🍁 EM : BAB 24 🍁

9.6K 1.5K 1K
                                    

Karena kalian pada minta buat up hari ini dan aku juga lagi seneng, nih aku update ya xixixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kalian pada minta buat up hari ini dan aku juga lagi seneng, nih aku update ya xixixi. Jangan lupa vote dan komennye di kencengin, luv 💜

🍁 Eternal Maple 🍁
24. Autumn Eve

       "Kau! Wanita sakit!"

Taehyung menghempas kuat tubuh Tzuyu pada sandaran sofa, tanpa peduli bahwa sang empu meringis kesakitan dan menangis pilu. Ia berlari seperti orang kesetanan, tujuan utamanya adalah galeri Jisoo. Pikirannya sangat kacau, sebab semua hal buruk terlintas begitu saja memenuhi otaknya hingga membuat ia kewalah pening.

Saat keluar ruangan, ia mendapati Aera yang tengah bermain dengan Pak Byun di sofa santai yang mengarah ke arah kaca besar. Melangkah gesit dengan raut muka merah padam dan rahang mengeras, Taehyung mencoba mengontrol emosinya tatkala ia berjalan menghampiri sang anak.

"Aera."

Bocah itu segera menoleh saat sang ayah memanggil namanya, "Daddy sudah selesai? Yeay!! Kita ketemu Chichi, asik."

Taehyung tersenyum kecut, berusaha menutupi raut marahnya. Ia berjalan mendekat kearah Aera yang tengah berseri bahagia itu. Tepat berjongkok dihadapan sang anak, tangannya terulur mengusap belah pipi gembil milik Aera. "Maaf Princess, sepertinya makan siang bersama Chichi akan batal hari ini. Daddy ada urusan mendadak, Aera pulang bersama pak Byun dulu ya? Daddy janji akan bawa Chichi menginap malam ini supaya Aera tidak sedih."

Ya, urusan seperti ini tidak harus melibatkan Aera yang belum mengerti apa-apa di dalamnya. Taehyung perlu menyelesaikan semuanya berdua dengan Jisoo. Bocah sekecilnya tidak perlu untuk mencampurinya. Yang ada nanti malah tambah ribet, dengan beribu pertanyaan dari Aera. Jadi mau tak mau ia harus memutuskan untuk membatalkan makan siang bersama hari ini.

Aera seketika mencebik sebal, raut berserinya langsung tergantikan dengan raut sedih dan kecewa. Tapi ia tidak mau membuat sang ayah marah apalagi kecewa, hingga bocah itu harus mengalah—mengangguk kecil dengan bibir yang ditekuk ke bawah.

Melihat itu Taehyubg tersenyum pilu singkat, mengusap kepala sang anak penuh afeksi. "Anak pintar, tunggu Daddy dan Chichi di rumah ya. Aku titip Aera, pak."

Pak Byun mengangguk patuh, setelahnya menatap kepergian sang tuan yang melangkah dengan tergesa. Sepertinya sesuatu yang buruk memang telah terjadi menurut pria paruh baya itu.

Taehyung mendesah kasar, melangkah lebih cepat sampai berlari kecil saat sudah sampai di basemant. Satu tangannya ia gunakan untuk memegang ponsel, mencoba menghubungi nomor Jisoo berkali-kali. Tapi sialnya selalu tidak ada jawaban.

"Sial!"

Taehyung memukul stir mobilnya, tatkala panggilan suara itu kembali diabaikan alias tidak dijawab oleh sang empu telpon di sebrang sana. Membuat Taehyung bertambah khawatir sekaligus emosi, Chou Tzuyu benar-benar gila! Taehyung sangat tak menyangka bahwa gadis polos itu berani melakukan hal tak masuk akal seperti ini.

Eternal Maple [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang