16

4.4K 437 8
                                    

Terima kasih sudah mau menunggu❤

Happy reading🎉

Shamira POV

Setelah hari itu, aku lebih banyak meluangkan waktu ku untuk mendekat kepada Allah. Memohon supaya perasaan itu tidak melukai ku.

Mengisi waktu luang dengan menonton kajian dari youtube, kadang membaca qur'an atau buku-buku, dan meluangkan sebagian waktu ku untuk menulis.

Rasanya membahagiakan, tenang, dan segala pikiranku tentang Kak Hafidz perlahan sedikit menghilang. Meskipun belum sepenuhnya.

Hari itu Senin, ketika kami melaksanakan upacara bersama-sama. Pak Kepala Sekolah yang waktu itu menjadi pembina upacara memanggil beberapa perwakilan anak basket untuk memberikan penghargaan karena telah memenangkan pertandingan basket minggu lalu.

Kak Hafidz, Kak Arka, dan beberapa anak basket lainnya berdiri ditengah lapangan. Bersalaman dengan Pak Kepala Sekolah, menerima hadiah, dan berfoto bersama.

Mereka berpose dengan mengepalkan satu tangan mereka ke udara, kecuali Kak Hafidz. Dia hanya tersenyum dan memegang hadiahnya dengan bangga.

Entah kenapa senyuman itu menular kepadaku, yang paling membuatku merasa senang adalah aku tidak lagi merasakan sakit ketika melihat Kak Hafidz.

Hanya bahagia yang ada.

Bukan bahagia karena aku masih mencintainya.

Mungkin memang masih, sedikit?

Tapi ini rasanya sedikit berbeda.

Ya seperti itulah.

"Mau nggak Sha?" tanya Aika.

Dia menyodorkan es krim cone rasa taro ke arahku.

"Mau!" ucapku senang.

Itu es krim kesukaanku!

"Berapaan Ai?"

"Nggak usah dibayar, anggep aja traktiran dari Bang Arka." cengir Aika.

"Oo...ini dari Bang Arka?"

Aika mengangguk.

"Sampein makasih kalo gitu."

Aika mengacungkan jempolnya sementara mulutnya sibuk memakan es krim.

"Raja mana Ai? Bukannya kamu tadi ke kantin bareng dia? Kok nggak ikut balik?" tanyaku.

Aika menoleh kearahku lalu mengangguk.

"Tadi dia mampir ke ruang guru dulu. Ada perlu sama Pak Bayu. Katanya lama, makanya aku disuruh balik duluan." jelasnya.

Aku mengganggukkan kepala.

Kami berdua diam, sibuk menikmati es krim kami.

Setelah kejadian hari itu, Raja dan Aika memang terlihat akur. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Kadang ke kantin bersama, makan bersama, atau ke perpus bersama. Nggak jarang juga mereka pulang bersama ketika Kak Arka musti tinggal di sekolah karena beberapa acara.

Seperti Fatimah & AliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang