnya.

Devan pun tersenyum. "Makasih udah di suapin"

"Mau aku suapin lagi?" Tanya Renata terkekeh. Devan pun mengangguk cepat.

"Dasar bayi besar! makan sendiri aja sana, nggak malu apa?" Tanya Renata sembari memicingkan kedua matanya.

EUNOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang