🍁 EM : BAB 2 🍁

11.4K 1.9K 452
                                    

•Maaf jika terdapat banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜
Don't be a silent readers yak 😋

🍁 Eternal Maple 🍁
02. The Bad Day

         JISOO menghentakkan kakinya kesal setelah turun dari taksi, dia terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengunjungi tempat tujuan terakhirnya.

Moodnya hancur, karena ulah laki-laki jas hitam yang sombong itu. Siapa namanya? Oh si sombong Kim Taehyung.

Ketika moodnya dalam kondisi tak baik, Jisoo selalu memilih untuk diam di rumah. Tidak ada keinginan lagi untuk mengunjungi tempat manapun.

"Aku berharap agar tidak bertemu dengannya lagi!"

Jisoo memanjatkan doa, lalu melangkah masuk ke pekarangan rumah neneknya dengan wajah masam yang di tekuk.

Seokjin menoleh ketika suara decitan pintu yang terbuka, dia menaikkan satu alisnya seraya berkerut mendapati adiknya itu sudah pulang—tidak seperti biasanya jika dia sudah menghabiskan waktu untuk destinasi biasanya bisa sampai sore bahkan malam.

"Tumben sudah pulang?"

Jisoo berjalan cepat menghampiri Seokjin yang tengah duduk di atas sofa depan televisi sebesar 50 inci itu.

"Hah, ada orang gila yang menghancurkan moodku."

Jisoo menghempaskan tubuhnya pada sofa panjang sebelah kiri Seokjin duduk.

"Siapa?"

"Orang sombong, sudahlah tak usah membahasnya. Dimana nenek? Sudah pulang dari pasar?"

Jisoo mengganti topik pembicaraan mereka karena mengingat tampang lelaki itu saja sangat muak bagi Jisoo.

"Di taman belakang tuh, ohya besok aku tak jadi kembali ke Korea."

Langkah Jisoo terhenti ketika Seokjin mengatakan dirinya tak jadi pulang besok? Dia memicing kearah kakaknya tersebut.

"Kita tak jadi pulang?"

"Aku saja, ya kau tetap pulanglah."

Jisoo menautkan kedua alisnya heran, lalu beranjak duduk kembali di samping Seokjin. Tatapan penuh mengintimidasi seolah meminta kakaknya itu untuk menjelaskan.

"Nenek memintaku untuk tinggal disini beberapa hari lagi, membantu dia mengurusi beberapa tukang bangunan yang akan bekerja merenovasi taman belakang besok."

"Hah?"

Jisoo melongo tak mengerti maksud dari kakaknya itu, hanya mengawasi tukang bangunan? Bukankah neneknya bisa sendiri? Biasanya juga begitu.

"Ya kau harus pulang sendirian besok, Sehun sudah ku suruh untuk menjemputmu di bandara. Aku juga masih ada beberapa urusan disini, jadi mungkin besok lusa aku baru kembali ke Korea." Seokjin kembali menerangkan sambil menyantap camilan yang ada di atas meja.

Eternal Maple [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang