04- •Angga•

63 15 0
                                    

Selain menyukai bintang, Sava sangat senang bernyanyi. Sava memiliki suara yang bisa membuat juri Indonesian idol standing uplouse ditempat. Ia pernah bernyanyi di salah satu kafe dijakarta untuk menghibur para pelanggan, itu pun hanya satu kali. Karena setelah itu banyak sekali pelanggan yang meminta nomor teleponnya khususnya laki-laki. Dan mulai dari situ Sava sangat kapok, niatnya hanya ingin mencari kesibukan atau menerapkan hobinya tetapi malah membuatnya risih sendiri.

Satu hal lagi, Sava sangat ingin pandai bermain gitar, ia memiliki 4 gitar di kamarnya. Tetapi setiap kali ia belajar dengan bantuan YouTube, dirinya sangat mudah menyerah. Ia bingung harus meminta bantuan siapa selain YouTube. Sedangkan untuk mengikuti les khusus, menurutnya itu sangat merepotkan.

Sava menyalakan ponsel nya dan menghubungi teman sekaligus tetangganya yang selalu bisa di andalkan. Kedekatan mereka sangat seperti sepasang kekasih. Entah adakah pihak yang terjebak dalam friendzone tersebut. Tetapi Sava mengganggap Angga sudah seperti kakaknya sendiri.

"Angga, lo sibuk?"

"Free kok, mau ngerepotin gue apa lagi Va?"

"Ajarin gue main gitar lagi dong Ga."

"Kulkas lo penuh?."

"Aman, kulkas gue isinya bahan makanan semua, lo mau?."

Angga terkekeh, "Maksud gue, cemilannya bodoh."

"Santai, lo abisin aja cemilan gue."

"Otw"

Sambungan telepon terputus. Sava membuka satu notifikasi di layar ponselnya.

Mas Adam
Va, lagi ngapain?

Me
Mengagumi ciptaan Tuhan

Mas Adam
Lo tahu? Hal yang paling indah di alam semesta?

Me
Menurut gue, ga ada yang lebih indah dari bintang.

Mas Adam
Ada yang lebih indah Va

Me
Apa?

Mas Adam
Jambul badai gue

Sava tertawa. Ternyata Adam receh sekali.

Me
Adam Adam

Mas Adam
Apa apa?

Me
Pas lo ngelawak, kok gue ketawanya sambil sayang gitu

Kok jadi Adam yang baper.

....

"Tekan senarnya yang bener." Tegur Angga. Mereka sudah memulai kegiatan belajar mengajar gitar dari 20 menit yang lalu. Selama itu Sava selalu mengeluh jarinya kesakitan.

"Ga bisa, ini udah paling kenceng nekennya." Protes Sava.

Lihatlah, bagaimana mau bisa jika ia terus-terusan mengeluh? Untung Angga sabar menghadapinya.

"Ga, udahan ya, jari gue perih banget." Rengeknya memelas.

Angga menaruh gitar yang di pegang Sava, dan mengambil jemari Sava lalu mengusapnya.

"Kita duet aja ya?, lo yang nyanyi, terus gue iringin pake gitar, gimana?."

Sava mengangguk semangat. Mereka membawakan lagu i see the light- Mandy Moore dan Zachary Levi. Soundtrack Film Rapunzel.

All those days watching from the windows
All those years outside looking in
All that time never even knowing
Just how blind I've been

Now I'm here blinking in the starlight
Now I'm here suddenly I see
Standing here it's all so clear
I'm where I'm meant to be

And at last I see the light
And it's like the fog has lifted
And at last I see the light
And it's like the sky is new
And it's warm and real and bright
And the world has somehow shifted
All at once everything looks different
Now that I see you

Saat Sava menyanyi, ia membaca lirik di ponselnya, sehingga ia tidak menyadari bahwa sedari tadi Angga terus menatapnya.

....

BINGUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang