🍁 EM : BAB 17 🍁

9.3K 1.5K 672
                                    

Maaf jika terdapat banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf jika terdapat banyak typo.
Don't be a silent reader yak!
Happy Reading 💜

Note : bab 17 aku tuntasin dalam satu   situasi aja. Semoga ga ngebosenin yaaa. Ohya, pertanyaan di akhir cerita mohon di jawab yaa, xixixi 💜
Btw terimakasih atas doanya ya, aku sudah sembuh kok guys 😊💜

🍁 Eternal Maple 🍁
17. Beautiful Night

       SUHU udara semakin dingin ketika memasuki akhir bulan Oktober— pertengahan musim gugur sama dinginnya dengan awal musim dingin—mengharuskan Jisoo mengenakan baju yang berlapis-lapis. Sungguh dia sangat malas sebenarnya untuk keluar di malam hari—mengunjungi toserba di kompleks perumahannya—kalau saja beberapa kudapan favorit Jisoo tidak dihabiskan oleh Seokjin, dia tidak akan keluar rumah seperti sekarang ini.

"Kenapa ibu dan ayah harus mengundur kepulangan mereka? Andai saja ibu dan ayah jadi pulang hari ini, tentu saja stok camilanku akan penuh kembali!" Jisoo mengumpat di balik rak-rak toserba, memilih beberapa bungkus kudapan untuknya.

Gadis itu berjalan menuju kasir, dengan keranjang belanjaan yang terisi penuh oleh berbagai macam kudapan ringan.

"Ini saja noona?"

Jisoo hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan kasir—yang usianya jauh lebih muda darinya—dia membuka dompetnya untuk mengeluarkan uang lembaran 50.000 won.

"Total belanjaannya 45.000 won." perkiraan Jisoo sangat tepat—karena sebelum bergerak menuju kasir dia sudah menghitung harga setiap bungkus kudapan yang di ambil. Jisoo menyerahkan lembar uang tersebut, "Kembaliannya ambil saja." ucapnya seraya meraih kantung belanjaan miliknya.

Pemuda itu lantas membungkuk mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Jisoo, "Terimakasih noona!" tuturnya bersemangat.

Jisoo hanya membalas dengan senyuman tipis dan anggukan kecil, lalu berjalan menuju pintu keluar.

Seketika hembusan angin malam menyeruak ke tubuh Jisoo, mengaruskan sang gadis mengeratkan sweater yang ia kenakan. "Wah, bahkan musim dingin baru datang bulan depan kenapa udaranya sudah sangat dingin saat ini, huh." keluhnya dan berjalan seraya berpeluk tubuh.

Tapi seketika langkahnya terhenti ketika melihat seekor anak kucing terjebak dalam beberapa tumpukan kayu bangunan, lantas dengan gesit Jisoo menghampiri dan menolong anak kucing tersebut untuk bebas.

"Ya Tuhan! Malang sekali, sini aku bantu kau keluar ya manis." Jisoo menyingkirkan beberapa tumpukan kayu bangunan tersebut dan berhasil membawa anak kucing itu keluar, "Sekarang kau sudah bebas, kembalilah ke rumahmu. Pasti ibumu mencarimu." Jisoo mengelus gemas kepala kucing itu dan membiarkannya pergi meninggalkannya disana.

"Aku sangat bersyukur, tidak salah untuk melabuhkan hatiku pada wanita cantik dan berhati lembut sepertimu."

Suara menginterupsi tersebut sontak membuat Jisoo terlonjak kaget, dia menoleh ke sumber suara dan menyipitkan kedua matanya memandangi perawakan pria yang tengah berjalan menujunya. Samar-samar Jisoo mencoba mengenali siapa pria itu dan hingga ketika jarak antara keduanya semakin dekat. Iris Jisoo spontan melebar.

Eternal Maple [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang