🍁 EM : BAB 3 🍁

11K 1.8K 774
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜

Don't be a silent reader yak 😋

🍁 Eternal Maple 🍁
03. Han River


         TAEHYUNG berdecak sebal, pundaknya terasa kaku dan berat sekali-harus menopang kepala Jisoo yang bersender pada pundaknya, gadis itu tertidur.

Sudah beberapa kali Taehyung menjauhi kepala Jisoo darinya, tapi gadis itu selalu menjatuhkan kepalanya ke pundak kanan Taehyung, lagi dan lagi.

Sangat kesal pastinya, tapi jika ingin membangunkannya juga tidak tega rasanya. Taehyung memang tipekal orang yang sombong, tapi masih peduli terhadap sesama.

Bahkan ketika mengetahui Jisoo yang muntah dikarenakan memakan sup kepiting tadi, membuat hatinya juga luruh kasihan. Makanya dia berinisiatif untuk memesan menu makanan untuk gadis itu. Tidak ada maksud lain, selain membantu kok.

Taehyung melirik arloji yang bertengger di pergelangan tangan kirinya, sepuluh menit lagi ternyata pesawat yang mereka tumpangi akan mendarat di Bandara Internasional Incheon.

Taehyung berinisiatif membangunkan Jisoo, tapi sebelum dia melakukannya sudah keduluan oleh gadis itu yang telah membuka matanya seraya menguap lebar.

"Hoam! Jam berapa ini? Belum mendarat juga?"

Jisoo merogoh ponsel di saku celananya untuk mengecek waktu, tapi permasalahannya adalah Jisoo masih belum sadar jika dia tertidur dengan pundak kanan Taehyung sebagai tumpuannya. Bahkan gadis itu masih enggan menjauhkan kepalanya dari pundak Taehyung-posisinya nyaman seperti tidur di atas bantal.

Karena kesal melihat Jisoo yang tak tahu diri, lelaki itu menggerakkan bahunya cepat. Spontan membuat Jisoo terkejut dan kepalanya langsung terbentur ke senderan kursi penumpang yang cukup empuk.

Jisoo sedikit meringis lalu menatap Taehyung yang tengah menatapnya sengit. Otomatis gadis itu mengingat apa kesalahannya.

"Ta-taehyung-ssi! Maaf, aku tidak sadar sudah tidur di pundakmu sepanjang penerbangan. Pasti pundakmu sangat pegal ya? Kenapa tidak membangunkanku saja?"

Jisoo memasang wajah cemas dan rasa bersalah menjadi satu, dia menggigit bibir bawahnya takut menunggu respon dari Taehyung.

"Aku sudah beberapa kali menjauhkan kepalamu, menggesernya ke samping arah jendela. Tapi ujung-ujungnya tetap saja pundakku menjadi bantal tidurmu." ketus Taehyung.

Eternal Maple [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang