🍁 EM : BAB 8 🍁

10.2K 1.7K 459
                                    

•Sebelum hari senin dan hari berikutnya yang menyibukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum hari senin dan hari berikutnya yang menyibukkan. Aku sempatin buat update untuk nemenin weekend kalian.
Don't be a silent reader ya!
Happy Reading 💜


🍁 Eternal Maple 🍁
08. Her Voice is His Lullaby

       SUASANA menjadi hening hingga semenit lamanya, ketika Taehyung berhasil menyambar ponsel miliknya lalu menjawab panggilan suara dari Tzuyu. Manik Jisoo bersibobrok dengan milik Taehyung; menyelami arti tatapan yang ditorehkan begitu serius dan begitu dalam. Perubahan raut wajah Taehyung menjadi datar, membuat Jisoo tidak bisa menebak hal apa yang tengah dibicarakan oleh lawan bicaranya di sebrang sana. Sepertinya sesuatu yang tak baik menjadi alasan kenapa hembusan nafas Taehyung terdengar berat dan pilu.

Jisoo yang tidak mengerti apa-apa, memutuskan untuk meninggalkan Taehyung sendiri; membiarkan lelaki itu bicara secara privasi. Tungkainya melangkah mundur lalu mendorong troli belanjaannya mencari beberapa barang sesuai di list yang masih Jisoo ingat namanya. Sebelumnya gadis itu tersenyum tipis pada Taehyung seolah mengisyaratkan; bicaralah dengan santai aku akan mencari mainan yang lain untuk Aera.

"Aku belum dapat legonya ya? Sepertinya setelah rak bagian ini deh, seingatku."

Jisoo mendorong trolinya sambil menengok kanan-kiri, melihat beragam jejeran mainan anak yang sangat lucu dan menggemaskan. Langkahnya tiba-tiba saja terhenti tepat di depan rak bagian jejeran crystal ball yang menggemaskan dan memanjakan mata.

"Ah, lucu sekali! Ya ampun ini mengingatkanku akan indahnya musim gugur di Toronto."

Jisoo mengambil satu crystal ball dengan design pohon maple yang menguning karena dedaunannya, persis melambangkan musim gugur saat ini.

Manik Jisoo berbinar hingga menghasilkan genangan airmata di pelupuk matanya, mulai lagi deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik Jisoo berbinar hingga menghasilkan genangan airmata di pelupuk matanya, mulai lagi deh. Gadis itu sangat berlebihan, mengingat segala kenangan manis di kota Toronto serta merindukan sang nenek yang selalu rajin membuatkan kue kering kesukaannya. Menatap crystal ball itu nanar, Jisoo menghembuskan nafasnya berat.

Eternal Maple [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang